Padang.
Optimalisasi peluang untuk guru honorer madrasyah swasta dan negeri jajaran Kanwil Kemenag Sumbar tahun 2023.
Guru honorer yang mengajar di madrasyah negeri kuotanya 70 persen yang bakal di uji lagi, dan 30 persen kuota guru honor yang mengajar di madrasyah swasta.
"Sekarang kita sedang menunggu mekanisme teknis pelaksanaannya untuk masing-masing kementerian, dan saat ini teknis pendaftarannya sedang berjalan", katanya.
"Jadi, yang kuota 30 persen para pendaftar dari swasta itu sekarang sedang berjalan, angka para pendaftar itu sudah mencapai diatas 4 ribu orang lebih", sambungnya.
Namun berapa jumlah angka penerimaan dari kuota 30 persen itu, sampai sekarang atau sampai ini hari belum diinformasikan oleh kementerian terkait, jelasnya.
"Guru guru ini telah mendaftar pada link yang disiapkan oleh KemenPanRB RI, dan pendaftarannya sampai ini hari Senin 9 Oktober 2023 sepertinya telah ditutup karena linknya tidak dibuka lagi, sepertinya demikian" ungkap H. Hendri Pani Dias.
Terkait ini, berdasarkan Surat Edaran (SE) KemenPanRB RI nomor 185 Tahun 2022 tentang batas tenaga honorer 28 Nopember 2023. Artinya, sejak SE KemenPanRB pertama itu dikeluarkan kementerian, dinas serta pemerintah terkait KemenPanRB RI tak membolehkan mengangkat tenaga honorer di tahun 2024 mendatang.
Dengan dasar SE KemenPanRB tersebut tenaga honorer baik yang ada di jajaran kementerian Pendidikan umum dan pendidikan madrasyah serta tenaga honorer di pemerintah daerah dialokasikan ke format test Calon Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak (CPPPK).
Pada tahun 2022 lalu KemenPanRB RI memberikan peluang kepada tenaga honorer jajaran Kemenag Sumbar sebanyak 2.862 orang tenaga honorer menuju passinggrate, dan yang lulus untuk memenuhi passingrate itu sebanyak 1.579 orang, sebagian besarnya sebagai guru madrasyah tersebar se-Sumbar, serta di dinas dan instansi pemerintah daerah dari jajaran Kemenag, sebutnya.
Karena kuota tak terpenuhi, bagi yang tak lulus CPPPK itu pemerintah memberikan peluang melalui proses optimalisasi sebanyak 300 orang.
"Proses optimalisasi ini sekarang sedang menunggu KemenPanRB RI untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dari KemenPan RB ini", imbuhnya.
"CPPPK yang memenuhi kategori tetapi belum lulus tahun kemaren", ulasnya menambahkan tentang tahun 2022 lalu.
Lanjutnga, sedangkan proses optimalisasi kedua di tahun 2023 ini jumlah kuotanya yang hanya sebanyak 95 orang yang juga menunggu proses SK-nya.
"Inilah tujuan dari Kemenag itu sebagai upaya dapat diakomodir seluruh tenaga honorer supaya menjadi PPPK", harapnya.
Pada lembaga pendidikan madrasyah negeri dan swasta di Sumbar terdapat sebanyak 1.286 dengan rincian madrasyah negeri sebanyak 222, sedangkan madrasyah swasta sejumlah 1.026.
Tentu fenomena guru honorer yang mengajar di madrasyah swasta menjadi PR bagi pemerintah", pungkasnya.(Obral Chaniago).
0 Comments