Ticker

6/recent/ticker-posts

Jejak karbon, Musuh Abadi yang Tak Tampak

 


Jejak karbon, Musuh Abadi yang Tak Tampak

Oleh: Hutri Dinda Syabila

 

Saat ini Indonesia mengalami peningkatan suhu sehingga makin banyak dampak buruk yang terjadi. Ternyata perubahan iklim ini disebabkan oleh banyaknya jejak karbon yang dilepaskan ke atmosfer. Jejak karbon atau carbon footprint adalah akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Semakin tinggi aktivitas yang kita lakukan maka akan semakin tinggi juga jejak karbon yang kita tinggalkan. Biasanya jejak karbon ini diukur selama periode satu tahun dan mereka dapat dikaitkan dengan produk individu atau organisasi dan juga peristiwa dan semua kegiatan yang membutuhkan energi kebanyakan berasal dari bahan bakar fosil. 

Sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi dari bahan bakar fosil. Penggunaan kendaraan bermotor pribadi, pendingin udara, pemanas ruangan dan perangkat elektronik dapat melancarkan aktivitas kita sehari-hari namun apabila berlebihan penggunaan alat-alat tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan. Nah, inilah yang mulanya akan menimbulkan emisi gas rumah kaca. Semakin banyak aktivitas manusia maka semakin tinggi pula nilai emisi atau jumlah karbon yang dihasilkan.

Untuk selamatkan bumi komitmen mengurangi jejak karbon tidak cukup dari pemerintah saja, tetapi bisa dari diri kita sendiri. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi zat karbon? gampang banget! yang pertama kita bisa mulai dari menggunakan listrik dengan lebih bijak. Bisa mulai dari mematikan listrik yang tidak dipakai atau boleh menggunakan sumber energi yang lebih terbarukan, contohnya menggunakan panel surya di rumah. Kedua kita bisa mulai menggunakan transportasi publik atau pakai sepeda. Ketiga, bijak mengkonsumsi makanan. Membeli makanan lokal juga bantu mengurangi jejak karbon. Aksi-aksi tersebut punya banyak manfaat seperti mendukung bisnis lokal dan mulai sampah jadi tunggu apalagi yul sama sama kurangi jejak karbon.

Beberapa aktivitas rumah tangga yang termasuk jejak karbon diantaranya yang pertama konsumsi makanan dengan mengkonsumsi makanan yang proses produksinya panjang, seperti produk susu dan daging ternyata menyumbang emisi yang sangat tinggi. Oleh karena itu mari kita kurangi konsumsi daging dengan produk susu dengan memilih konsumsi makanan lokal dan mengurangi konsumsi pangan impor. Pengolahan makanan berpotensi menjadi pegunungan sampah serta mengalami banyak proses yang memicu tumbuhnya jejak karbon pada lingkungan sekitar.

Kedua, transportasi yang kita gunakan. Jenis kendaraan yang kita gunakan untuk menunjang aktivitas kita ternyata berkontribusi dalam karbon. Kendaraan pada umumnya menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin, solar atau gas yang dapat menghasilkan jejak karbon dari proses pembakarannya. Semakin sering kita menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian maka semakin tinggi juga karbon yang kita tinggalkan. Oleh karena itu ayo kita mulai gunakan angkutan umum untuk tujuan yang cukup jauh dan gunakan sepeda untuk tujuan yang cukup dekat. 

Ketiga, bagaimana kita menggunakan energi listrik. Umumnya alat-alat teknologi yang ada di rumah kita masih menggunakan energi listrik berbahan bakar fosil tentunya hal demikian menjadi penyebab jejak karbon terus meningkat. Untuk itu menggunakan listrik secara bijak dengan mematikannya saat tidak digunakan sangat membantu mengurangi sisa karbon. Jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia menyebabkan konsentrasi karbondioksida atmosfer terus meningkat, yang berdampak pada perubahan iklim atau pemanasan global. Penggunaan listrik dan air yang berlebihan oleh manusia juga dapat menghasilkan jejak karbon. Penggunaan listrik jejak karbon dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi dan juga gas. Penyebab selanjutnya adalah timbunan sampah yang terdekomposisi. Timbunan sampah yang terdekomposisi menghasilkan jejak karbon yang terdiri dari gas metana dan juga gas karbondioksida.

Pada dasarnya jejak karbon tidak akan menimbulkan dampak berbahaya apabila masih dalam jumlah yang normal. Namun jejak karbon akan menunjukkan dampak yang kurang baik apabila karbon yang berbahaya jumlahnya lebih batas ambang sehingga dapat mengubah kondisi lingkungan. Terdapat dua dampak dari adanya jejak karbon yang pertama yaitu kenaikan suhu di permukaan bumi. Apabila banyak jejak karbon yang dihasilkan maka kenaikan suhu yang sangat ekstrem dapat menimbulkan badai tropis dan bencana alam lainnya seperti banjir dan kekeringan. Tak hanya itu, kenaikan suhu dapat menyebabkan lapisan es di kutub mencair. Dampak yang kedua adalah perubahan produksi rantai makanan. Hal ini terjadi karena terciptanya perubahan iklim yang semakin panas cuaca yang panas akan menyebabkan tumbuhan sulit untuk tumbuh dengan baik sehingga petani ataupun produsen akan mengalami gagal panen.

Bagaimana sih cara mengurangi jejak karbon yang baik? jadi aktivitas manusia sehari-hari tidak disadari seringkali menyumbang emosi gas karbon sehingga berdampak pada iklim. Berikut langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap hari untuk mengurangi jejak karbon antara lain yang pertama yaitu hemat listrik konsumsi listrik sehari-hari sangat berpengaruh terhadap emisi karbon sehingga disarankan untuk menggunakan peralatan elektronik saat diperlukan saja. Hal tersebut dapat mengurangi jejak karbon yang yang dihasilkan dari energi listrik tersebut.

Cara yang kedua yaitu dengan mengurangi daging merah. Kita tahu bahwa peternakan adalah salah satu sektor yang menyumbang emisi karbon diantaranya dari gas metana yang berasal dari sendawa sapi karena gas metana turun berpengaruh terhadap emisi gas rumah kaca. Cara yang ketiga yaitu kurangi naik kendaraan bermotor kendaraan bermotor termasuk sepeda motor dan mobil menggunakan bahan bakar fosil yang akan mengeluarkan berbagai senyawa dari sisa pembakaran. Jika jarak yang akan kita tempuh tidak terlalu jauh maka upayakan untuk berjalan kaki atau naik sepeda maupun sekuter yang ramah lingkungan.

Kini kesadaran untuk menghitung jenjang karbon sudah mulai terbangun yaitu bisa dilakukan dengan beberapa cara melalui beberapa situs. Perbaikan kualitas udara dan lingkungan ini tentu tidak dapat dilakukan secara instan diperlukan keikutsertaan masyarakat secara luas dan konsistensi dalam pelaksanaannya kita dapat memulainya dari diri sendiri. Jadi mari kita bersama-sama pahami jejak karbon sehingga kita dapat melakukan upaya terbaik dan berkontribusi terhadap pelestarian alam dan kehidupan di muka bumi ini. Mari memulai hidup ZERO WASTE.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS