Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi Nagari Bukit Bais untuk Menyambut Bulan Suci Rhamadhan

 



Tradisi Nagari Bukit Bais untuk Menyambut Bulan Suci Rhamadhan

Nama  : Hasanah Yolanda 

Prodi.  : Sastra Minangkabau


Bulan suci Rhamadan adalah bulan yang sangat mulia dari semua bulan yang ada. Pada bulan Rhamadan ini umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa, umat muslim mulai dari yang sudah baligh sampai yang tua sudah wajib melaksanakan ibadah puasa. Umat muslim sangat antusias untuk menyambut Rhamadhan. Bahkan di setiap daerah mempunyai cara yang unik untuk menyambut Rhamadhan. Di masing-masing daerah menyambut Rhamadhan dengan tradisi yang ada di daerahnya sendiri, tradisi yang dilakukan sangat beragam. Tradisi ini biasanya hanya akan di lakukan pada saat menjelang bulan Rhamadhan saja.Tradisi adalah suatu kebiasaan pada sekelompok masyarakat yang telah dilakukan secara turun-temurun. Tradisi merupakan sebuah hal yang dinanti-nantikan, dengan adanya tradisi akan menjadi sangat meriah dan menggembirakan karena tradisi tidak bisa dilakukan setiap hari karena sudah ada ketentuan waktunya.

Seperti di nagari Bukit Bais berikut ini. Nagari Bukit Bais yang terletak di kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok Provinsi Sumatra Barat, mempunyai beberapa tradisi yang dilakukan saat menyambut bulan puasa. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan terus dilakukan hingga saat ini. Tradisi yang dilakukan berbagai macam seperti balimau, manjalang ke rumah mertua, mendo’a, mangukuih, memasak rendang dan sebagainya. Berikut merupakan penjelasan lebih lengkapnya:

1. Mangukuih

Mangukuih adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat nagari Bukit Bais menjelang bulan puasa. Mangukuih atau yang biasa disebut kukuih sengaja dibuat 2 hari sebelum bulan puasa datang. Kukuih itu sendiri terbuat dari beras ketan dan gula tebu yang dimasak dengan kayu api di tempat yang terbukan seperti di halaman rumah. Kukuih ini sudah ada sejak zaman dahulu dan sudah dilakukan secara turun-temurun hingga sekarang ini. Dahulu kukuih sengaja dibuat untuk makanan yang akan dihidangkan saat menyambut mamak atau tamu yang sengaja berkunjung ke rumah, karena zaman dahulu belum banyak macam makanan yang di jual seperti saat ini. Maka para Ibu-ibuk zaman dahulu membuat sebuah makanan dari beras ketan dan juga gula tebu untuk dihidangkan pada saat ada tamu yang berkunjung. Hingga saat ini membuat kukuih sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat nagari Bukit Bais saat akan menyambut bulan suci Rhamadhan.

2. Rendang

Bagi masyarakat di nagari Bukit Bais memasak rendang sehari sebelum bulan puasa sudah menjadi sebuah tradisi yang biasa dilakukan. Biasanya akan ada perwakilan 1 atau 2 orang yang akan membantai sapi lalu di jual kepada masyarakat. Masyarakat akan membeli daging sapi tersebut untuk membuat rendang. Setiap rumah pasti mereka akan membeli daging untuk dimasak. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu, orang-orang zaman dahulu sengaja untuk memasak rendang karena rendang bisa tahan cukup lama. Ada sedikit cerita tentang orang nagari Bukit Bais pada zaman dahulu, kehidupan ekonomi orang-orang dulu cukup susah dan juga mempunyai anak yang banyak. Karena kehidupan yang susah serta anak yang banyak maka para Ibu berinisiatif untuk memasak rendang karena rendang bisa tahan cukup lama. Hingga saat ini kebiasaan tersebut masih terbawa-bawa sampai menjadi sebuah tradisi seperti saat ini.

3. Manjalang ke rumah mintuo


 Manjalang atau yang biasa kita kenal dengan berkunjung,berkunjung ke rumah mertua sudah menjadi tradisi bagi masyarakat nagari Bukit Bais sehari sebelum bulan puasa. Manjalang ini dilakukan oleh perempuan yang sudah menikah, mereka akan membawa makanan antara lain seperti kukuih, kue bolu, rendang dan juga nasi. Sesampai di rumah mertua mereka akan disambut dan makanan yang mereka bawa akan dihidangkan kemudian di makan bersama-sama. Setelah selesai acara jamuan makanan tersebut makanan di bawa oleh para menantu akan ditukar dengan makanan yang ada di rumah mertuanya. Tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu hingga sekarang ini.

4. Mandi Balimau

Mandi balimau bagi masyarakat nagari Bukit Bais merupakan sebuah tradisi yang sangat di tunggu-tunggu setiap tahunya. Biasanya masyarakat akan pergi ke sungai untuk mandi balimau. Sungai tersebut terletak di ujung nagari yang jaraknya cukup jauh, merekan akan bersama-sama pergi ke sungai untuk mandi balimau. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semuanya akan ikut ke sungai untuk mandi balimau. Sepanjang sungai akan sangat ramai di penuhi oleh anak-anak dan juga orang dewasa. Kalau di lihat dari atas sepanjang aliran sungai akan terlihat seperti kerumunan semut, seperti itulah kemeriahan mandi balimau di nagai Bukit Bais setiap tahunnya. Tradisi ini sudah di lakukan secara turun-temurun hingga saat ini.

5. Mendo’a

Setiap rumah akan melakukan do’a bersama sebelum bulan puasa, hal ini dilakukan agar puasa lancar. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun sejak zaman dahulu hingga sekarang ini.

Itulah tradisi menyambut bulan suci Rhamadan yang dilakukan turun-temurun oleh masyarakat nagari Bukit Bais yang sudah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini. Masyarakat masih sangat kental dengan tradisi tersebut, seperti saat ini masyarakat sudah di disibukkan dengan segala persiapan untuk menyambut bulan suci Rhamadhan, setiap rumah sudah mulai menyiapkan kayu bakar, beras ketan, kelapa, dan bumbu dapur lainnya. Setiap rumah akan terlihat sangat sibuk dengan berbagai macam aktivitasnya, ibuk-ibuk juga ada yang membersihkan rumah dari dalam hingga sampai ke halaman rumah. Bapak-bapak akan mengangkut kayu bakar dari dalam hutan sampai ke rumah sesampai di rumah kayu tersebut akan di potong-potong menjadi potongan kecil, sehingga para Ibuk-ibuk menjadi mudah saat menghidupkan api untuk memasak kukuih dan juga rendang.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS