Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemimpin Nan Sabana Pemimpin “Hari Paneh Tampek Balinduang, Hari Hujan Bakeh Bataduah”




Penulis : Zulbaidah

Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas



Orang minang terkenal dengan karakternya yang ramah dan sopan serta memiliki pemahaman agama yang tinggi dikarenakan Mayoritas orang minang beragama  Islam. Selain terkenal dengan system kekerabatan yang matrilineal yang berarti garis keturunan dari Ibu. Di Minangkabau anak laki-laki sudah diajarkan tentang kemandirian dan kepemimpinan terutama memimpin diri sendiri. Dari kecil sudah diserahkan mengaji dan belajar bela diri di Surau. Dan juga nilai-nilai kepemimpinan yang diajarkan oleh seorang mamak kepada kemanakannya. Sebagai soerang kemanakan, anak lelaki harus patuh dan menurut akan seluk beluk dan aturan yang berlaku di kaumnya. Tidak hanya sebagai kemanakan, lelaki minang juga akan menjadi seorang Sumando setelah menikah, lalu menjadi seorang ayah, sebagai mamak bagi kemanakannya dan yang paling tinggi yaitu sebagai penghulu bagi kaumnya. Semua itu tak terlepas dari kata kepemimpinan yang terkhusus pada seorang laki-laki.  Lalu pemimpin yang seperti apa yang dibutuhkan? Yaitu pemimpin yang bisa menjadi contoh panutan bagi anak kemanakannya.

Hari paneh tampek balinduang, hari hujan bakeh bataduah. Artinya yaitu selain sebagai Pembina, kegunaan lain dari pemimpin ialah sebagai tempat mengadu, meminta pendapat, bermusyawarah, tempat bertanya dan berlindung oleh semua  masyarakat yang dipimpinnya. Bukan dia yang menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk memanfaatkan yang lemah demi mendapatkan keuntungan pribadi atau keuntungan sepihak yaitu keuntungan yang berpihak kepadanya saja bahkan merugikan orang lain. Dikarenakan sudah dekat dengan pemilu pilpres 2024, akan ada suatu golongan tertentu yang melakukan kampanye, blusukan dan lain sebagainya demi mendapat simpati. Disini penulis berpendapat bahwa semua orang(Laki-laki) bukannya mereka tidak punya potensi untuk bisa menjadi pemimpin yang sabana pemimpin. Namun karena kurangnya pemahaman agama dan tidak takutnya akan dosa maka banyak yang gelap mata demi memuaskan nafsu dunianya. Dia yang tidak tau akan betapa beratnya pertanggung jawaban yang akan dia pikul nanti di Akhirat. Karena sekarang banyak kita jumpai kasus yang menyimpang dari tugas dan wewenang yang dipikulnya.

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, pemimpin yang harus bisa membagi waktu antara keluarga dan kaum yang dipimpinnya. Penghulu dalam tambo Minangkabau yaitu orang yang di tuakan, penghulu dipilih dan dipercayakan untuk menjadi pemimpin masyarakat.  Di minangkabau penghulu itu bergelar ”Datuak”. Pada dasarnya seorang pemimpin adalah dia yang didengar katanya, dikerjakan perintahnya dan dijauhkan larangannya.  

Relevansi Kepemimpinan Dahulu Dengan Kepemimpinan Sekarang

Dapat kita amati dari system kepemimpinan yang sekarang tak jauh berbeda dengan yang dahulu. Pada masa sekarang, penghulu masih dianjungkan dan terpelihara. Adat yang tradisional masih terasa kental di bawah pimpinan seorang penghulu. Terlihat pada saat ini masih banyak diadakannya batagak penghulu yang dilakukan di suatu daerah. Sebagai sosok pemimpin, peran penghulu masi terasa dari segi kebijaksanaan, adil dan masih memegang azaz mufakat yang berupa  menyelesaikan yang kusut dan menjernihkan yang keruh. Namun berdasarkan faktanya sekarang artian penghulu tidak lagi memimpin masyarakat luas. Hal ini karena setiap  daerah sudah memiliki pemimpin pemerintah daerah yang dipilih oleh warganya. Seperti dusun yang dikepalai oleh kepala dusun, nagari yang dikepalai oleh wali nagari dan begitupun seterusnya. Jadi sekarang pengulu masa kini adalah penghulu hanya memimpin kaum suku urusan adat, terutama kelanjutan hidup saudara dan kemanakannyatermasuk harta pusaka.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS