Ticker

6/recent/ticker-posts

Rencana Pembangunan Hotel di Taman Budaya Padang Menambah Pungsi Fasilitas

 


oleh: Obral Chaniago



Padang. 

Rencana pembangunan hotel di Taman Budaya Padang menambah Pungsi fasilitas. 


Ungkapan ini di kemukakan Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (B M C T R) Propinsi Sumatera Barat (Sumbar)  Era Sukma Munaf saat dijumpai untuk berdialog empat-mata dengan awak media ini di ruang kerjanya, 13 Maret 2023.


Menurut Era Sukma Munaf, "kita, kan,.. bukan mengalihpungsikan dari rencana disegner bangunan sebelumnya itu 2 lantai, tapi menambah difungsikan dari rencana semula menjadi 6 lantai", ungkapnya. 


Trus, fasilitas kebutuhan buat para seniman dibikin lebih pre-sentatif lagi dari sebelumnya seperti room teater, dan panggung bertaraf internasional yang disinergikan dengan fasilitas selter sehingga terkesan megah, mewah dan wah. 


Lanjutnya, "ya,.. seperti yang telah kita sampaikan kepada rekan rekan media sebelumnya. 

Kenapa sih kita tak mau mencoba menyediakan fasilitas pendukung misalnya saat adanya iven kebudayaan. 

Sehingga peserta yang ikut meramaikan iven tersebut tak jauh jauh mencari tempat penginapan", imbuhnya. 


Soalnya, di kota ini khususnya dan Sumbar umumnya ketersedian kamar hotel masih terbilang kurang mencukupi seyogianya berlangsung kegiatan iven nasional. 


"Kalau sekiranya kita sudah punya maka tarif penginapan akan bisa lebih murah dari harga tarif penginapan jika dibandingkan dengan hotel komersial", katanya menjelaskan. 


Ketika ditanyakan tentang berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sebuah hotel berkelas internasional yang dilengkapi dengan fasilitas selter pendukungnya ? 


Menurut gambaran jumlah total anggaran secara gamblang Era Sukma Munaf menaksir sekira lebih dari 300 miliar rupiah. 


Namun seluruh gambaran skema sumber pendanaan pada rencana proyek ini ia (Era Sukma Munaf) menyebutkan, belum tau secara pasti. 


"Ya, bebas sajalah nantinya, apakah kita (pemerintah) kerjasama dengan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), atau dengan sumber pendanaan melalui investasi. Terkait ini sama sekali kita belum menetapkannya. 

Karena nantinya, kita bisa memilih mana skema sumber pendanaan yang lebih bagus buat kita gunakan", ulasnya pula. 


Dijelaskan, seyogianya Pemerintah Propinsi Sumbar melalui pendanaan investasi dengan sistim Hak Guna Bangunan (HGB) setelah sampai dengan batas waktunya maka bangunan menyeluruh kembali menjadi milik pemerintah daerah propinsi ini. 


"Tetapi semua gambaran sumber pendanaan serta sistim kerjasama pemerintah kita belum menetapkan sama sekali versi sumber pendanaan mana yang mau kita pakai nanti", ulasnya. 


"Namun, Dinas B M C T R Sumbar hanya sebagai inisiasi atau penggagas semata. Setelah semua pisik bangunan selesai secara teknis kePUan, maka penggunaan bangunan perhotelan tersebut sistim manajemen kerjasama seperti apa, ya terserah lah nanti bagi versi Pemdaprop Sumbar untuk me menej kedepannya versi kerjasama seperti apalah, misalnya", tuturnya. 


Terkait ini, ketika awak dari media ini mencoba 'mengintip' intrik dari kemauan Kepala Dinas B M C T R Sumbar, Era Sukma Munaf sepertinya tidak punya sebuah 'permainan' dalam menggolkan rencana ekslusif ini membangun sebuah hotel berkelas internasional di Taman Budaya Padang. 


Buktinya, ketika awak dari media ini sengaja melakukan wawancara khusus empat mata dengannya, Era Sukma Munaf menampung semua ide yang berlogika. 

Baik penggunaan sumber pendanaan dan sistim manajemen operasional komersial investasi mau pun dengan sistim operasional manajemen melalui Perusahaan Daerah (Perusda) dan atau pun melalui sistim operasional manajemen melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 


"Apakah mau di-BLUD-kan di bawah naungan Dinas Kebudayaan mau pun dibawah naungan Dinas Pariwisata, ya terserah, mana yang lebih baguslah menurut Pemdaprop Sumbar", jelasnya merincikan. 


Terkait dengan 'pancingan' dari awak media ini, Era Sukma Munaf ternyata tidak punya tendensi tertentu kecuali hanya ia (Era Sukma Munaf) menginginkan Pemasukan Asli Daerah (PAD) yang digagasnya oleh Dinas B M C T R Sumbar dapat menjadi kenyataan yang berbuah keuntungan menjadi investasi. 

Disini, Era Sukma Munaf ingin melihat bahwa bangunan perhotelan bisa menjadi sumber pengayaan bagi pemasukan APBD Sumbar atas gagasan ini yang hasilnya menjadi milik APBD Sumbar secara totalitas pula, katanya. 


Namun adanya pendapat dan kecanggungan dari beberapa orang tokoh seniman dan budayawan serta tokoh politisi bahwa ini merupakan hal yang lumrah saja, sebut Era Sukma Munaf. 


"Biasalah, basilang kayu di tungku, sedangkan tujuan kita dengannya sama saja menuju Sumbar yang lebih baik kedepannya baik dilihat dari kaca mata nasional dan internasional, bahwa fasilitas buat seniman bisa kita banggakan dengan segala selter pendukung hadirnya sebuah hotel bertaraf eksklusif", timpalnya menjelaskan. 


Dengan hadirnya sebuah hotel yang didukung oleh fasilitas market, kafe atau sejenis usaha yang bisa membikin ramai sehingga tempat itu tidak sepi saja. 

Sehingga-nya pula hasil dari fasilitas yang dibangun dapat menghasilkan itu bisa membantu biaya operasional ketimbang ditanggung oleh APBD semuanya. 


"Ya, paling tidak dari hasil itu bisa menyumbang biaya operasional separuhnya, lah", ungkapnya. 


"Sehingga terkait dengan fasilitas kebutuhan seniman, segala jenis ruangan sebagai tempat berekspresi, malah semakin megah, dan wah. 

Karena fasilitas untuk ber-kreasi buat seniman ini semakin lengkap apalagi setelah dilengkapi pula dengan fasilitas digitalisasi", pungkasnya.(*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS