Ticker

6/recent/ticker-posts

Menyusun Strategi untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula yang Efektif dalam Persiapan Pemilu 2024

 


Penulis : Laura Yuwidya Putri (Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas )

 


 

Tak terasa sebentar lagi akan diadakan pesta demokrasi yang sangat besar dalam sejarah Indonesia. Untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2024. Pemilu menjadi agenda penting dalam penyelenggaraan sebuah negara untuk menciptakan demokrasi. Hal ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan arah dan bentuk kepemimpinan negara Indonesia. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, terkhusus pemilih pemula.

Pemilih pemula adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada individu yang baru pertama kali memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan politik. Pemilih pemula biasanya tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam proses pemilihan umum. Sebagian besar pemilih pemula ini berasal dari kalangan pelajar dengan rentang usia 17-21 tahun. Mereka sering menjadi sasaran utama dari pendidikan politik agar mudah dalam memahami hak-hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih yang rasional, mandiri, dan bertanggung jawab.

Dikutip dari artikel tempo co.id, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia atau KPU RI menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 52 persen diantaranya merupakan pemilih muda. Penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPT Nasional Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, pada hari ini, Ahad, 2 Juli 2024. Berdasarkan data KPU tersebut jumlah pemilih muda mencapai 106.358.447 jiwa.

Hal ini menjadi bukti bahwa peran pemilih muda sangat besar dalam menentukan berbagai kebijakan dalam pemerintahan. Pemilih pemula memiliki antusias dan semangat yang tinggi karena belum dipengaruhi oleh motivasi ideologia tertentu. Mereka juga didorong oleh konteks dinamika politik lokal. Namun, masih banyak pemilih pemula yang kurang memahami bagaimana proses penyelenggaraan pemilu, sehingga mereka tidak memberikan hak suaranya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya strategi yang baik dan tepat untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula. Kerjasama pemerintah dan masyarakat menjadi faktor penentu keberhasilan pemilu ini.

 

 

Berikut 4 strategi yang tepat untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, yaitu :

1.       Pendidikan politik: Dapat dilakukan dengan memperkuat pendidikan politik di sekolah-sekolah dengan mengintegrasikan dalam mata pelajaran tentang sistem politik, pemilihan umum, hak dan tanggung jawab pemilih, dan peran pemerintah. Hal ini menjadi pelatihan dasar bagi siswa untuk mengetahui sistem politik dan pemilihan umum.

2.       Kampanye edukatif: Maksud dari kampanye edukatif ini ialah dengan menyelenggarakan kampanye edukatif yang membahas isu-isu yang relevan bagi pemilih pemula seperti pekerjaan, lingkungan, kesehatan, dll. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak pemilih pemula untuk membahas isu-isu tersebut melalui debat dan diskusi. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pemilih pemula agar membuat keputusan lebih baik dan berpartisipasi aktif dalam pemilu.

3.       Kolaborasi dengan Organisasi Pemuda: Bekerjasama dengan organisasi pemuda, kelompok mahasiswa, dan komunitas pemuda akan meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula. Organisasi pemuda memiliki jaringan yang luas terhadap pemilih pemula. Mereka dapat menyampaikan pesan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pemuda. Organisasi pemuda dapat memberikan dukungan dan inspirasi kepada pemilih pemula melalui cerita sukses dari generasi muda yang terlibat dalam politik.

4.       Terlibat dalam pemilihan lokal: Dapat meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula karena memiliki dampak langsung pada komunitas mereka. Contohnya yaitu seorang pemilih pemula yang terlibat dalam kampanye pemilihan wali kota lokal. Mereka mungkin bekerja sebagai relawan di kampanye tersebut, membantu dengan acara-acara kampanye, membagikan literatur kampanye, dan berbicara dengan warga setempat tentang visi calon wali kota dan isu-isu penting. Melalui pengalaman ini, mereka dapat merasakan dampak langsung dari partisipasi politik yang dapat menginspirasi mereka untuk terlibat lebih lanjut dalam pemilihan lainnya dan menjadi pemilih yang lebih aktif.

Dengan adanya strategi dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, diharapkan pemilih pemula dapat berperan aktif dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2024 nanti. Pemilih pemula memiliki potensi besar dalam demokrasi karena mereka mewakili generasi muda. Keputusan politik yang mereka ambil dalam pemilu akan memiliki dampak jangka panjang pada arah dan kebijakan negara. Oleh karena itu, pemilih pemula menjadi kunci dalam menentukan masa depan negara.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS