Ticker

6/recent/ticker-posts

ASAL USUL SILEK SUNUA

 


Oleh : Sendy Sintia Rahmi

Mahasiswi Universitas Andalas, Jurusan Sastra Minangkabau.

Mahasiswi Universitas Andalas, Jurusan Sastra Minangkabau


Kebudayaan dan seni merupakan  bagian dari kebudayaan dan merupakan sarana penyampaian rasa estetis yang ada di lubuk hati manusia. Salah satu seni budaya tersebut adalah pencak silat Kesenian Silek merupakan salah satu budaya kebanggaan negeri ini. Silek mengandung nilai-nilai positif seperti pendidikan spiritual yang baik dan dapat melindungi generasi muda dari hal-hal  negative. Namun, selain perkembangan zaman dan teknologi, banyak hal di dunia ini yang hanya dianggap kuno atau usang, tanpa memperhatikan apa yang akan terjadi di masa depan atau perubahan apa  yang akan terjadi. 

Kesenian Silek yang terlihat membosankan juga diremehkan oleh masyarakat yang cenderung menyukai hal-hal  modern. Padahal, remaja dan generasi muda bisa melindungi diri dari ancaman luar melalui kegiatan silat. Silek dulunya merupakan sarana bela diri  pemuda Minangkabau. Hal ini dikarenakan pada masa lalu pemuda Minangkabau tidak tinggal di pedesaan dan sering bepergian ke luar negeri sehingga kebutuhan akan ilmu Silek sangat tinggi

Di Minangkabau, silek dahulunya diajarkan di Surau.Surau tidak hanya menjadi tempat mengaji Al-Qur'an untuk meningkatkan ilmu pengetahuan  Islam, tetapi juga tempat yang berguna untuk  berlatih ilmu bela diri yang dikenal dengan sebutan syrik.Silek ini sejalan dengan agama Islam Karena membaca Al-Qur'an adalah jalan menuju akhirat atau amalan yang akan kita kerjakan, dan silek itu untuk dunia, namun sesuai  syariat Islam. Di Indonesia, kebudayaan merupakan ciri khas  masyarakat  setiap daerah. Kesenian tradisional seperti Silek Sunua di kawasan Koto Tinggi Kanagarian Gunuang Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman juga merupakan bagian dari kebudayaan. Kesenian Silek merupakan salah satu budaya di Indonesia.Pada dasarnya Silek  Minangkabau dilakukan bukan untuk tujuan jahat dan tidak digunakan untuk mencari musuh, namun seperti yang terlihat dalam Petitih Minangkabau, jika ada lawan yang menantang, jangan biarkan mereka lolos (Musua Indak dicari, kalau tibo pantang diilakan.

Silek Sunua merupakan budaya khas Minangkabau warisan nenek moyang kita dahulu kala. Belum diketahui secara pasti pada  tahun berapa pembuatannya.Belum ada bukti tertulis mengenai Silek ini. Silek Sunua diterima oleh guru Silek Sunua, Syekh Burhanuddin, yang tinggal di Ulakan dan juga  seorang ulama  berpengaruh di wilayah Minangkabau.

Silek Sunua tiba di Korong Koto Tinggi, sebelumnya guru Silek Sunua bernama Nyiak Jaruak dan Aguih Munchak Rajo dari Korong Koto Tinggi datang untuk mempelajari Silek Sunua, hal ini dikarenakan kami datang langsung ke wilayah Sunua. 

Saat itu yang mengajar Silek Sunua adalah murid Syekh Burhanuddin yang bernama Nyiak Maco Pada tahun 1970, Nyiak Jarauk dan Aguih Munchak Rajo kembali ke Korong Koto Tinggi dan kemudian mengajar generasi muda di Korong Koto Tinggi Silek Sunua. Silek Sunua dimainkan berpasangan dan dalam Silek Sunua ada satu set yaitu jurus Ula Gerang  yang berarti Ombak Susuik karena silek. Hal ini dikarenakan Silek Sunua dulunya berasal dari Sunua Ulakan dan Sunua. Terkenal dengan ombak sunua yang kuat. Silek Sunua mempunyai beberapa gerakan dasar yaitu langkah Tigo. Jika Silek Snua tidak memiliki Tigo Step, maka  itu bukan Silek Sunua atau Silek Pariaman.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS