Ticker

6/recent/ticker-posts

Pengolahan limbah industri laundry

 


Pengolahan limbah industri laundry

Salah satu limbah cair yang banyak dihasilkan yaitu pada indsutri laundry. Perkembangan masyarakat yang bertambah modern dan berfikir prakstis yang semakin berkembang sehingga banyak bisnis usaha laundry yang bermunculan dimana mana, baik skala kecil maupun skala besar. Industri laundry adalah suatu usaha yang mana menawarkan jasa pencucian pakaian, karpet, dan sejenisnya. Usaha laundry pada skala besar seperti pada hotel dan rumah sakit umumnya memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk menggolah air limbahnya namun pada skala kecil umumnya belum memiliki pengolahan air limbahnya contohnya pada laundry yang ada dilingkungan kampus yang hanya di buang ke badan air. Limbah adalah suatu hasil akhir dari pengolahan atau proses kegiatan dari skala kecil seperti rumah tangga sampai skala besar seperti industri, sehingga menghasilkan limbah dalam bentuk padat ataupun cair. Air limbah yang dihasilkan merupakan suatu cairan buangan yang berasal dari aktivitas rumah tangga, industri, serta tempat umum lainya yang mengandung bahan- bahan yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Pada kosentrasi tertentu air limbah yang melewati batas yang ditetapkan dapat menimbulkan pencemaran dan mempengaruhi kondisi ekosistem air. Oleh karena itu, diperlukan penggolahan limbah cair untuk menghilangkan kontaminan yang terdapat pada air.

Industri laundry biasanya membuang langsung limbahnya ke badan air tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu. Limbah dari industri laundry dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Dampak negatif yang dihasilkan menyebabkan meningkatnya kandungan organik yang dapat mencemari badan perairan dan juga menghasilkan bau busuk, sumber penyakit, dan kualitas air menjadi buruk. Limbah laundry banyak mengandung sejumlah surfaktan, carboxyl methyl cellulose (CMC), kalsium (Ca), phospat (P), SiO32-, dan pemutih pakaian. Air limbah laundry merupakan air limbah yang dihasilkan dari penggunaan deterjen untuk proses pencuciannya.  Deterjen umumnya tersusun atas tiga komponen yaitu surfaktan (sebagai bahan dasar deterjen), bahan builders (senyawa fosfat) dan bahan aditif (pemutih dan pewangi). Kandungan dari deterjen berasal dari bahan builders berkisar 70 – 80 %, bahan surfaktan 20 – 30 % dan bahan aditif sekitar 2 – 8 %. Bahan ini diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Adanya busa yang menutup permukaan air menyebabkan kontak udara dan air terbatas akibatnya jumlah oksigen terlarut yang ada menurun.

 Detergen pada limbah laundry merupakan suatu derivatik zat organik yang menyebabkan meningkatnya kandungan organik di lingkungan sehingga dalam penggolahanya dapat menggunakan metode biologi. Limbah cair laundry termasuk ke dalam golongan grey water. Warna abu abu dari air limbah tersebut berasal dari bermacam campuran residu bahan organik dan anorganik yang menghasilkan warna pada air. Grey water tersebut mengandung bahan berupa minyak, lemak, fosfor, sodium, garam, dan nitrogen. Deterjen yang berlebihan di dalam air ditandai dengan munculnya buih-buih sbaun pada permukaan air. Sehingga badan air mengandung fosfat dalam jumlah besar yang dapat merangsang pertumbuhan alga atau tanaman air secara berlebihan (eutrofikasi), sehingga terjadi blooming pada tumbuhan air dan alga.

Blooming pada tanaman air dan alga menyebabkan suatu ekosistem diperairan menjadi terganggu dan juga mengguranggi kadar oksigen di dalam air. Cara yang dapat dilakukan untuk mengguranggi kadar phospat yang berlebih hasil dari limbah laundry yaitu dengan menggolah air limbah menggunakan proses biokoagulan. Biokoagulan dapat dipercaya menurunkan kadar  fosfat dan COD yang ada di limbah cair laundry. Biokoagulasi adalah koagulasi yang terjadi secara biologi yang memiliki proses destabilisasi dari partikel senyawa koloid yang tersuspensi akibat dari adanya pengadukan secara cepat pada limbah cair dengan menggunakan biokoagulan. Biokoagulan merupakan koagulan yang memanfaatkan bahan alami yang memiliki kemampuan untuk mengikat partikel dan menetralkan partikel, sehingga akan terbentuk gumpalan atau flok.

Koagulan berfungsi untuk menurunkan kekeruhan, mengikat kandungan – kandungan solid di dalam air, dan untuk memudahkan penyisihan saat sedimentasi. Sekitar 80 – 90 % total padatan terlarut, 40 – 70% BOD, 30 – 60% COD, dan 80 – 90% bakteri dapat disisihkan dengan pengenapan kimiawi. Biokoagulan memiliki peluang besar dalam pengolahan libah,karena mudah dan bahan yang digunakan mudah didapatkan. Keuntungan penggunaan biokoagulan yaitu jumlahnya yang melimpah, harganya yang rendah, ramah lingkungan, multifungsi dan sifatnya yang biodegradable. Biokoagulan dapat ditemukan dengan mudah dan jumlahnya sangat melimpah karena masih sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat. Proses pengolahan dengan menggunakan metode biokoagulan memerlukan biaya lebih murah disbanding penggunaan koagulan kimia.

Metoda lain yang dapat digunakan yaitu menggunakan membrane, suatu merupakan suatu lapisan tipis yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang berbeda berdasarkan sifat permeabilitasnya. Komponen aktif memran adalah suatu senyawa bermuatan atau netral yang mampu membentuk senyawa komplesk dengan ion ion secara reversible dan membawanya melalui membrane organic. Membran dapat dibuat dengan menggunakan semua jenis material sintetik yang berbeda. Adapun material yang dapat digunakan dapat berupa annorganik seperti logam,keramik, gelas . Membrane dapat berbentuk selaput dan bersifat semipermiabel sehingga dapat melewati jenis molekul tertentu, penggunaan metode jenis membrane ini dapat dilakukan secara kontiniou sehingga energi yang digunakan rendah serta proses memran ini dapat digabung dengan proses pemisahan lainnya.

Adapun penanganan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran limbah industry laundry menggunakan metose filtrasi biosand. Filter biosand menggunakan pasir halus, pasir kasar dan kerikil serta penambahan mikroorganisme untuk membantu mengurangi kandungan organik pada limbah garmen. Penambahan karbon aktif digunakan untuk meningkatkan efisiensi reduksi bahan organic dan penurunan konsentrasi surfaktan yang larut dalam limbah laundry sebelum dibuang kelingkungan perairan. Filter biosand merupakan suatu metode penyaringan atau pembersihan air limbah laundry dimana limbah yang akan diolah melewati suatu media proses dengan kecepatan rendah, yang dipengaruhi oleh diameter media dan adanya lapisan biofilm yang tertanam.adapun keuntungan dari metode ini yaitu murah, sedikit biaya perawatan dan tidak membutuhkan energi.

Adapun Air adalah kebutuhan yang sangat penting terutama bagi manusia sehinganya intuk itu perlu penanganan yang tepat terhadap penggolahan air, standar baku mutu untuk kualitas air di Indonesia berdasarkan SNI 01-3553-2006 mengenai standar air minum secara fisik, kimia dan bakteriologis.   Standar fisik meliputi warna, bau, rasa, temperatur, dan kekeruhan. Kekeruhan air berasal dari bahan organik dan anorganik yang terkandung di dalam air, seperti lumpur dan bahan yang berasal dari hasil pembuangan  Standar kimia berhubungan dengan ion-ion senyawa maupun logam berbahaya seperti Hg, Pb, Ag, Cu, dan Zn. Residu dari senyawa lain yang beracun adalah residu pestisida sehingga menyebabkan perubahan bau, rasa dan warna air.  Standar bakteriologis air minum dari peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen. Dampak dari bakteri itu menyebabkan penyakit saluran pencernaan seperti bakteri coliform. Standar kandungan bakteri coliform dalam air minum 0 per 100 ml. dalam islampun kita di ajarkan untuk melindunggi dam memelihara lingkungan yang di jelaskan dalam  alquraan Pada surat Ar-Rum ayat 41-42 dapat dianalisa bahwa ayat ini mengharapkan seorang muslim dapat menyadari pentingnya menjaga serta melestarikan alam lingkungan, dan juga tidak membuat kerusakan terhadap alam lingkungan.

 

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS