Ticker

6/recent/ticker-posts

Asal Usul Silek Tuo Gunuang"

 


Oleh : Vannesa Maharani Putri Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas 

 

           Memahami sejarah munculnya suatu budaya dalam masyarakat adalah suatu aspek yang penting dan menarik. Hal ini juga berlaku untuk seni bela diri silek tuo Gunuang yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Nagari Gunuang. Dalam penelitian ini, penulis berupaya merinci sejarah dan asal usul silek tuo Gunuang dengan melibatkan informan sebagai sumber utama.Penelitian dilakukan untuk melacak jejak sejarah silek tuo Gunuang, terutama karena keterbatasan literatur yang dapat menjelaskan dengan rinci perjalanan sejarah seni bela diri ini. Informan dianggap sebagai sumber yang berharga, memberikan insight langsung mengenai perkembangan, nilai-nilai, dan peran silek tuo Gunuang dalam kehidupan masyarakat.Pentingnya memahami sejarah silek tuo Gunuang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga berkaitan dengan pelestarian warisan budaya leluhur. Seni bela diri ini dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya, dan pemahaman mendalam terhadap sejarahnya menjadi landasan untuk menjaga kelestariannya agar tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.

 

Aliran Silek Tuo Gunuang belum diketahui siapa yang memperkenalkannya di Nagari Gunuang. Nenek moyang datang dengan berbagai urutan, sehingga tak jelas siapa yang membawa serta memperkenalkan aliran ini. Meskipun begitu, ini adalah satu-satunya aliran bela diri yang ada di Nagari Gunuang pada awalnya. Setelah Silek Tuo muncul, bela diri ini berkembang dan nenek moyang pergi ke tempat latihan di daerah lain untuk mengetahui namanya. Karena merupakan yang pertama dan tertua di Nagari Gunuang, aliran ini dinamakan Silek Tuo Gunuang. Dalam perjalanannya, aliran bela diri ini menjadi satu-satunya yang ada di Nagari Gunuang pada awalnya. Setelah Silek Tuo muncul, terjadi perkembangan yang signifikan di dalam komunitas tersebut. Nenek moyang di Nagari Gunuang kemudian memutuskan untuk menjelajahi tempat latihan di daerah lain untuk mencari informasi mengenai nama aliran ini.Hal yang menarik adalah bahwa Silek Tuo Gunuang menjadi pionir, menjadi aliran bela diri pertama dan tertua yang tumbuh di Nagari Gunuang. Nama "Silek Tuo" sendiri mencerminkan statusnya yang kuno dan merupakan cikal bakal dari semua aliran bela diri yang kemudian berkembang di Nagari Gunuang. Pencarian nama aliran ini dilakukan oleh nenek moyang sebagai tindakan penghargaan terhadap keunikan dan keaslian Silek Tuo yang pertama kali hadir dan berkembang di Nagari Gunuang.

 

Permainan silek selalu melibatkan persyaratan khusus agar dapat menunjukkan semua gerakan. Syarat ini tidak hanya penting untuk aspek bela diri, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi masyarakat Minangkabau. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk bermain Silek Tuo Gunuang, yang sebagian besar merupakan aturan turun-temurun yang dipegang teguh. Selain sebagai peragaan gerakan dan jurus, Silek Tuo Gunuang juga melibatkan penyaluran ilmu kebatinan dari pelatih yang berpengalaman kepada para pemain baru, memerlukan persiapan mental dan syarat lainnya agar ilmu dapat disampaikan dengan tepat. Syarat utama untuk memulai atau belajar seni bela diri Silek Tuo di Minangkabau adalah memiliki keyakinan beragama Islam, karena Silek ini berdasarkan pada prinsip "Adaik basandi syarak, syarak basandi kithabullah" yang mengacu pada Adat yang dipandu oleh Agama Islam, dan Agama yang dipandu oleh Al-Qur'an. Selain beragama Islam, penting juga memiliki keyakinan yang kuat dan mendapatkan pembelajaran dari informan yang mampu mengajarkan tidak hanya gerakan fisik Silek, tetapi juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Syarat-syarat lainnya melibatkan persiapan bahan seperti beras, pisau, kain berwarna merah, putih, dan kuning, jarum jahit, cermin kecil, uang 50 ribu, limau kapeh, bunga ros, dan kemenyan. Informan tidak merubah tradisi dan syarat-syarat lama yang telah ditetapkan sejak dahulu, sehingga penting bagi yang serius untuk mematuhi persyaratan tersebut.

 

Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya  bahwa memulai atau belajar seni bela diri Silek Tuo di Minangkabau melibatkan syarat-syarat yang sangat spesifik. Aspek utama adalah keberagamaan Islam, dengan prinsip bahwa adat berlandaskan pada syariah Islam dan syariah berlandaskan pada kitabullah (Al-Qur'an). Selain itu, pentingnya keyakinan yang kuat dan pembelajaran langsung dari informan yang memahami tidak hanya gerakan fisik Silek, tetapi juga nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.Detail-detail seperti bahan-bahan simbolis, seperti beras, pisau, kain, jarum jahit, cermin, dan uang, menambah dimensi spiritual dan tradisional dalam latihan Silek Tuo. Tradisi yang tidak berubah seiring waktu dan keterikatan pada pituah atau nasihat dari guru-guru sebelumnya juga mencerminkan pentingnya keberlanjutan dalam belajar seni bela diri ini.Kesimpulan ini menekankan bahwa Silek Tuo bukan hanya sekadar seni bela diri fisik, tetapi juga mencakup aspek-aspek budaya, spiritual, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Bagi yang serius untuk menekuni Silek Tuo, kesiapan untuk memenuhi semua syarat ini dengan penuh penghormatan terhadap tradisi dan ajaran Islam menjadi kunci kesuksesan dalam perjalanan belajar mereka. Sekali lagi perlu ditekankan bahwa Silek Tuo tidak hanya sebagai seni bela diri fisik, melainkan juga sebagai warisan budaya yang memadukan nilai-nilai Islam, spiritualitas, dan tradisi lokal. Kesuksesan dalam belajar Silek Tuo dapat dicapai melalui penghormatan dan pemahaman yang mendalam terhadap semua aspek yang terlibat dalam seni bela diri ini.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS