Oleh: Muhammad Iqbal mahasiswa universitas Andalas Padang
Kabupaten
Padang Pariaman tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya serta pantainya.
Disini juga terdapat berbagai macam makanan yang menarik serta memiliki
kekhasan tersendiri yang pada umumnya hanya disajikan pada waktu – waktu
tertentu. Makanan khas tersebut diantaranya ada Godok batinta dan Sambareh atau
lebih dikenal dengan serabi. Kedua makanan khas ini pada umumnya disajikan pada
bulan Rajab. Dan pada umunya makanan ini disajikan di dalam acara yang umumnya
dikenal oleh masyarakat Kabupaten Padang Pariaman dengan sebutan ‘Mandoa
Sambareh’ yang dilaksanakan pada bulan Rajab.
Tak banyak masyarakat minang yang
mengetahui bahwa kepanjangan dari Sambareh yaitu sarang bareh, dikarenakan makanan ini
terbuat dari tepung beras yang diolah dan diberi santan kelapa. Tidak hanya itu
Sambareh juga dikombinasikan dengan kuahnya yang memiliki cita rasa gurih dan
manis yang terbuat dari santan, gula merah (gulo saka), dan daun pandan. Selain
sambareh juga ada godok batinta yang juga menjadi makanan khas Kabupaten Padang
Pariaman. Makanan ini dinamakan batinta dikarenakan godok ini dibaluri dengan
gula merah yang kental seolah olah terkena tinta. Godok batinta umumnya terbuat
dari berbagai bahan yang terdiri dari pisang, tepung, vanile, dan serta gula
jawa.
Kedua makanan khas ini menjadi salah
satu bagian penting dalam adat istiadat bagi masyarakat setempat. Terlebih
sambareh, makanan ini menjadi antaran utama dalam tradisi manta atau menjelang
rumah mertua. Dan bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan mandoa,
sambareh terlebih dahulu menyediakan sambareh di rumahya. Acara mandoa
merupakan kegiatan pembacaan doa yang bacaan doa di pimpin oleh tokoh agama
sekitar. Dan setelah acara mendoa tersebut selesai tuan rumah akan menyuguhkan
sambareh yang telah di isi dengan kuahnnya kepada para tamu serta. Dan pada
saat para tamu pulang, tuan rumah juga akan memberikan sedekah serta
membungkuskan sambareh untuk dibawa pulang. Sedekah ini dipercayai untuk
tabungan akhirat.
0 Comments