Ticker

6/recent/ticker-posts

Eksistensi Silek di Sungai Limau



Oleh Winda Rahma Putri

Mahasiswi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Tahukah anda dimana itu sungai limau?

    Sungai limau itu sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Di kecamatan ini ada sebuah perguruan silek yang bernama Alang Lauik, perguruan silek ini didirikan oleh alm. Maetek liar dan Panungkek Putiah. Dalam perguruan ini menggunakan berbagai macam jurus salah satunya yaitu sagantak gantang kapulang, yang mana jurus ini ada namanya jurus induk yang terdiri dari 17 jurus induk kemudian dibagi menjadi 4 tingkat.

Sebelum memasuki jurus-jurus kita diajarkan terlebih dahulu gerakan dasar. Gerakan dasar ini terbagi beberapa macam yaitu:

1. Langkah salam

2. Langkah catua

3. Amaik langkah

4. Tikam sambuik

Baru setelah itu diajarkan jurus-jurus yang lain, jurus ini ada sekitar lebih kurang ada tujuh puluh jurus. Semua jurus dan gerakan itu tidaklah mudah untuk mempelajarinya jika tidak dengan hati yang suci dan murni tujuannya itu untuk membela diri.

 Syarat-syarat masuak ke dalam perguruan ini:

1. Meminta izin kedua orang tua terlebih dahulu

2. Memiliki keinginan dan kemauan atas diri sendiri tanpa ada unsur paksaan

3. Kita diminta untuk membiayai alat” yang ada atau dibutuhkan untuk latihan silek ini sekedarnya saja dan dikumpulkan satu kali dalam seminggu sesuai yang telah disepakati bersama.

Prosesi belajar silek

4. Tahap pertama itu kita diminta untuk melihat, memahami dan mempelajari gerakan dasar terlebih dahulu, lalu menguji kita untuk memperagakan gerakan silek yang telah kita pelajari.

5. Setelah itu tim penguji atau pelatih melihat gerakan tersebut dan menilainya.

6. Lalu masuk ke tahap serah terima dikenal dengan balimau.

7. Kemudian menyerahkan benda berupa pisau, kain dan lain sebagainya.

8. Setelah proses itu selesai baru diangkat menjadi murid dan kemudian diajarkan jurus-jurus yang lainnya.

Orang yang telah menguasai sembilan jurus telah mampu untuk mengajarkan kepada adik juniornya. Walaupun belajar silek ini sampai selesai nyatanya tidak semua yang bisa sampai akhir dari gerakan batin yang dimana gerakan ini paling akhir dan sulit untuk menguasai gerakan ini. Adapun lulusan atau tamatan dari perguruan ini mereka ada yang bekerja, merantau dan masih banyak yang lainnya.

    Pada umumnya 75% dari masyarakat yang ada sungai limau sangat mendukung sekali dengan adanya perguruan silek ini. Salah satu alasannya supaya dapat membela sendiri dan menjaga tradisi yang ada di daerah ini.

   Upaya yang telah di lakukan yaitu mensosialisasikan kepada sekolah-sekolah yang ada di kecamatan sungai limau ini seperti menerapkannya dalam bentuk mata pelajaran di sekolah tersebut. Dulunya dimulai dari sekolah yang paling dasar yaitu sekolah dasar (SD) yang mana dalam bentuk tambua tasa dan sekarang telah masuk ke sekolah menengah atas (SMA) dalam bentuk program pepatah-petitih masih berlanjut program tersebut. Karena adanya sosialisasi ini setidaknya memberikan informasi kepada masyarakat setempat khususnya bagi anak-anak di kecamatan ini. Atas kerja keras dan kerja sama tim perguruan Alang Lauik ini mendapat bantuan dari nagari.

    Perguruan Alang Lauik ini awalnya memiliki murid 20-25 orang dengan seiringnya berkembangnya zaman muridnya bertambah menjadi 60 orang dan begitu seterusnya dari tahun ke tahun terus bertambah. Dalam gerakan selain diajarkan gerakan dasar dan latihan fisik lainnya di perguruan ini juga diajarkan tentang akhlak, moral, etika, adat dan agama. Supaya dapat pengetahuan dan beriringan dengan proses belajar silek agar dapat mengontrol emosi dan hal lainnya. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan tetap harus seimbang.

Kesenian lain yang ada dalam perguruan silek Alang Lauik

1. Pepatah petitih

2. Tambua tasa

3. Tari piring

4. Oyak galombang

Perguruan ini memiliki koneksi atau jaringan dengan perguruan lainnya seperti

1. Harimau lalok di Cubadak aie

2. Perguruan harimau Putiah di sikapak hulu

3. Perguruan Alang babega di marunggi

4. Perguruan Minang Saiyo di malaysia

Perbedaan silek masa dahulu dan masa sekarang

   Pada masa dahulu hampir semua lapisan masyarakat minang menggeluti ‘silek’, sebab pada masa lampau beladiri sangat dibutuhkan karena banyak ancaman yang mengancam keselamatan, baik dari manusia itu sendiri, para penjajah ataupun dari hewan liar. Oleh sebab itu pada masa lampau silek tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat minang, bahkan anak-anak pun sudah diajarkan tentang silek.

    Pada zaman modren silek tentu tidak se eksis seperti zaman dulu, melihat keadaan sudah aman dan ancaman pun sudah berkurang, sehingga tidak semua anak muda Minang zaman sekarang yang menggeluti silek. Walaupun demikian silek masih diajarkan seperti di sekolah-sekolah dan silek pun masih mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui tunjangan dan apresiasi. Zaman sekarang ini silek bukan hanya sekedar beladiri, tetapi juga sebagai olahraga dan prestasi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya festival silek Minang baik tingkat daerah, nasional maupun internasional. Silek sebagai olahraga tentu harus dengan gerakan yang agresif yang mengutamakan kecepatan, Teknik dan kekuatan.

     Akan tetapi, pada zaman sekarang ini sudah banyak perubahan-perubahan pola pikir dari setiap masyarakat akan pentingnya belajar silek. Apalagi sekarang ini pada zaman, yang penuh dengan teknologi dan globalisasi yang penuh akan pembaharuan dari luar. Dengan demikian , dapat mengakibatkan memudarnya eksistensi dalam masyarakat Minangkabau pada zaman sekarang ini.

    Silek merupakan jadi diri yang sudah melekat pada masyarakat Minangkabau sejak zaman dahulu. Orang Minangkabau dikenal dengan seseorang yang pandai basilek dan mengaji, karena telah dikatakan dalam pepatah Minang “ silek layia mancari kawan, silek bathin mancari tuhan” artinya adalah belajar silek bertujuan untuk mencari kawan dan mempelajari agama Islam guna mencari kedekatan diri kepada Allah Swt. Seperti yang tertulis didalam ayat Al-Qur’an “Hablumminannas dan hablumminallah”, yang artinya hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan Allah Swt. Begitulah intisari dari nilai-nilai yang terkandung didalam Silek Minangkabau.

Manfaat silek

Manfaat yang bisa didapatkan dari seni bela diri ini antara lain:

1. Melatih kesabaran

2. Melatih konsentrasi

3. Melatih kedisiplinan

4. Melatih kontrol emosi

5. Menambah pengetahuan

6. Melatih mental

7. Melatih kewaspadaan

   Pada perguruan ini untuk mempelajari silek tidak hanya untuk lelaki saja tetapi perempuan juga boleh karena tujuannya untuk membela diri serta untuk memotivasi kaum muda untuk mempelajari dan melestarikan tradisi yang sudah ada sejak dulunya dengan melibatkan para pemula dalam setiap acara agar mereka terus bersemangat untuk mempelajari silek ini.

Nah itulah Jabaran mengenai eksistensi silek di daerah sungai limau walaupun muridnya sedikit tapi tetap semangat untuk terus belajar karena belajar dan menuntut ilmu itu tidak ada batasnya.

Harapan saya untuk kedepannya semoga perguruan silek ini bisa semakin berkembang dan membuktikan kepada masyarakat banyak bahwasannya silek ini berguna bagi semua kalangan tanpa terkecuali untuk perempuan juga membuka mata masyarakat bahwasanya silek ini merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS