Ticker

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa KKN PPM Unand 2023 Mengadakan Sosialisasi Anemia dan Pemeriksaan Hb Pada Remaja dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen di SMAN 1 Ampek Nagari



Oleh Hafiz Syafira

Sastra Indonesia Universitas Andalas


Saat ini stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian penting dari kita semua mengingat cukup banyak kasus stunting di negara ini yang perlu ditangani secara serius. Menurut kemenkes, stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dibawah media panjang berdasarkan TB menurut usia nilai-Z scorenya kurang dari -2 SD/standar deviasi dan kurang dari -3 SD/severel stynted. Hal tersebut ditandai dengan keadaan tubuh yang pendek karena pertumbuhan yang gagal.

Tidak hanya pertumbuhan tinggi yang terhambat, stunting pada anak juga membuat terganggunya kemampuan kognitif pada anak, dan juga menjadi penyebab anak menjadi mudah sakit. Oleh karena itu, perlunya dilakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri, penyebab, dan dampak stunting kepada masyarakat luas, khususnya kepada remaja sedari dini karena mereka akan menjadi calon ibu bagi generasi penerus bangsa yang akan datang.

Yang menjadi target dalam sosialisasi kali ini adalah  remaja karena remaja merupakan populasi terbanyak di Indonesia, rasa ingin tahu yang berlebihan pada remaja, remaja lebih terbuka pikirannya, dan remaja merupakan sebagai pengguna aktif media sosial.

Mengapa harus remaja? dikarenakan sebagian besar dari remaja banyak mengonsumsi makanan tidak sehat yang mengandung penyedap, tidak membiasakan sarapan pagi, serta kurang mengonsumsi buah-buahan dan sayur sehingga kekurangan zat besi. 

Berdasarkan hasil riset global school healthy pada tahun 2015, diketahui bahwa awal dari siklus stunting adalah kebiasaan atau pola makan yang buruk pada remaja. Untuk itu, sangat perlu untuk mendemonstrasikan kepada para remaja agar menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk diatas yang bisa menyebabkan stunting.

Sudah saatnya bagi kita semua untuk tetap menerapkan pola makan yang sehat untuk mengurangi angka stunting kedepannya. Apalagi remaja putri nantinya akan menjadi seorang ibu, dimana dialah yang akan melahirkan generasi-generasi bangsa berikutnya. Maka dari itu, perlu untuk menjaga kualitas gizi pada remaja perempuan supaya bisa mengurangi angka anak-anak yang stunting dengan menerapkan pola makan yang bersih dan sehat, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, mengonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah resiko anemia, serta mencegah penularan penyakit HIV/AIDS. Sementara, untuk remaja laki-laki bisa menjaga kesehatan tubuhnya dengan rajin melakukan aktivitas fisik.

Ada begitu banyak penyebab stunting, baik dibidang kesehatan maupun bukan dari bidang kesehatan. Faktor diluar kesehatan, yaitu aspek lingkungan dan pola asuh. Sementara itu, faktor dibidang kesehatan penyebabnya yaitu karena kekurangan gizi dan anemia.

Salah satu penyebab stunting yaitu anemia atau kekurangan darah pada remaja. Remaja merupakan peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan biologis, kognitif, dan emosional. Pada saat remaja, kita membutuhkan asupan gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita. Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari batas normal yaitu kurang dari 12 mg/dL dan seseorang dikatakan tidak anemia jika kadar hemoglobin dalam tubuhnya lebih dari 12 mg/dL. Seseorang dikatakan mengalami anemia jika seseorang tersebut mengalami ciri-ciri 5 L (lelah, letih, lesu, lemah, lulai), pucat pada wajah dan telapak tangan, pusing dan penglihatan yang berkunang-kunang.

Anemia yang terjadi pada remaja menyebabkan dampak-dampak buruk bagi kesehatan remaja, seperti terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, kelelahan, mengakibatkan kerentanan terinfeksi penyakit karena sistem imun tubuh yang lemah, mengakibatkan kerentanan terhadap keracunan, dan terganggunya fungsi kognitif.

Anemia pada remaja dapat dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan hidup yang sehat, contohnya dengan selalu mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi; tidak mengonsumsi teh, kopi, coklat bersamaan dengan waktu makan; pada remaja putri dianjurkan untuk mengonsumsi tablet tambah darah (fe) saat mengalami menstruasi, mencegah kecacingan dengan menjaga kebersihan diri. 

Konsumsi tablet tambah darah bisa dibarengi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti bahan makanan hewani (hati, daging, telur), bahan makanan nabati (tempe, tahu, kacang hijau), sayuran hijau (kangkung, bayam). Penyerapan zat besi dalam tubuh bisa dibantu dengan makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu biji, pepaya.

Acara sosialisasi dan Edukasi Anemia Pada Remaja dan Pemeriksaan Hb beserta Dampak Stunting Pada Anak dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen di SMAN 1 Ampek Nagari ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan pihak puskesmas Bawan dan dosen pembimbing lapangan KKN PPM Universitas Andalas Nagari Bawan 2023.

Setelah acara sosialisasi, siswi-siswi SMAN 1 Ampek Nagari secara bergantian dipanggil ke depan untuk memeriksakan Hb. Mereka juga diberi pretest dan posttest mengenai kebiasaan-kebiasaan hidup mereka.

Dalam acara ini, juga diwawancarai beberapa peserta dan perwakilan, seperti wakil sarana dan prasarana SMAN 1 Ampek Nagari, kepala puskesmas, dosen pembimbing lapangan KKN Bawan Universitas Andalas 2023, perwakilan siswi SMAN 1 Ampek Nagari, dan perwakilan mahasiswa KKN Bawan Universitas Andalas 2023.

 Syahmina Arifa sebagai divisi publikasi dan dokumentasi KKN Bawan Universitas Andalas tahun 2023 mewawancarai satu persatu beberapa peserta dan perwakilan dalam kegiatan ini . Syahmina menanyakan bagaimana kesan dan pesan peserta dalam acara ini dan bagaimana harapan mereka untuk selanjutnya.

 “Acara ini sangat bermanfaat bagi siswa siswi kami dan mereka belum mengerti apa itu stunting, penyebab stunting. Sekarang setelah adanya sosialisasi, mereka tau dan akan akan berusaha menjaga supaya mereka tidak kekurangan darah/menderita anemia dan intinya akan melahirkan generasi generasi yang tidak stunting dimasa akan datang”, ungkap Sulastri Husin sebagai wakil sarana prasarana SMAN 1 Ampek Nagari.

“Kami dari puskesmas sangat mendukung akan kegiatan ini karena juga bisa membantu kegiatan puskesmas untuk membagikan tablet tambah darah bagi remaja putri yang seharusnya memang diawali dengan pemeriksaan hemoglobin Ampek”, ungkap Dr. Gayatri Husein sebagai kepala puskesmas

Kesannya tentu luar biasa ya mahasiswa mampu mengangkat acara ini dengan sangat baiknya yang sasarannya total siswi SMAN 1 Nagari dan tentunya ini bukan hal mudah bagi mahasiswa. Kesannya ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita untuk kedepan mungkin acara ini sudah baik dan akan kita tingkatkan lagi untuk kedepan dan kita tidak akan bosan-bosannya untuk memberikan informasi pada remaja putri sesuai dengan topik yang disampaikan”, ungkap Dr. NS Lili Fajria, S.Kep M.Biomed sebagai dosen pembimbing lapangan KKN Bawan tahun 2023.

Menurut saya acara cukup menarik karena pesertanya cukup excited untuk mengikuti acaranya dan pembicara dalam acara ini juga cukup menjelaskan bagaimana stunting ini menjadi hal yang cukup dikhawatirkan yang menjadi permasalahan nasional di negeri ini” ungkap Silvi, mahasiswa KKN Bawan Universitas Andalas tahun 2023 

“Kegiatannya seru, adik. Kami dapat mengetahui tentang anemia, stunting, dan mendapati pemeriksaan hb serta kami dapat mengetahui cara mencegah stunting dan anemia” ungkap Chelsea Gracia kelas 10 E 3  dan Oktavia Fitriani kelas 10 E 3, siswi SMAN 1 Ampek Nagari

Respon-respon postitif dari berbagai peserta dan perwakilan dalam kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Anemia Pada Remaja dan Pemeriksaan Hb beserta Dampak Stunting Pada Anak dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen di SMAN 1 Ampek Nagari ini merupakan bentuk apresiasi bagi kegiatan ini. 

Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat bermanfaat dan bisa meningkatkan pengetahuan peserta beserta pemahaman mengenai ciri-ciri dan dampak stunting agar kedepannya dapat mengurangi angka stunting di Indonesia.



Oleh Hafiz Syafira

Sastra Indonesia Universitas Andalas

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS