Ticker

6/recent/ticker-posts

Guspardi Gaus, Anggota DPR RI dari Sumbar yang Sejuk dan Kritis: Fakta atau?


Dari 14 orang Anggota DPR RI, yang mewakili Sumatera Barat (Sumbar), hasil Pileg (Pemilihan Legislatif) 2019 kemarin, sosok Drs. Guspardi Gaus, M.Si Datuak Batuah, cukup menunjukkan identifikasi sikap sebagai seorang tokoh Minang, yang menasional, yaitu; sejuk dan kritis namun santun serta bijak dalam menyikapi berbagai hal.

 
Pandangan itu tidak serta merta, Redaksi Persada Post selalu mengikuti perkembangan Guspardi Gaus (Politisi PAN) di DPR RI. Ia memang pedas dalam menyampaikan kritik ketika prosesi sidang dan statemen di media massa. Namun, ia tetap menjaga etika sebagai tokoh nasional dari Minang.

 
Sebab orang Minang mengadopsi 4 komponen sikap ditengah sosial masyarakat, yakninya; 1). Kato Mandata (Kata Mendatar)ungkapan ini adalah sikap kepada sesama, diantara dengan orang yang usianya sama, sekelas, sama besar dan posisi sosial lainnya, dengan tetap menjaga sopan serta tindakan yang bijaksana alias tidak kurang ajar, apalagi menyombongkan diri.

 
Kemudian, 2). Kato Mandaki (Kata Mendaki), adalah sikap orang Minang kepada orang yang lebih tua (usia)-nya, kepada Ninik Mamak (tokoh adat), apalagi kepada orang tua (ortu) sendiri. Penghormatan sikap pada posisi ini, jika dilanggar, maka akan memberikan efek sosial yang besar pula, bisa-bisa dibuang sepanjang adat dari Minangkabau.

 
Dan, 3). Kato Manurun (Kata Menurun), adalah sikap kepada orang yang lebih muda (usia) dari kita. Walaupun adanya perbedaan usia kita atau status sosial dengan orang lainnya, di Minang tetap harus menjaga sopan santun kepada mereka.

 
Terakhir, 4). Kato Malereang (Kata Lereng/ Kiasan), nah; sikap yang satu ini cukup memiliki estetika yang tinggi. Dalam berkomunikasi, orang Minang, terkadang tidak memakai kata langsung (langsung pada tujuan kalimat), tapi ia terkadang memakai kiasan. Dengan harapan, sekasar apapun peringatan yang diberikan, jika memakai kiasan, akan dimaknai oleh orang-orang tertentu yang dituju dengan kata-kata tersebut dan terkesan bijaksana.

 
Apabila, ada orang Minang yang tidak mampu menjaga sikap, sebagaimana empat sikap diatas, maka ia akan jadi buah bibir ketidakbijaksanaan sebagai orang Minang dalam status sosial apapun, apakah ia adalah; kepala daerah, anggota legislatif, terlebih seorang ninik mamak.

 
Empat sikap itu, ada pada sosok Guspardi Gaus. Karena mungkin ia tahu betul, kalau orang Minang kaya, ia tidak akan sombong. Kalau ia pintar, ia tidak diam, makanya ada namanya cerdik pandai di Minang ini. Sudahlah cerdik, pandai-pandai lagi.

 

Maka kesimpulan sementara, Guspardi Gaus (akrab disapa dengan julukan GG) untuk Tahun 2024 mendatang, akan sangat besar kemungkinan duduk kembali di DPRI, dari partai manapun ia maju.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS