Ticker

6/recent/ticker-posts

PATOFISIOLOGI PENYAKIT PADA SISTEM ORGAN MANUSIA




 Oleh : Arifa Setriani

BP : 2010421024

Dosen Pengampu : Dr. Resti Rahayu, M.Si.

Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Andalas




Untuk menjalankan fisiologi tubuhnya, sel-sel manusia saling bekerja sama. Namun, ketika patogen penyebab infeksi menyerang tubuh, fisiologi tubuh dapat berubah. Agen infeksi yang disebut patogen memasukkan zat asing atau antigen ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Infeksi dapat disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, fungi, dan protista (Fuadi & Sijid, 2021)


Mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung atau tidak langsung melalui sistem organ bagian luar seperti kulit, saluran respirasi, urogenital, mukosa, dan gastrointestinal. Mikroorganisme dari dalam (endogen) dan dari luar (eksogen) tubuh dapat masuk secara langsung melalui sistem organ bagian luar seperti kulit (Mboe R, et al., 2020)


Tetapi tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh, juga dikenal sebagai imunitas tubuh, yang melindungi tubuh dari berbagai patogen. Tubuh melawan patogen dan zat asing lainnya yang tidak dikenali melalui protein. Protein ini merusak dan melemahkan patogen saat masuk ke dalam tubuh, membuatnya inaktif dan mati. Ketika agen infeksi masuk ke dalam tubuh, barier dasar tubuh, kulit, berfungsi sebagai pertahanan utama tubuh melawan agen infeksi. Jika kulit tidak dapat melawan agen infeksi, agen infeksi akan masuk ke dalam tubuh, dan sistem kekebalan tubuh bagian dalam yang bertanggung jawab untuk melindunginya. Immunitas tubuh mengidentifikasi agen infeksi melalui adanya sel B memori. Namun, ketika sel B memori tidak mengenali agen infeksi sebagai patogen, mereka akan menganggapnya sebagai antigen atau zat asing yang tidak dikenali tubuh dan melawannya. Immunitas alami dan adaptif membantu pertahanan tubuh (Campbell, 2018)


Patogen dapat masuk ke dalam tubuh dan tumbuh di dalamnya jika sistem pertahanan tubuh gagal melawan agen infeksi. Ini kemudian mengganggu sistem fisiologis tubuh yang kompleks. Kesalahan ini menyebabkan tubuh sakit. Penyakit biasanya menyebabkan nyeri karena jaringan dan organ tubuh rusak, yang mengganggu fungsinya. Nyeri adalah kondisi tubuh yang menderita karena rasa sakit yang dialami oleh tubuh secara sensorik dan emosi (Fuadi & Sijid, 2021)


Adanya impuls pada barier kulit, termasuk perubahan suhu dan kerusakan jaringan pada nocireceptor, biasanya merupakan patofisiologi nyeri. Karena kenaikan perubahan, sel K+ dan protein ekstraseluler merusak aktivitas mikroorganisme dan menyebabkan inflamasi atau peradangan. Setelah inflamasi, media penyebar nyeri seperti histamin dan prostaglandin E2 dilepaskan. Perangsangan inilah yang menyebabkan nyeri (Bahrudin, 2018).


Menurut Home Enviromental Health and Safety (HEHS), kurangnya perhatian terhadap kesehatan lingkungan rumah dan pribadi menyebabkan penyakit infeksi dan patogen berbahaya bereplikasi di dalamnya. Kesehatan pribadi dan lingkungan harus ditingkatkan. Jika lingkungan lebih sehat, kemungkinan terkena infeksi akan berkurang. Trasnmisi dalam ditularkan melalui water borne, air borne, vector borne, dan food borne (Wisma et al., 2018).


Patofisiologi adalah cabang studi, yang merupakan gabungan antara patologi dan fisiologi , mengenai proses fisiologis yang tidak teratur yang menyebabkan, diakibatkan, atau terkait dengan suatu penyakit atau cedera. Patologi adalah disiplin ilmu kedokteran yang menggambarkan kondisi yang biasanya diamati selama suatu keadaan penyakit , sedangkan fisiologi adalah disiplin biologi yang menggambarkan proses atau mekanisme yang beroperasi dalam suatu organisme . Patologi menggambarkan kondisi abnormal atau yang tidak diinginkan, sedangkan patofisiologi berupaya menjelaskan perubahan fungsional yang terjadi dalam diri seseorang karena suatu penyakit atau keadaan patologis.


Beberapa contoh kajian patofisiologis yaitu :


1. Patofisiologis gangguan kardiovaskular

Kardiomiospati dilatasi atau dillated cardiomyopathy (DCM) merupakan gangguan sistolik miokard pada ventrikel jantung, salah satu maupun keduanya, gangguan arteri koroner, kerusakan katup, maupun perikardium. Etiologi DCM umumnya disebabkan oleh faktor genetik, peradangan, gangguan imunitas tubuh, dan komplikasi penyakit jantung seperti hipertensi, HIV, dan toksik. Inflamasi miokardium (miokarditis) disebabkan oleh virus, gangguan autoimun, dan gabungan keduanya yang menjadi penyebab DCM. Patogenesis DCM melibatkan sistem saraf simpatik, autoimun, kecatatan pada genetik, metallomatricproteinases, penurunan dan pembentukan kolagen pada tubuh, dan beta2-adrenoreseptor


2. Patofisiologis gangguan sistem reproduksi

Penyakit infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak sehat yang menyebabkan kelainan dan gangguan pada alat reproduksi baik pria dan wanita. Penularan IMS dapat terjadi baik secara vaginal, oral, anal, dan petting. IMS dapat mengalami komplikasi yang lebih parah kepada penderitanya meliputi kanker di bagian kelamin dan anal, janin di luar rahim, infeksi janin, dan bayi, kecacatan, keguguran, prematur, penularan HIV, penurunan produktivitas alat reproduksi. Berdasarkan World Health Organization (WHO) (2019), memperkirakan bahwa sekitar 376 juta kasus IMS terjadi di seluruh dunia. Jenis-jenis IMS yang menyerang manusia meliputi klamidia, kondiloma, bakterial vaginosis, gomore, sifilis, dan trikomonas (Madgalena, 2020).


3. Patofisiologis penyakit autoimun

Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun kronis yang menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi secara berlebih dan sistem imun tubuh yang mulanya berperan dalam melawan dan melindungi tubuh dari zat asing mengalami disfungsi dan gangguan sehingga menyerang menyerang sel dan jaringan yang baik. Etiologi SLE disebabkan oleh faktor genetik, hormon, lingkungan, dan immunitas tubuh. Pada faktor genetik, gen pembawa autoantibodi berhubungan dengan gen Human Leucocyte Antigen, dan gen non-Human Leucocyte Antigen. Rasio penyakit SLE menyerang imunitas tubuh wanita hingga 14:1 pria. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas hormonal wanita cenderung lebih tinggi, sehingga menambah potensi terjangkit penyakit tersebut. Hormon wanita yang berkaitan dengan etiologi SLE yakni hormon estrogen.


4. Patofisiologis penyakit keganasan

Leukimia atau kanker darah merupakan salah satu penyakit keganasan pada hematologi atau darah. Leukimia disebabkan oleh adanya penumpukan sel blas pada darah tepi dan sumsum tulang belakang karena adanya proliferasi prekursor sel limfoid. Patogenesis terjadinya leukimia diawali dengan terdapat sel leukemik di dinding pembuluh darah. Sel-sel tersebut terus berkembang dan menyerang jaringan di dalam otak. Pada fase mula infiltrasi leukimia, sel leukemik menyerang leptomeninges. Pada fase awal juga belum ditemukan pertumbuhan sel ganas di trabeluka dan cairan sitologi serebrospinal. Kemudian infiltrasi tersebut akan mengakibatkan adanya kerusakan pada trabekula. Infiltrasi juga akan menyebabkan pelepasan sel tersebut ke cairan sitologi serebrospinal. Sel yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara kontinu akan menyebabkan kepadatan arachinoid. Infiltrasi sel leukemik juga akan terpisah dari parenkim. Leukimia akhirnya akan menyebabkan kerusakan sel dalam jumlah besar dan akan menyerang otak.


5. Patofisiologis penyakit infeksi

Sifilis atau raja singa merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen Treponema pallidum yang menular secara seksual. Sifilis bersifat kronis dan mampu menyebar seluruh organ di dalam tubuh. Sifilis dapat menyebar dengan diturunkan dari ibu yang sedang hamil ke janinnya, hubungan seksual, transfusi darah, dan penyuntikan yang tidak steril, serta narkoba. Ibu yang terinfeksi akan menularkan kejaninnya dan menyebabkan kelahiran prematur hingga kematian janin dengan persentase mencapai 80%. Lama inkubasi sifilis selama 3 hingga 12 minggu dengan 3 (tiga) tahapan berbeda meliputi primer, sekunder, dan laten. Pada sifilis primer, ditemukan ulkus durum yang tidak nyeri dan bulat di permukaan urigenital. Ulkus ini akan hilang setelah 3-8 minggu. Pada sifilis sekunder, bakteri telah menyebar dan menyerang ke bagian endotel, dan beberapa sistem organ. Ruam pada beberapa bagian tubuh juga akan muncul. Pada sifilis laten dideteksi setahun setelah sifilis primer, pada fase ini tidak dapat menular secara seksual lagi. Sifilis berpotensi besar terhadap penularan infeksi HIV.


6. Patofisiologis gangguan sistem endokrin

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya gula di dalam tubuh sehingga terjadi hiperglikemia. Hipergllikemia penyebab diabetes melitus ketika hormon insulin di dalam tubuh tidak mampu disekresikan dengan baik dan tersimpan di dalam darah. penyakit DM mengindikasikan adanya gangguan sistem endokrin berupa pankreas. Berdasarkan penyababnya, DM terbagi dalam beberapa tipe, seperti DM tipe 1 (kekurangan hormon insulin secara total karena pankreas tidak mampu menghasilkan hormon tersebut), DM tipe 2 (kegagalan sekresi insulin dan resistensi terhadap insulin), DM gestasional (hiperglikemia pada trimester ketiga kehamilan), dan diabetes monogenik.


Referensi :


Bahrudin, M. 2018. Patofisiologi nyeri (pain). Saintika Medika. vol. 13(1): 7-13. https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.5449.


Campbell, N., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2018. Biologi Eight Edition, Jilid 3. Jakarta: Erlangga.


Fuadi, N.A & Sijid, S.A. 2021. Patofisiologi Penyakit pada Berbagai Sistem Organ Manusia. UIN Alauddin Makassar. 


Madgalena, M. 2020. Penyakit infeksi menular seksual di Kota Batam. Buletin Penelitian Kesehatan. vol. 48(2): 99–108. https://doi.org/10.22435/bpk.v48i2.2047. 


Mboe, R., Purwanta, M., & Setiawan, Y. 2020. Bakteri patogen pada telepon genggam mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2014. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. vol. 20(1): 42–46. https://doi.org/https://doi.org/10.24815/jks.v20i1. 11519. 


World Health Organization (WHO). 2019. Sexually transmitted infections (STIs). World Health Organization (WHO). https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/sexually-transmittedinfections-(stis)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS