Ticker

6/recent/ticker-posts

Penangkar Benih Padi di Sumbar Perlu Diberi Insentif, Ferdinal Asmin: Indeks Pertanaman Padi Mentawai Jauh Tertinggal

 


Penangkar Benih Padi di Sumbar Perlu Diberi Insentif, Ferdinal Asmin: Indeks Pertanaman Padi Mentawai Jauh Tertinggal



Padang. 

Harga jenis bibit benih komoditi padi mengikuti tarif beras di pasaran. 


Sehingga kecenderungan tarif bibit benih padi dari penangkaran mengikuti tarif beras. 


Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura (Pertahorhutbun) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Febrina Tri Sula Putri, SP, MP melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Pertahorhutbun Sumbar, Dr. Ferdinal Asmin, S. TP, MP mengatakan hal ini ketika menjawab konfirmasi dari awak media ini di kantornya pada Jumat 1 Desember 2023.


Menurut Sekdin Pertahorhutbun Sumbar, Ferdinal Asmin, pengadaan benih padi tahun 2023 mencapai 600 ton untuk areal 25 ribu hektar sawah penduduk di Sumbar. 


"Perbandingan satu hektar sawah menggunakan 25 kilogram benih dengan harga rata-rata Rp. 13.000 hingga Rp.14.000 perkilogram benih", ujarnya. 


Terkait dengan fenomena benih padi apa bila naik harga beras maka tarif benih pun pasti naik pula. 


"Jadi, dugaan disaat penangkar benih tarif beras naik mereka lebih suka menggiling padi menjadikan beras", imbuh Ferdinal Asmin. 


"Solusinya dengan logika yang tepat, harga beras harus dikontrol, dan harus ada insentif untuk penangkar benih padi supaya seketika harga beras melambung sehingga para penangkar ini tidak tergoda untuk menggeling benih menjadi beras", ajak Ferdinal mengingatkan dengan sektor sekaitan ini. 


Selain insentif tertentu juga penangkar benih padi sangat perlu pula diberikan insentif yang lainnya seperti gratis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 

Karena penangkar benih mereka adalah petani yang telah mau membantu program pemerintah melalui pertanian, pintanya demikian. 


Sedangkan penangkar telah menghasilkan produksi panen 2 hingga 3 ton perhektar. 


Disebutkannya, benih padi yang paling di sukai oleh penduduk Sumbar seperti jenis padi komoditi anak daro, bujang merantau, Sijunjung, ceredek, dan sokan yang bernilai dengan nasinya fera, atau tidak pulem. 


Terkait dengan aktifitas petani di Sumbar turun ke sawah dengan musim tanam 3 hingga 4 kali tanam dalam 2 tahun. 


"Ada yang 2 kali panen dalam 1 tahun, tetapi rata-rata indeks pertanaman 1, 6", ulas Ferdinal Asmin. 


Maka indikasinya, bisa percepatan indeks pertanamannya karena irigasinya bagus. 


"Seperti di daerah Agam, Tanah Datar, Dharmasraya, dan Pasaman, yang sudah 2.

Tetapi indeks pertanaman padi di daerah Mentawai masih terbilang jauh tertinggal tentang komoditi padi", pungkasnya.**(Obral Chaniago).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS