Ticker

6/recent/ticker-posts

OSO: Kita Angkat Martabat UKM Sumbar Melalui Gebu Minang

 


  

 

Ketua Umum DPP Gebu Minang, Oesman Sapta Odang (OSO) berjanji membina organisasi Gebu (Gerakan Ekonomi dan Budaya) Minang. Perkumpulan Gebu Minang diisi oleh orang-orang terhormat, namun belum memberi keuntungan terhadap masyarakat.

 

“Banyak orang terhormat duduk di Gebu Minang, namun belum ada konsep dasar yang mengangkat martabat UKM-UKM kita. Saya ingin Gebu Minang membangun UKM,” ujar OSO Dt Bandaro Sutan Nan Kayo di Hotel Pangeran Beach Padang,saat membuka acara Rembuk Ekonomi dan Budaya, kerja sama Gebu Minang dengan Padang TV, Jumat (1/9).

 

Seiring itu, lapangan pekerjaan harus banyak dibuka di Provinsi Sumbar ini. “Negara kita ternyata ‘pengekspor’ tenaga kerja keluar negeri. Harusnya ekspor tenaga ini semakin kecil, bukan malah semakin besar. Harusnya lapangan kerja itu ada di Sumatera Barat ini. Kalau gak ada proyek di sini, orang ini kerja di mana? Jika lapangan pekerjaan banyak dibuka, maka otomatis UKM juga menjadi maju,” ujarnya.

 

OSO ingin perantau Minang mengambil peran yang lebih lagi untuk membangun Sumbar. Secara koneksi dan relasi, mereka memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan pemerintah daerah.

 

“Perantau kita ada di mana-mana dan memiliki profesi yang beragam. Mestinya ini tidak sulit, mereka bisa bawa proyek–proyek dari luar itu ke Sumbar,” katanya.

 

 

Ia menegaskan, kalau Sumbar tidak dibangun, maka yang rugi adalah orang Minang. “Banyak Orang Minang yang sukses di pemerintahan, DPR RI, DPD RI dan lainnya. Mari kita keroyok ramai-ramai. Masukkan proyek ke sini buka lapangan kerja untuk anak anak kita,” ajaknya.

 

Banyaknya masalah masyarakat Minang saat ini, harus dirombak mulai dari sekarang melalui Gebu Minang. “Kita mencintai Ranah Minang. Kita ingin pembangunan infrastruktur di ranah lancar. Kita ajak kepala daerah agar mendukung pembangunan infrastruktur,” ajaknya.

 

Termasuk juga masalah ekonomi, OSO mengajak masyarakat Minang baik di ranah maupun di rantau untuk membangun ekonomi masyarakatnya. Menurutnya, untuk membangun ekonomi, maka harus mencontoh Bung Hatta.

 

 

“Kalau bicara ekonomi contoh Bung Hatta. Kalau bicara moral contoh Buya Hamka. Kalau bicara keberanian contoh saya,” tegas mantan Ketua DPD RI tersebut diselingi gurauan.

 

Menurutnya, Orang Minang yang kuat dalam bidang bisnis, tetapi jangan bicara bisnis hanya bicara capital. Tetapi bagaimana membangun dan menciptakan lapangan kerja untuk Ranah Minang ini. Agar Ranah Minang ini menjadi bermartabat.

 

OSO juga menuntut Gubernur Sumbar, bupati dan wali kota untuk peduli membangun Sumbar. Namun, semua itu juga tidak akan terwujud, jika ninik mamak tidak mendukung.

 

“Bagaimana bisa membangun daerah ini kalau ninik mamak tidak mendukung. Dulu Gebu Minang dengan seribu rupiah saja kompak. Harusnya sekarang lebih kompak membangun Ranah Minang ini. Apa kita masih peduli Minangkabau?” tanyanya.

 

Rembuk Ekonomi dan Budaya dihadiri oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja Ir Afriansyah Noor MSi, Sekretaris DPP Gebu Minang Yuliandre Darwis, Ketua Umum Indo Jalito Astri Asgani, Ketua Gebu Minang Sumbar Fadly Amran. Rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, Wali Kota Pariaman Genius Umar, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, Anggota DPD RI H Leonardy Harmainy dan Emma Yohanna.

 

 


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS