Ticker

6/recent/ticker-posts

Pelangi Kebaikan: Aksi Kemanusiaan dan Kegiatan Sosial di Daerah Pengabdian



Penulis: Bintang Melbi A


       Sariak Alahan Tigo merupakan salah satu Nagari di Kabupaten Solok. Nagari Sariak Alahan Tigo ini sendiri memiliki 8 jorong yaitu Jorong Sariak Ateh, Jorong Sariak Bawah, Jorong Taratak Baru, Jorong Taratak Batuang, Jorong Taratak Teleng, Jorong Pinti Kayu, Sungai Abu dan Sungai Pangalek. Jika kita menilik ke dalam perkembangan zaman saat ini baik itu teknologi, budaya, pendidikan dan kesehatan, Sariak Alahan Tigo termasuk kedalam bagian wilayah 3T atau yang biasa dikenal (Tertinggal, Terluar dan Terpencil).


       Hal ini cukup memprihatinkan, dan sedikit menyentil hati kita sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka selama 79 tahun yang mana salah satu cita-cita negara Indonesia salah satunya adalah "mensejahterakan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam perdamaian dunia". Mensejahterakan kehidupan bangsa, memperhatikan rakyat yang merupakan jantung bangsa Indonesia adalah kewajiban bagi kita semua tanpa terkecuali.


       Mahardika Muda pun hadir dan terjun langsung ke dalam pelunasan janji hutang kemerdekaan bangsa Indonesia, dengan motto "Pembaharuan yang Cermat dan Siap Turun Tangan" yang mana hal tersebut memiliki makna yang begitu mendalam untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Pada hari Senin tanggal 14 Januari 2024, Mahardika Muda kembali terjun dalam pengabdian kepada Masyarakat, yang bertempat di Sariak Alahan Tigo, dan pada tahun ini Alhamdulillah dapat menyentuh 6 Jorong, dengan Peserta Pengabdian sebanyak 72 orang. Saya sebagai penulis juga merupakan salah satu peserta pengabdian atau Volunteer di Mahardika Muda pada tahun ini.


       Saya sebagai penulis sekaligus Peserta Pengabdian di Mahardika Muda pada tahun ini, merasa sangat beruntung dapat terjun langsung dalam pengabdian masyarakat, dan hal-hal seperti ini merupakan hal pertama bagi saya dan selama saya menjalani kehidupan pengabdian ini saya mempelajari banyak hal. Dari hal yang mendasar adalah saling mengenal antar sesama teman-teman pengabdian, baik itu di awal pembekalan volunteer 1, 2, maupun pembekalan volunteer 3. Mengenal sesama, dan saling menjalin hubungan untuk mencapai tujuan yang sama dalam pengabdian kepada masyarakat.


       Lalu lanjut lagi dalam memahami antar sesama teman, baik itu dalam pemikiran, pemahaman, pendapat, dan berbagai hal yang berbeda. Disini kita juga dilatih dalam manajemen kesabaran, melatih kepekaan antar sesama, serta melatih dalam tata cara bergaul dan ikut gabung masuk ke dalam masyarakat. Penulis sendiri saat ini dalam Pengabdian Masyarakat tahun ini ditempatkan di Jorong Sariak Ateh. Sedikit Informasi tentang Sariak Ateh yang Penulis ketahui yaitu merupakan salah satu jorong yang telah mengalami kemajuan atau bisa dianggap lebih "modern" dibandingkan dengan Jorong-jorong lainnya yang ada di Sariak Alahan Tigo.


       Pengalaman Penulis selama Proses Pengabdian Masyarakat berjalan di Sariak Ateh merupakan sesuatu pengalaman yang dapat dijadikan momen berharga, baik itu dari Proses Kedatangan ke Sariak Alahan Tigo yang pada saat kedatangan kami pada saat itu sedikit mengalami kendala transportasi dikarenakan akses masuk menuju kantor wali nagari Sariak Alahan Tigo sangat sulit ditempuh melalui bus, sehingga pada saat itu kami menaiki mobil pickup, dan mungkin nasib yang sedang memberikan sebuah makna tentang kehidupan pada saat bersamaan hujan pun turun, dibawah terpal, penulis bersama teman-teman satu jorong Sariak Ateh menuju Kantor Wali Nagari, tentu saja tidak habis disitu saja, perjalanan menuju kantor wali nagari Sariak Alahan Tigo juga dilalui oleh berbagai hal, baik itu jalan yang tidak stabil, dan juga adanya tanah longsor yang menyebabkan akses jalan tercepat menuju kantor wali nagari jadi tertutup. Meskipun begitu, teman-teman pengabdian Mahardika sama sekali tidak berputus asa dan tetap semangat.



       Dalam Pengabdian di Sariak Ateh yang penulis alami sendiri, Penulis mengetahui bahwa di Jorong Sariak Ateh memiliki Akses Pendidikan yang cukup, maksud "cukup" menurut Penulis itu sendiri adalah di Sariak Ateh memiliki pendidikan dari tingkat TK, SD, MTs, hingga SMA. Akan tetapi jika kita mencoba mengkaji lebih mendalam tentang makna "Pendidikan Sekolah" itu sendiri menurut penulis masih kurang dalam berbagai hal, baik itu tentang media pembelajarannya, para siswa/i yang belajar, akses menuju sekolah, hingga ekonomi yang menjadi penentu apakah seorang anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih lanjut. Penulis juga mendapatkan informasi dari Sekretaris Wali Nagari Sariak Alahan Tigo yang mengatakan bahwa salah satu penyebab terbesar anak-anak tidak melanjutkan pendidikan adalah faktor ekonomi, dan semenjak virus Corona menyebar, perekonomian dari Sariak Alahan Tigo semakin menurun.


       Hal ini tentu saja menjadi salah satu titik yang merupakan tujuan dari Mahardika Muda dalam Pengabdian turun ke Masyarakat, mencari cara dan upaya dalam mengatasi hal-hal yang menyebabkan terhambatnya kemajuan suatu Nagari. Dari segi Pendidikan di Sariak Ateh mari kita lihat pada jenjang paling awal suatu pendidikan yaitu Taman Kanak-kanak atau biasa disingkat TK, di TK  pada Sariak Ateh itu sendiri hanya memiliki murid sebanyak 15 orang saja, yang apabila ditanya lebih lanjut terkait siswa/i didalamnya, ternyata siswa/i sebanyak 15 orang tersebut telah digabung bersamaan dengan murid Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disingkat PAUD. Menurut dari Guru yang mengajar di TK tersebut, TK yang ada di Sariak Ateh baru ada pada tahun 2005 dan tempat belajar anak-anak pada saat itu di sepetak tanah saja di samping mesjid, belum berupa bangunan sekolah TK pada umumnya, lalu pada tahun 2015 barulah didirikan sebuah bangunan untuk TK dengan difasilitasi dengan meja, kursi, tempat permainan anak-anak, serta materi-materi pembelajaran untuk anak-anak TK. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa untuk mendapatkan fasilitas yang diperlukan TK saja butuh waktu selama 10 tahun, hal ini merupakan sebuah problematika yang harus diperbaiki dalam mencapai cita-cita kemerdekaan.


       Selanjutnya pada jenjang Sekolah Dasar atau biasa disingkat SD di Sariak Ateh, di SD itu sendiri memiliki total keseluruhan murid sebanyak 32 orang saja, yang terdiri dari kelas 1 hanya sebanyak 4 orang, kelas 2 sebanyak 5 orang, kelas 3 sebanyak 7 orang, kelas 4 sebanyak 5 orang, kelas 5 sebanyak 6 orang dan kelas 6 sebanyak 5 orang. Dari segi fasilitas yang dimiliki di SD yaitu adanya Mushola dan 4 buah WC yang terdiri 2 buah WC untuk laki-laki dan 2 buah WC untuk perempuan. Dari segi kuantitas suatu Sekolah Dasar ini bisa dibilang kurang, karena jika kita membandingkan suatu kota, murid satu kelas itu bisa sebanyak 30-32 orang, dan kelas yang dimiliki tidak hanya satu kelas di setiap jenjang pendidikannya dan dari segi media pembelajaran untuk SD dapat dikatakan cukup.

Pada jenjang selanjutnya adalah Madrasah Tsanawiyah atau biasa disingkat MTs, pada jenjang ini penulis kurang mengetahui terkait informasi yang ada didalam MTs dikarenakan terkendalanya dalam akses perjalanan menuju MTs yang cukup jauh dari tempat tinggal para pengabdian di Jorong Sariak Ateh.

Lanjut pada jenjang Sekolah Menengah Atas atau SMA, kami melakukan sosialisasi pada seluruh jenjang pendidikan SMA dalam pemahaman dan pemberitahuan Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perkuliahan, memberikan informasi bahwa masih banyak cara dan berbagai kemudahan dalam melanjutkan pendidikan sekaligus mengenalkan berbagai program pemerintah yang menunjang dalam pendidikan perkuliahan. Diharapkan dalam sosialisasi ini dapat memberikan motivasi sekaligus memberi kesempatan bagi anak-anak SMA dalam mencapai cita-citanya menuju pemberdayaan masyarakat menuju lebih baik.

Masih banyak hal yang begitu menarik dalam pengabdian masyarakat bersama Mahardika Muda, oleh karena itu diharapkan bahwa bangsa Indonesia serta pemerintah Indonesia itu sendiri dapat "melek" terhadap perkembangan masyarakat serta memberikan bimbingan bagi masyarakatnya menuju perkembangan yang lebih baik. Penulis berharap bahwa dalam pergerakkan pengabdian masyarakat dan turun langsung ke masyarakat dapat memberikan motivasi bagi masyarakat itu sendiri terkait perubahan menuju ke lebih baik, dan diharapkan agar dapat menjadi titik awal agar semakin banyak mahasiswa/i yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan dapat memberi manfaat secara langsung dan bertahap kepada masyarakat.




Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS