Ticker

6/recent/ticker-posts

SEJARAH SILAT DI MINANGKABAU

 


Oleh: Afri Waldi Harman Sastra daerah Minangkabau 
Universitas Andalas


    Silek Minangkabau merupakan salah satu unsur budaya yang diwariskan oleh para leluhur. tradisi Minangkabau menjadikan silek sebagai warisan turun-temurun.

   Silat dalam budaya masyarakat Minangkabau merupakan sebuah identitas yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi kaum laki-laki. Silek bukanlah hal yang tabu bagi wanita, karena banyak wanita Minang yang ingin belajar dan menguasai ilmu bela diri. Orang yang tidak menguasai ilmu silat dalam kehidupannya, dianggap tidak mempunyai keberanian mengarungi dunia luar atau merantau. Hal ini dikarenakan tidak lepas dari peran silat untuk pertahanan diri seseorang di Minangkabau. Selain itu, jika dipandang dari istilah kata pencak silat di dalam pengertian para tuo silek adalah mancak dan silek. 

# Kata mancak atau dikatakan juga sebagai bungo silek adalah berupa gerakan-gerakan tarian silat yang dipamerkan di dalam acara adat atau acara lainnya. Gerakan-gerakan untuk mancak diupayakan seindah dan sebagus mungkin karena untuk pertunjukkan.


# Kata silek itu sendiri bukanlah untuk tarian, melainkan suatu seni pertempuran yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari musuh, sehingga gerakan diupayakan sesedikit mungkin, cepat, tepat, dan melumpuhkan lawan.


Masyarakat Minangkabau sangat menghormati orang yang ahli bela diri [ pandekar] ,karena dianggap mempunyai kecerdasan yang tinggi. Artinya dengan mempelajari ilmu silat yang sesungguhnya, seseorang tidak hanya belajar ilmu bela diri, namun juga mengenal hati yang terekam dalam fitrah manusia, rahasia kemauan, dan rahasia hati yang terekam dalam hal-hal yang tidak dapat dielakkan. Pandekar dalam bahasa Minangkabau disebut Pandeka, berasal dari kata pandai alias yang berarti seseorang yang pandai bermain silat tidak hanya secara fisik, tetapi juga cerdas dan mental. Pandeka dapat mengetahui situasi dengan cepat dan mereka dapat mengerjakan apa yang terlintas dalam pikirannya, tanpa rasa khawatir dan tanpa keraguan.

Raso atau rasa diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu gerakan secara tepat tanpa harus berpikir terlebih dahulu. Pareso adalah kemampuan menganalisis dalam waktu atau alasan yang singkat. Dalam pertarungan, ungkapan pareso ini adalah kemampuan memanfaatkan sesuatu dalam berbagai situasi pertarungan dalam upaya memperoleh kemenangan. Jadi antara raso dan pareso jalannya berpasangan, tidak bisa berjalan sendiri. Kita tidak bisa terlalu mengandalkan perasaan tanpa menggunakan pikiran, namun kita juga tidak bisa berpikir tanpa menggunakan perasaan. Ada pepatah mengatakan raso dibao naik, pareso dibao turun.



Berikut beberapa silat yang ada di Minangkabau yaitu sebagai berikut:


* Silek Tuo 

  Silat tua Minangkabau mengajarkan sopan santun, menghilangkan kesombongan, dan mempertajam indera perasa. Membangun karakter bangsa ini sebenarnya bisa dimulai dari nilai-nilai lokal seperti silat. Menurut Emral Djamal Dt Rajo Mudo salah satu pemerhati silat Minangkabau, bahwa pengembangan gerak silat menjadi seni merupakan strategi nenek moyang masyarakat Minangkabau agar silat selalu diulang-ulang pada saat damai dan sekaligus untuk menyalurkan “energi” silat yang cenderung panas dan keras menjadi lembut dan tenang. Silat tua dianggap tertua yang diturunkan dari daerah Pariangan.



* Harimau Silek

 Silek Harimau merupakan seni bela diri yang berasal dari Sumatera Barat. Konon Silat Harimau memiliki gerakan-gerakan yang digunakan menyerupai teknik dan filosofi harimau. Silat Harimau mempunyai teknik yang lincah dan gerakan yang indah. Namun dibalik teknik dan gerakan tersebut terdapat berbagai serangan mematikan yang dilakukan untuk melumpuhkan musuh dengan sangat cepat. Gerakan tersebut diketahui cukup menyakitkan dan membuat lawan tidak bisa bergerak dan hanya bisa berbaring dengan tubuh yang tidak bisa melawan. Selain itu, Silat Harimau juga menggunakan cakar sebagai senjatanya untuk menyerang lawannya. Cakarnya mengarah ke leher, wajah dan bagian vital lawan. Teknik ini merupakan keistimewaan yang tidak terdapat pada ilmu bela diri lainnya. Pada awal sejarahnya, ilmu bela diri harimau hanya diajarkan pada masa perang dan hanya digunakan oleh pengawal pemerintah. Silat harimau pertama kali diciptakan di kabupaten Pariangan, pada tahun 1119 oleh Datuk Suri Dirajo. Saat itu, Datuk Suri Diarjo melatih pasukan pemerintah dengan berbagai macam gaya silat yang berbeda-beda, karena pada zaman dahulu pasukan silat sering menghadapi pertarungan satu lawan satu, satu lawan tiga, atau satu lawan empat. Kunci utama para petarung untuk memenangkan pertarungan adalah dengan langsung mengalahkan musuh secepat mungkin.



* Silek Sitalarak

 Silek Sitaralak, merupakan aliran silek Minangkabau yang tergolong keras. Arti dari kerasnya aliran ini adalah cara pengaplikasiannya atau cara kerja silek ini dalam melumpuhkan lawan. Menurut cerita dari Bapak Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo, kepala sekolah di Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia dan juga salah satu kepala sekolah silek Taralak Minangkabau Sumatera Barat, beliau menceritakan asal muasal silek Taralak ini berasal dari Pantai Barat. wilayah Sumatera, kemudian dipercayakan untuk mengajar di Maninjau, Sumatera Barat. Versi lain menceritakan Silek Taralak dikembangkan oleh Ulud Chatib Bagindo (1865) dari Kamang, Kabupaten Agam. Tumbuh hingga Sawahlunto. 



* Silek Lintau

 Silek Lintau adalah bela diri asal Minangkabau yang terletak di kecamatan Tapi Selo yang terletak di kota Lintau, Batusangkar. Silek Lintau dikenal berbahaya dengan gerakannya yang mematikan pado di setiap langkah gerakannya.


Silat yang ada di Minangkabau masih banyak, sebagai generasi muda hendaknya kita mempelajari jenis-jenis silat Minangkabau karena silat mempunyai banyak manfaat untuk kelangsungan hidup


* Silek sungai patai

Aliran silat ini berkembang dikenagarian sungai patai tanah datar. Gerakan silat ini ialah melumpuhkan lawannya dengan cepat.



* Silek luncua

Aliran silek ini dikembangkan oleh pakiah rabun yang bertempat di alam sarambi sungai pagu, kabupaten solok.



* Silek baruah

Alira silek ini berasal dari bayang pesisir selatan. Gerakan silek baruah sama persis dengan gerakan silek sitaralak.



* Silek pauh

Aliran silat ini menjadi aliran silat termuda yang berasal dari pauh, kota padang. Ada yang berpendapat bahwa aliran silat ini merupakan gabungan dari berbagai aliran silat yang ada diminangkabau, silat ini dikhusukan berperang melawan penjajahan dikota padang. Silek ini juga mengajarkan keterampilan menggunakan senjata seperti tongkat dan parang.



* Silek kumango

Silat kumango dikembangkan oleh syeikh kumango dari nagari kumango, batusangkar, kabupaten tanah datar. Jurus mematikan yang terkenal dari silat ini adalah kuncian kamanga, yang terdiri dari 10 jurus inti yaitu, ilak kida, ilak suok, sambuik pisau, rambah, cancang, ampang, latak siku, patah tabu, ucak tangguang, dan ucak lapeh.





Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS