Ticker

6/recent/ticker-posts

Partisipasi Pemilih Pemula Pada Pemilu 2024

 

 



Oleh Shilvy Maizalni

Mahasiswa Ilmu Politik, FISIP, Universitas Andalas

Saat ini Indonesia sudah mulai memasuki tahapan awal pesta demokrasi  yang akan berlangsung pada Februari mendatang. Tentu peristiwa ini tidak hanya disambut hangat oleh kandidat Pemilu belaka, melainkan kita rakyat Indonesia juga turut merasakan gelora tonggak demokrasi yang akan berjalan sebentar lagi. Kita akan memberikan hak suara kepada para anggota legislatif dan eksekutif yang nantinya akan menjadi penyalur banyak suara dari rakyat di seluruh pelosok negeri. 

 

Tentu akan banyak peristiwa yang terjadi menjelang pemilu. Entah itu pro dan kontra masyarakat terhadap para calon legislatif dan eksekutif yang akan dipilih nantinya, berbagai kecurangan untuk oknum yang haus kekuasaan maupun banyaknya hoax yang akan tersebar luas dimedia online seperti media sosial dan penting digaris bawahi bahwa hoax yang tersebar menjelang pemilu ini dapat mengakibatkan terpengaruhnya kita sebagai pemilih dalam menjatuhkan pilihan.

 

Hoax atau berita palsu merupakan suatu fenomena hal yang sudah lumrah terjadi pada saat menjelang pemilu. Banyak suara akan terombang ambing karena ragu, terutama bagi kita pemilih pemula yang tidak punya pengalaman dalam menentukan keputusan. Dari data yang dilansir dari laman KPU saja mencatat,  pemilih yang mendominasi pada pemilu tahun 2024 mendatang itu didominasi oleh para Gen Z.  Serta berdasarkan data yang diperoleh dari laman serupa, di Sumatera Barat jumlah pemilih saat ini terbagi atas Gen Z dan kaum milenial. Tentu, hal ini menandakan bahwa memang Gen Z dapat memberi pengaruh yang lebih besar terhadap pemilu 2024 mendatang.

 

Dalam proses memilih calon anggota legislatif atau eksekutif masyarakat atau pemilih juga harus cerdas dalam menentukan pilihan mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan sebagai pemilih agar tidak salah dalam memilih calon anggota legislatif ataupun eksekutif. Dengan mencari tahu informasi mengenai calon anggota legislatif dan eksekutif, dimulai dari rekam jejaknya, bagaimana sifatnya, partai apa yang mendukungnya, bagaimana prestasinya, dan masih banyak hal lainnya yang akan sangat membantu kita sebagai pemilih dalam menentukan pilihan kita, terutama bagi kita sebagai pemilih pemula. Hal diatas sudah merupakan langkah awal yang baik untuk dapat menjadi pemilih yang cerdas agar calon anggota legislatif atau eksekutif yang nantinya terpilih merupakan calon anggota yang memang baik untuk kita sebagai rakyat ataupun untuk negara kita.

 

Faktanya, ada beberapa yang mempengaruhi pemilih dalam proses menentukan pilihan kita sebagai pemilih saat menentukan suara pada Pemilu mendatang. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih saat pemilu, yaitu:

 

Faktor sosiologis, yaitu memilih dengan ikut atau cenderung berpihak pada keluarga atau ikut saja dengan pilihan keluarga

Faktor psikologis, yaitu memilih dengan cara melihat bentuk fisik calon yang akan dipilih

Faktor rasional atau ekonomi, yaitu memilih karena diberikan sembako atau uang, contohnya adalah politik uang.

 

Oleh karena itu, kita sebagai pemilih harus mempunyai informasi valid terkait calon anggota legislatif atau eksekutif yang nantinya akan kita pilih. Kita sebagai pemilih harus cerdas dalam menentukan siapa yang nantinya akan kita pemilih. Jadi sebagai pemilih yang cerdas tentu tidak akan terpengaruh oleh berita hoax atau pro dan kontra, pemilih agar bisa menetukan siapa yang nantinya akan dipilih dengan tepat. Selain itu, hal yang juga yang harus dihindari ialah terkait politik uang yang masuk dalam salah satu kecurangan politik paling berpengaruh di Indonesia.

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS