Ticker

6/recent/ticker-posts

MASYARAKAT SUMBAR RINDU ALEK GADANG TOUR DE SINGKARAK


MASYARAKAT SUMBAR RINDU ALEK GADANG TOUR DE SINGKARAK


Oleh: Stia Prihatiningsih Idris


Sudah lama acara bergengsi Tour de Singkarak tidak diadakan lagi. Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan segala aktivitas dan kegiatan dihentikan sementara. Seperti yang kita ketahui, Tour de Singkarak merupakan ajang balap sepeda yang bertaraf internasional. Banyak negara di dunia mengikuti ajang bergengsi ini. Bahkan setiap momen dalam acara ini menjadi topik terhangat di TV dan media massa seluruh dunia. Menjadi salah satu icon pariwisata Indonesia terutama Sumatera Barat, tentunya acara ini sangat ditunggu-tunggu oleh masayarakat di seluruh kalangan.Dalam setiap penyelenggaraannya, acara ini diramaikan oleh peserta atlet balap sepeda mancanegara. Momen pembukaan dan penutupan tentunya juga hal yang paling dinantikan, karena akan ditampilkan berbagai pertunjukkan kebudayaan dari Sumbar. Tour de Singkarak adalah kegiatan yang pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2009. Dimana ajang ini digelar oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) dengan kerja sama Amaury Sport Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Prancis. Uniknya dari kegiatan Tour de Singkarak ini adalah nama „Singkarak” yang digunakan yaitu salah satu nama danau yang terletak di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Solok. Rute yang dilewati selama kegiatan ini adalah sejumlah kabupaten di Sumatera Barat, mulai dari ibu kota provinsi sampai kabupaten/kota lainnya.Sayangnya pada tahun ini, acara Tour de Singkarak tidak diadakan bahkan sudah genap 2 tahun lamanya. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sehingga terpaksa ditunda terlebih dahulu agar tidak menimbulkan klaster baru. Kabarnya acara ini akan dilaksanakan pada tahun 2023 nanti. Awalnya Tour de Singkarak akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2022 ini, namun belum bisa terlaksana karena pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi sehingga persiapannya pun belum matang. Penundaan kegiatan ini di tahun depan juga dilakukan agar perencanaan dan persiapan menjadi maksimal sehingga kegiatannya menjadi lebih baik dengan jumlah peserta yang mengikuti semakin banyak dan uang yang berputar pun lebih besar. Pelaksanaan Tour de Singkarak 2023 nanti aka ada perubahan pola yang awalnya mengandalkan APBD provinsi dan kabupaten/kota menjadi swastanisasi melalui lelang atau menunjukkan langsung ke pihak swasta. Selain itu pesertanya tidak hanya dari pembalap profesional, tetapi juga terbukan bagi gran fondo dan tourism cyclists.Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, sebelum pelelangan, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan metoda appraisal terdahap Tour de Singkarak yang saat ini telah menjadi aset Sumbar dengan hak paten terdaftar sebagai milik Dinas Pariwisata Sumbat. “Kita akan bersurat dulu ke PB ISSI, kemudian minta DJKN untuk melakukan appraisal terhadap Tour de Singkarak. Setelah itu kita siapkan regulasi, paling tidak dengan Pergub dulu, terakhir baru nanti bisa kita proses lelang,” kata Luhur Budianda. Beliau menargetkan seluruh proses tersebut dapat selesai pada akhir tahun ini, agar pada awal tahun 2023 waktu yang diperlukan cukup bagi penyelenggara ajang untuk mempersiapkan Tour de Singkarak.Adanya ajang Tour de Singkarak ini dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat. Tentunya ini menjadi kebanggaan sendiri oleh masyarakat Sumbar. Hal ini dibuktikan dengan naiknya angka wisatawan ke Sumbar dari tahun ke tahun untuk melihat dan menyaksikan acara ini. Bahkan tak jarang wisatawan asing juga berkunjung dan melihat bagaimana ragam budaya asli Sumbar. Disini dapat kita ketahui bahwa ajang bergengsi ini bukan hanya sekedar menujukkan kebolehan para atlet balap sepeda seluruh mancanegara, akan tetapi dengan adanya kegiatan ini menjadi salah satu strategi Sumbar untuk mengenalkan pariwisata dan meningkatkan perekonomian.Selain meningkatkan pariwisata dan perekonomian Sumbar, Tour de Singkarak dapat menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan bagaimana bentuk alam yang sangat indah di Sumbar, sehingga bisa menjadi salah satu cara untuk menggelar kegiatan cinta lingkungan dan konservasi kepada seluruh peserta dan wisatawan mancanegara. Contohnya pada tahun 2014, Tour de Singkarak tidak cuma menjadi ajang balap sepeda, namun event ini juga diiringi dengan kegiatan yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan dengan penanaman pohon. Pada tahun itu, kegiatan penanaman pohon mangrove dan cemara laut yang bertema “Satu Milyar Pohon untuk Indonesia” yang dilaksanakan di pantai Tiram, Padang Pariaman. Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah tokoh-tokoh penting Indonesia dan pejabat setempat dan diikuti oleh para atlet, commisaire, media, tim pendukung Tour de Singkarak dan 100 siswa sekolah dasar dan menengah di sekitar Kabupaten Padang Pariaman. “Kegiatan ini sangat selaras dengan Tour de Singkarak karena kegiatan bersepeda merupakan salah satu perwujudan cinta lingkungan,” ucap salah satu commisaire Tour de Singkarak kala itu, Michael Robb dari Irlandia.Tour de Singkarak dapat kita jadikan salah satu momen untuk menyorakkan seruan cinta lingkungan kepada masyarakat dan seluruh elemen yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.Dengan adanya event ini, masyarakat setempat khususnya wilayah Sumbar dapat turut aktif dalam menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga alam dengan melindungi satwa dan menanam pohon untuk penghijauan. Tentunya hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk membersamai masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta turut berperan di dalam kegiatan tersebut. Semoga Tour de Singkarak 2023 semua harapan ini dapat terwujud.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS