Ticker

6/recent/ticker-posts

"Mengenal Surau di Minangkabau



Oleh : Syafira, mahasiswa universitas Andalas Jurusan Sastra Minangkabau

Surau adalah dimana tempat orang mengaji atau sholat berjamaah bersama sama di masyarakat sekitarnya.surau yang populer kemasyarakatan yang luas , diantaranya melalui  cerita Minang yang di baca oleh banyak masyarakat ,sedangkan bagi masyarakat Minang sudah tidak asing lagi karena bahagian dari kehidupan sehari hari .

Dalam perkembangannya surau berasal dari bahasa Melayu, secara harfiah kata surau berarti suatu tempat bangunan kecil tempat sembahyang (shalat) orang-orang Islam, dan tempat belajar (mengaji) al-Qur’an bagi anak-anak Islam, serta tempat wirid (pengajian agama) bagi orang-orang dewasa.

Surau adalah sebuah lembaga pendidikan yang tertua di Minangkabau. Bahkan ada beberapa pendapat bahwasanya sebelum Islam masuk ke Minangkabau surau sudah ada ,pada saat itu lah surau berfungsi sebagai tempat pendidikan dan tempat tidur bagi laki laki Minangkabau yang sudah dewasa. Dengan datangnya islam,surau mengalami proses islamisasi tanpa harus mengalami perubahan nama .pada saat itu lah surau semakin berkembang. Di Minangkabau .selain fungsi nya  surau itu tempat pendidikan atau tempat tidur laki laki Minang .surau juga tempat para Ninik mamak atau tokoh adat bermusyawarah. Terkait dengan fungsi surau pada masa lalu di Minangkabau yang ternyata tidak hanya sebatas tempat ibadah saja tetapi  juga memainkan peranan yang cukup banyak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,maka tak salah kiranya apabila dikatakan surau sebagai salah satu pranata sosial dimasyarakat Minangkabau.Pranata yang  dikenal sebagai salah satu padanan kata untuk institusi,di defenisikan oleh Koendjaraningrat sebagai sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna   memenuhi suatu keperluan   khusus dari manusia dalam masyarakat.

Surau juga tempat memberi pencerahan dan wawasan yang luas kepada sanak famili tempat mengajar Al Quran dan hadist serta ilmu lainnya, juga  tempat mengajarkan adat,sopan santun,ilmu bela diri(silat Minang)dan juga sebagai tempat tidur bagi pemuda yang mulai remaja dan bagi laki-laki tua yang sudah bercerai,ini barangkali sudah merupakan aturan yang berlaku di Minangkabau,karena lelaki Minangkabau tidak disiapkan kamar dirumahnya,maka  mereka  bermalam di surau.Surau di Minangkabau itu sendiri  merupakan milik suatu suku atau kaum masyarakat Minangkabau, setiap suku atau kaum di Minangkabau mempunyai suraunya masing masingnya .Sekarang di era globalisasi yang serba terbuka dan teknologi informasi yang canggih,keberadaan  surau  sudah  tergeser dari  fungsi semula,  surau di pandang tidak lagi menjadi bagian prinsip adat Minangkabau yang tetap ada kemurniannya dalam kehidupan adat istiadat masyarakat Minangkabau,semuanya sudah tergerus, serta sudah bergeser jauh dari nilai-nilai awal. Surau sudah banyak ditinggalkan kaum,masyarakat jorong ,malah anak kemenakan banyak yang tidak paham dengan peran dan fungsi surau di Minangkabau. Sehingga sudah ada pembenaran bersama di antara anak nagari dan masyarakat Minangkabau bahwa surau tidak lagi relevan untuk zaman sekarang ini . Ketidaktahuan masyarakat akan fungsi dan makna dari surau membuat masyarakat Minangkabau semakin meninggalkan surau. Ditambah beberapa sumber yang hanya menampilkan beberapa sisi dari makna dan fungsi surau yang hanya sedikit membuat   masyarakat   menjadi kekurangan   sumber untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya makna dan fungsi dari   surau dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.Untuk itu , mengetahui bagaimana makna dan fungsi dari surau tentu   harus melihat dari banyak sisi yang lainnya sehingga masyarakat Minangkabau tidak semakin terjebak dalam ketidaktahuan.

Oleh karena itu pemilahan film dokumen teruntuk menjadi salah satu sumber pengetahuan masyarakatakan makna dan fungsi dari surau di anggap sangat tepat, melalui film dokumenter,masyarakat akan di beri suguhan fakta-fakta akan makna dan fungsi sebenarnya dari surau,mulai dari asal usul, bagaimana surau berperan dalam membentuk karakter masyakarat Minangkabau, hingga bagaimana surau menjadi lembaga pendidikan agama,adat dan Sosial di dalam masyarakat Minangkabau. Fakta ini didukung oleh sumber-sumber terpercaya yang memiliki hubungan erat dengan surau, mulai dari bagaimana mereka hidup di lingkungan surau, hingga melihat bagaimana perkembangan surau mulai kehilangan makna dan misinya. Surau memberikan pengajian yang di berikan oleh guru atau ulama dengan menggunakan huruf  bahasa Arab -melayu .

Surau juga tempat dimana laki laki tinggal atau tidur berbeda dengan perempuan yang harus berdiam di rumah sahaja kaum perempuan diminangkabau memiliki kedudukan yang istimewa sehingga di juluki dengan Bundo kanduang  Dengan sebutan limpapeh rumah nan gadang yang selalu dekat dengan ibunya dan saudara saudara perempuan , sekaligus guru adat istiadat maupun mengaji dan keterampilan perempuan lainnya. 

Perbedaan surau dan mesjid yaitu Secara umum surau dan masjid memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat ibadah. Di atas segalanya, bagaimanapun, ada perbedaan fungsional antara keduanya. Pada awalnya masjid  masyarakat Minangkabau hanya digunakan untuk sholat Jum’at, sedangkan  kegiatan keagamaan lainnya difokuskan untuk berkabung. Namun, tidak ada shalat Jumat di surah tersebut.

Surau bagi masyarakat Minangkabau pada masa lalu sangatlah penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka,disurau masyarakat Minangkabau di bentuk agar berguna bagi lingkungan sekitar dan taat dalam beragama serta mempunyai kepribadian yang menjunjung tinggi nilai adat budaya Minangkabau.

Adapun Fungsi surau ini sangat erat hubungannya dengan keberlangsungan adat Minangkabau. Selain tempat menyalurkan pemahaman agama dan budaya, seseorang dibekali juga dengan mental dan karakter yang kuat. Keterpaduan keilmuan, mental dan karakter tersebut yang membuat adat Minangkabau semakin kuat karena generasi yang melanjutkan warisan budaya tersebut adalah generasi yang benar-benar matang. Jadi untuk melanggengkan adat Minangkabau maka status surau harus difungsikan.

Ada beberapa cara menghidupkan kembali surau sebagai pusat pendidikan agama. Pertama, penyampaian materi agama di surau merupakan pendalaman materi yang diajarkan di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah. Dalam hal ini, fungsi surau semakin penting untuk masyarakat yang tidak sepenuhnya puas dengan pejalajaran agama di sekolah. Kedua, surau diformat menjadi pusat kegiatan masyarakat sehingga seluruh masyarakat membutuhkan kehadiran surau tersebut. Memang benar usaha ini sangat sulit direalisasikan karena kegiatan-kegiatan masyarakat tersebar di beberapa titik. Untuk itu, sangat diperlukan upaya pemangku adat dan pemimpin setempat untuk menggeser tempat kegiatan masyarakat walaupun secara berangsur-angsur. Upaya menghidupkan surau bukanlah semata-mata hanya rememorisasi nostalgia dan kenangan Minangkabau masa lalu. Jauh lebih daripada itu, cita-cita yang akan dicapai adalah terciptanya masyarakat yang berilmu, beragama, dan bermartabat. Untuk mencapai cita-cita mulia tersebut tentu mempersiapkan insan yang mumpuni dari segi agama dan berilmu. Setidaknya insan tersebut dilahirkan dari rahim surau yang sudah lapuk di makan zaman dan akan kokoh kemabali dengan semangat mempertahankan.


Oleh : Syafira, mahasiswa universitas Andalas Jurusan Sastra Minangkabau

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS