Ticker

6/recent/ticker-posts

Kader Tidar Turki Dorong Semangat Kesetaraan Gender melalui Diskusi Bersama Tokoh Perempuan Indonesia




 Dengan prinsip yang berbasis kesetaraan dan keadilan gender menjadikan pesta demokrasi sebagai sarana strategis untuk menjunjung tinggi hak asasi perempuan. Salah satu bukti konkret yang dapat dirasakan adalah regulasi dalam undang-undang mewajibkan 30% keterwakilan dari perempuan dalam pencalonan anggota legislatif.


            Namun begitu, masih banyak terdapat hambatan yang harus dihadapi seperti hambatan psikologis, budaya patriarki, kaderisasi, daya saing dan lain sebagainya.


            Hal tersebut kemudian memantik Kader Tunas Indonesia Raya (Tidar) di Turki, organisasi sayap partai Gerinda, untuk menyelenggarakan kegiatan diskusi dengan mengangkat tema “Peran Perempuan: Partisipasi dan Empowerment Perempuan pada Pesta Demokrasi dalam Membangun Masa Depan Bangsa yang Inklusif”


            Kegiatan diskusi ini mengundang Hj. Himmatul Aliyah, M.Si yang merupakan salah satu tokoh publik yang mewakili kehadiran perempuan di parlemen sebagai Anggota DPR-RI Komisi X pada hari Jum’at (9/2/2024) melalui siaran langsung instagram.


            Acara dibuka oleh Viony Karunissa Kurniawan selaku pembawa acara yang kemudian dilanjutkan oleh Arnita Rodelina M.B.A, yang memoderatori kegiatan selama diskusi berlangsung.


            Himma menyampaikan bahwa perempuan tidak boleh buta politik dan perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya peranan mereka dalam dunia politik. Suara mereka dapat menentukan siapa pemimpin yang akan mewakili mereka dan bisa mempengaruhi kebijakan politik.


             Ia menceritakan kisah tentang sekumpulan TKW (tenaga kerja wanita) di Hongkong yang menyampaikan keresahan terkait kebijakan di dalam undang-undang. Salah satu kebijakan yang memberatkan mereka adalah mekanisme perpanjangan kontrak kerja yang mengharuskan mereka untuk mengurusnya di Indonesia.


            Dalam proses pengesahan sebuah aturan baru menjadi undang-undang, dibutuhkan usaha yang tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, setelah diusahakan melalui birokrasi pemerintah yang tepat dan proses yang lumayan panjang, tuntutan yang mereka ajukan akhirnya bisa disahkan menjadi undang-undang baru.


            “Inilah kenapa perempuan ini sangat penting berada di politik. Saya kagum dengan teman-teman di Hongkong (karena) rata-rata itu kritis. Meskipun mereka bekerja di luar negeri, tetapi mereka masih tetap memantau tanah air. Kalau semua perempuan bisa seperti ini, maka hasilnya akan luar biasa.” ucap Himma kepada penonton yang hadir dalam siaran langsung instagram tersebut.


            Peran perempuan dalam dunia politik memanglah sangat penting. Himma mengajak kita untuk bisa aktif memberikan banyak pencerahan dan sering berbagi informasi terkait politik kepada masyarakat, khususnya perempuan di Indonesia.


            Sebagai perbandingan, pada pemilu 2014, terdapat 37,4% perempuan yang terdaftar sebagai calon anggota DPR. Kemudian, pada pemilu 2019 terdapat 40% dan di tahun 2024 tercatat sebanyak 37,13% dari total keseluruhan calon anggota DPR.


            Dari data pemilu selama 10 tahun ke belakang tersebut, menunjukan bahwa minat perempuan untuk menjadi calon legislatif tidak pernah kurang dari 35%. Angka ini akan terus melambung jika transfer pengetahuan politik kepada perempuan bisa semakin tersampaikan dengan baik.


            Himma juga banyak berbagi cerita terkait sepak terjang dan peranannya sebagai perempuan selama menjadi Anggota DPR-RI. Sudah menjadi tugasnya untuk menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat dan memperjuangkan aspirasi tersebut di hadapan parlemen.


            Raga Awandayu Prakasa yang kerap disapa Agha, selaku inisiator acara mengungkapkan “Akses pendidikan yang setara menghasilkan perempuan Indonesia yang tangguh dan tidak terjebak dalam kedangkalan intelektual. Tugas dan tanggung jawabnya tidak lagi hanya sebatas urusan rumah tangga, tapi juga harus bisa membicarakan arah kemajuan bangsanya” ujar Agha, yang diketahui juga merupakan Ketua Pelaksana Deklarasi Prabowo-Gibran di Turki beberapa waktu lalu di jantung Ibukota Turki, Ankara.


            Lanjutnya, Agha menuturkan, “Dengan memperjuangkan kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran, saya yakin mereka bisa membawa semangat kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ayo kita bersama-sama berjuang menangkan pemilihan yang akan berlangsung dalam beberapa hari lagi dalam satu putaran!”.


(Kader Tidar Turkiye)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS