Ticker

6/recent/ticker-posts

Kunjungan Mahasiswa KKM PPM Universitas Andalas ke sanggar Tambua Kampuang Dagang Saiyo, Jorong Malabur, Nagari Bawan, Kab. Agam

 


Oleh: Ranika Ralnandes

Mahasiswa Universitas Andalas


Tambua Tasa merupakan suatu jenis kesenian tradisional yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.  Merupakan alat musik perkusi yang terdiri dari dua buah alat musik, Gandang Tambua dan Gandang Tasa. 


Gandang Tambua adalah sebuah gendang berbentuk silinder yang terbuat dari kayu dengan dua permukaan kulit, sedangkan Gandang Tasa lebih menyerupai setengah bola dengan hanya satu permukaan kulit. Tambua Tasa memiliki tinggi berkisar 75 sentimeter dengan diameter 50 sentimeter. 


Kedua instrumen tersebut dimainkan bersama untuk menciptakan suara yang unik. Tambua Tasa dimainkan dengan cara menggendong Gandang Tambua di satu bahu sambil berdiri dan menggunakan dua tongkat kayu untuk memukul gendang. Untuk Gandang Tasa cara dimainkan nya yaitu di pukul memakai telapak tangan sendiri. 


Tambua Tasa dimainkan secara berkelompok dengan cara dipukul secara terus menerus. Kelompok ini biasanya terdiri dari tujuh orang pemain, dengan enam orang yang memainkan Gandang Tambua dan satu orang lainnya memainkan Gandang Tasa.  


Kesenian ini biasanya dipakai atau diadakan untuk acara perkawinan, tapi tak jarang juga Tanbua tasa ini ditampilkan untuk memperingati ataupun untuk memeriahkan acara-acara resmi. 


Tambua Tasa adalah bentuk kesenian tradisional yang masih digunakan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan oleh masyarakat. Tak berkurang sedikitpun, hingga saat ini pun kesenian tradisional yang satu ini masih tetap dikembangkan oleh masyarakat Pariaman, terkhusus nya dengan dibangunnya sanggar Tambua kampuang dagang saiyo, yang tepatnya berada di jorong malabur, Nagari bawan kab. Agam. 


Pada hari Rabu, tanggal 2 Agustus kemarin mahasiswa kkn ppm universitas Andalas diberi kesempatan untuk dapat berkunjung ke sanggar tersebut bersamaan dengan bapak wali nagari bawan, Bapak Kamirudin dan Bapak Sutiarman s.pd (badan musyawarah). 


Dapat dilihat secara langsung sebagaimana antuasiasnya para anak-anak yang ikut bergabung dalam sanggar itu untuk mempelajari segala hal mengenai tambua tasa, tak hanya sekedar mengetahui dan menghafal, anak-anak yang ikut bergabung di sanggar ini juga diajarkan bagaimana cara memainkan alat Gandang tambua, dan Gandang tasa itu sendiri. 


Sanggar ini selalu mengadakan latihan tiap hari Sabtu di waktu malamnya, dengan para anggota yang terdiri dari anak-anak SD dan SMP. Dengan diberinya kesempatan, para mahasiswa kkn ppm universitas Andalas untuk ikut menyaksikan secara langsung bagaimana cara memainkan alat musik itu, juga bagaimana proses berlangsung nya latihan di sanggar Tambua kampuang dagang saiyo. Memberikan beberapa ilmu baru juga motivasi baru agar selalu bisa mencintai segala kebudayaan bangsa, juga termotivasi untuk ingin mengembangkan segala kesenian negara yang ada. 


Dengan adanya antuasias para generasi bangsa yang ada di sanggar ini, akan sangat diharapkan agar ke antuasiasan mereka tak akan memudar semakin nya bertambah usia, juga akan sangat diharapkan berkat ke antuasiasan mereka dalam mempelajari juga mengembangkan kesenian ini dapat menular pada orang-orang sekitarnya.



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS