Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat bikin heboh pelajar di Kota Payakumbuh, KI Sumbar gelar Baralek Gadang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Kamis 15/12-2022.
“Payakumbuh itu luar biasa, SMA di Kota Payakumbuh selalu berprestasi pada Monev KI Sumbar terhadap kategori badan publik tingkat SMA/SMK Sederajat, ” ujar Ketua KI Sumbar Nofal Wiska di Agamjua Cafe, Coffee & Resto.
Pelajar SMA harus dijalari virus keterbukaan informasi publik, terutama pengurus OSIS ayo terbuka informasi dalam mengurus organisasi.
“Kegiatan ini tak sekedar sosialisasi tapi juga menanamkan jiwa transparan sejak bangku sekolah,” ujar Nofal.
Dan KI Sumbar sangat mengapresiasi Ketua DPRD Sumbar yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan ini.
“Untuk Ketua DPRD Sumbar tidak disanksikan lagi, beliau adalah tokoh keterbukaan informasi publik Sumbar. Pak Supardi Tokoh Kunci gelaran Baralek Gadang ini, berkat support konkret dari Pak Supardi ini terlaksana, terima kasih pak Ketua DPRD Sumbar, ” ujar Nofal Wiska.
Kegiatan Baralek Gadang merupakan kiat KI Sumbar menanamkan jiwa transparansi kepada pelajar.
“Kita memadupadankan sosialisasi keterbukaan informasi publik dengan kreasi seni pelajar SMA se Kota Payakumbuh, ” ujar Komisioner KI Sumbar Tanti Endang Lestari.
Terima kasih atas dukung kepala sekolah dan kepala cadang dinas pendidikan yang telah mendukung total kegiatan Baralek Gadang KIP ini.
Sekalian dengan kegiatan baralek gadang keterbukaan informasi, ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, ia mendukung total karena keterbukaan amat perlu dalam segala hal, khususnya berkaitan dengan kegiatan pemerintah.
Sosialisasi keterbukaan informasi secara besar-besaran baru dilaksanakan di kota Payakumbuh, untuk bisa diikuti daerah lain.
“Kita sangat mendukung penuh keterbukaan informasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan, khususnya dalam pelaksanaan pemerintahan, tentunya berkaitan dengan penyelamatan keuangan negara,” Tegas Supardi.
Ditambahkan Supardi, kegiatan sosialisasi amat perlu dilakukan,khususnya pada calon pemimpin bangsa, yakni pelajar, sehingga ke depan penggunaan anggaran akan lebih transparan dan terbuka, sehingga dapat diketahui masyarakat luas.
“Kita bina anak-anak untuk menjadi terbuka, sehingga kedepan jika jadi pemimpin akan lebih terbuka dan jujur, sehingga keuangan negara dapat dipergunakan sesuai aturan berlaku,” Tutup Supardi.(
0 Comments