Pada awal kemunculan dan
diperkenalkannya istilah Birokrasi di Perancis, birokrasi sendiri memiliki
makna negatif. Makna negative tersebut merupakan bentuk sindiran terhadap
pejabat yang merupakan abdi raja di Perancis yang gemar mengadakan pesta mewah
ditengah kelaparan rakyat pada saat itu. Hal itu dilakukan dengan memungut
pajak sangat tinggi, mengeksploitasi tenaga rakyat, serta menjilat para raja
dan bangsawan pada masa itu. Istilah “bureaumania” yang saat itu
digunakan untuk menyindir para pejabat tersebut. Setelahnya kata tersebut
memunculkan varian baru di berbagai negara, seperti bureaucratie
(Perancis), burocrazia (Italia), dan bureaucracy (Inggris).
Namun berbeda dari Perancis, ketika diperkenalkan
di Amerika istilah birokrasi memiliki makna positif. Birokrasi di Amerika pada
masa itu memiliki makna, yaitu suatu metode untuk menggantikan pelaksanaan kekuasaan
yang sewenang-wenang oleh rezim otoriter atau pemerintahan yang otoriter pada
masa itu. Sehingga birokrasi pada masa itu memiliki keunggulan yaitu dapat
melaksanakan tugas-tugas besar dan kompleks secara efisien, karena memiliki
otoritas hierarkis dan spesialisasi fungsional dalam menjalankan tugas.
Seiring berjalannya waktu banyak definisi-definisi
birokrasi yang berkembang terutama dari berbagai literatur yang ada. Salah satu
satu definisi birokrasi yang terdapat dalam kamus Bahasa Jerman edisi 1813, yang
mengemukakan bahwa birokrasi didefinisikan sebagai wewenang atau kekuasaan yang
oleh berbagai departemen pemerintah dan cabang-cabangnya diperebutkan untuk
diri mereka sendiri atas sesame warga negara. Selain itu definisi-definisi
dirokrasi juga banyak dekemukakan oleh para ahli atau ilmuan, terutama ilmua
sosial. Berikut ini beberapa definisi birokrasi menurut para ahli:
1. Menurut
Beetham, birokrasi diartikan institusi yang berada pada sektor negara yang
memiliki karakteristik adanya kewajiban, memiliki hubungan dengan hukum dan
berhubungan dengan pertanggungjawaban kepada publik dalam menjalankan tugasnya.
2. Menurut
Weber, birokrasi adalah organisasi dengan sebuah hierarki panggajian, pejabat
tetap atau penuh waktu yang Menyusun rantai komando. Organisasi yang dimaksud
dalam hal ini adalah organisasi birokrasi yang dapat digunakan sebagai
pendekatan efektif untuk mengontrol pekerjaan manusia sampai pada sasarannya,
karena organisasi birokrasi mempunyai struktur yang jelas tentang kekuasaan dan
orang yang memiliki kekuasaan mempunyai pengaruh, sehingga dapat memberi
perintah untuk mendistribusikan tugas kepada orang lain.
3. Menurut
Rourke, birokrasi diartikan sebagai sistem administrasi dan pelaksanaan tugas
keseharian yang terstruktur, dalam sistem hierarki yang jelas, dilakukan dengan
aturan tertulis, dilakukan oleh bagian tertentu yang terpisahdengan bagian
lainnya, oleh orang yang dipilih karena kemampuan dan keahlian di bidangnya.
4. Menurut
Hague, birokrasi adalah organisasi yang terdiri dari aparat bergaji yang
melaksanakan detail tugas pemerintah, memberikan nasihat dan melaksanakan
keputusan kebijakan.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa birokrasi merupakan suatu
bentuk organisasi yang digaji dan memiliki stuktur hierarki dalam suatu
pemerintahan serta memiliki tanggung jawab melaksanakan segala tugas yang
diberikan oleh pemerintah, baik itu berhubungan dengan hukum, administrative, maupun
berhubungan langsung dengan publik.
Namun saat ini birokrasi banyak
disalah artikan oleh orang-orang. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
masalah-masalah yang ditimbulkan oleh oknum dalam struktur birokrasi, sehingga
mengakibatkan birokrasi di cap negatif oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri
contohnya, birokrasi bukan lagi suatu bentuk organisasi yang memiliki salah
satu tujuan yakni pelayanan publik, akan tetapi birokrasi sekarang dianggap
sebagai bentuk organisasi yang didalamnya penuh dengan kecurangan.
Anggapan seperti itu bukan tanpa
alasan, hal itu terjadi karena beberapa faktor atau realita yang terjadi saat
ini. Penyalah gunaan jabatan, kecenderungan memperbesar kekuasaan, menerima
sogok, tidak jujur, dan korupsi, merupakan beberapa alasan dibalik buruk dan
bobroknya birokrasi Indonesia saat ini. Faktor-faktor tersebut saat ini sangat
sering terjadi dalam birokrasi Indonesia. Birokrasi yang memiliki sifat memerintah,
tetapi harus dibarengi dengan ikut serta memberikan pelayanan kepada publik.
Namun faktanya saat ini birokrasi terkesan tidak bertanggungjawab dengan hanya
memerintah saja tanpa memberikan pelayanan yang seharusnya diberikan kepada
publik.
Patologi (penyakit) birokrasi yang
seperti itulah, yang menjadikan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap
birokrasi. Maka dari itu perlu dilakukannya evaluasi terhadap birokrasi
Indonesia. Agar kedepannya birokrasi Indonesia dapat Kembali dipercaya oleh
masyarakat. Sehingga birokrasi tidak lagi dipandang sebagai hal negatif atau
buruk, namun dipandang sebagai sesuatu yang positif, yang mampu menjadi
jembatan bagi masyarakat untuk lebih maju dan lebih baik, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
Referensi:
Handoyo, Eko. dkk.
(2016). Etika Politik. Edisi revisi kedua 2016. (Semarang: Widya Karya,
2016)
Ginnaurrizky
Nurfitri, Mahasiswi Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Andalas
0 Comments