Ticker

6/recent/ticker-posts

Asal-usul nama Minangkabau beserta peristiwanya menurut tambo

 

Oleh Uswah Qoimah mahasiswa sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang 

Minangkabau adalah sekelompok orang nusantara yang menggunakan bahasa minang dan adat minangkabau. Wilayah miangkabau meliputi seluruh wilayah sumatera barat, bagian utara Bengkulu, bagian barat jambi, sebagian daratan riau, pantai bagian barat dari sumatera barat, dan negeri Sembilan dari Malaysia.

Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul nama minangkabau. Yang pertama yaitu yang pertama yulfian azrial mengemukakan bahwa nama minangkabau berasal dari kata mina kambwa, mina kambwa merupakan istilah dari bahasa sanskerta yang artinya negeri pilar naga yang terdiri dari deretan gunung merapi. 

Lalu Prof.Dr. Muhammad Hussein Nainar mengatakan bahwa menurut nya kata minangkabau berasal dari dua suku kata yaitu menon cobos. Menon cobos memiliki aryi tanah murni atau tanah mulia. 

Selanjutnya yaitu menuru Prof. sutan Muhammad zain, menurutnya kata minangkabau berasal dari kata binanga kanvar. Kata binanga kanvar memiliki ari muara sungai Kampar. Menurut nya minangkabau bermula dari muara sungai Kampar. 

Menurut cerita sejarah (tambo) asal usul nama minangkabau berasal dari dua suku kata yaitu manang dan kabau. Minang berarti “menang” dan kabau yang berarti “kerbau”. 

Adapun cerita perisiwa yang di ceritakan dalam tambo mengenai asal usul nama minangkabau yaitu:

Disuatu daerah yang di pimpin oleh dua orang datuak yaitu datuak katumanggungan dan datuak parpatiah nan sabatang. Suatu hari datang orang dari negeri seberang yang maksud kedatangan nya untuk melakukan pertaruhan adu kerbau dengan kedua datuak, kedua datuak itu menyambut tamu dari negeri seberang itu dan tamu itu pun menyampaikan maksud kedatangannya untuk melakukan pertaruhan ny dengan syarat kalau kerbau mereka kalah kedua datuak boleh mengambil semua isi dari kapal tamu tersebut, tapi kalau mereka yang menang daerah tersebut akan di kuasai oleh tamu tersebut. 

Pertaruhan itu pun di terima oleh kedua datuak tersebut dan tamu tersebut menentukan waktu nya. Keesokannya para datuak bermusyawarah dengan para warga mengenai pertaruhan itu, setelah itu mereka semua sepakat dengan hasil musyawarah itu untuk melawan kerbau milik tamu dilawan dengan anak kerbau yang masih kuat menyusu ke induk nya. Setelah musyawarah mereka mencari anak kerbau tersebut lalu memisahkannya dengan induk nya. Anak kerbau itu tidak di beri makan sampai hari pertandingan, anak kerbau itu di beri tanduk besi yang sangat runcing. 

Hari yang di tunggu pun tiba kedua kerbau itu pun di bawa ke lapangan untuk bertarung, orang yang menyaksikannya sangat ramai, kerbau besar dari tamu di lepaskan pertama dilapangan, kerbau itu berlari mengelilingi lapangan dengan tatapan yang tajam mencari musuh nya. Setelah itu kerbau dari kedua datuak juga di lepas kan, anak kerbau itu sangat kelaparan dan kehausan. Pertandingan pun dimulai, anak kerbau itu melihat kerbau besar milik tamu dan mengira itu adalah induk nya lalu dia berlari ke kerbau besar itu untuk menyusu, dia menyeruduk bagian bawah perut kerbau besar dengan kepalanya. Perut kerbau besar tadi pun robek terkena tanduk besi anak kerbau tersebut, kerbau besar itu pun berlari dengan berlumuran darah, dia tetap berlari kearah gunung merapi walaupun isi perut nya sudah berhamburan keluar. Di suatu tempat kerbau itu pun mati, di tempat itu kerbau besar tadi di kuliti. Dengan begitu pihak tamu gagal menguasai daerah itu. Peristiwa itu di sebut dengan manang kabau.

Cerita ini saya dengar dari guru saya ketika saya masih di sekolah dasar, sekarang cerita ini bisa kalian baca di mana pun karna sudah banyak yang mengisah kan nya. Dan menurut saya cerita cerita sejarah seperti harus terus di ceritakan kepada anak anak jaman sekarang agar anak anak sekarang masih mengenal sejarah, walaupun zaman sudah modern, sejarah tidak boleh hilang dari perkembangan zaman dan harus terus di lestarikan sampai kapan pun, karna sejarah sangat lah berharga walau sekecil apapun baik berupa cerita, candi, arca, batu, kain, rumah, keris, dan lain sebagai nya. Jadi kita semua harus melestarkn nya agar tidak hilang dari perkembangan zaman.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS