Asrul, SKM, MKM. Kadis kesehatan
Sawahlunto.
Walau pun telah berhasil Daerah Kota Sawahlunto menekan valensi kasus stunting anak di Bawah Umur Lima Tahun (Balita) valensi paling terendah di Sumatera Barat (Sumbar), namun masih tersisa sebanyak 6 ribu anak Balita mengalami gizi buruk akan ditekan menurun menjadi sekira 50 persen atau tinggal sebanyak 3 ribu anak Balita lagi di tahun 2023 ini.
Ungkapan ini dikemukan Sekretaris Dinas (Sekdin) Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Asrul, SKM, MKM saat dijumpai media ini di kantornya Kamis 13 Juli 2023.
Menurutnya, dalam penanganan penekanan peningkatan kesehatan anak Balita di kota arang Sawahlunto semakin membaik, dan pada Bulan Desember 2022 lalu ber valensi stunting telah mencapai sekira 13, 7 persen atau paling terendah angka anak Balita yang mengalami gizi buruk di Sumbar, katanya.
"Kita di kota ini paling terendah angka stunting, dan kedepannya di akhir tahun 2023 nanti mudahan angka stunting bisa ditekan drastis menjadi 3 ribu anak Balita atau 50 persen dari sisa stunting di tahun lalu", ujarnya.
Upaya upaya yang dilakukan terkait penekanan angka stunting menjadi menurun dengan berkolaborasi bersama bapak angkat guna mensupport pemenuhan gizi anak", imbuhnya lagi.
Respon dari bapak angkat dalam hal buat penenakan stunting ini cukup tinggi dari pihak masyarakat sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap peningkatan kesehatan anak yang sedang mengalami gizi buruk, sebutnya.
"Selain dari Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TPKK), serta unsur terkait di OPD Kota Sawahlunto termasuk bidang pemerintah Kementerian (Kemenag) cukup serius dalam peningkatan gizi anak serta ibu hamil", pungkasnya.(Obral Chaniago).
0 Comments