Ticker

6/recent/ticker-posts

ATRAKSI SILEK HARIMAU DI NAGARI TEBING TINGGI KABUPATEN DHARMASRAYA


 

Oleh: Sintia Aulia Mahasiswi Sastra Daerah Minangkabau, Universitas Andalas

Silek adalah seni beladiri tradisional dan merupakan warisan budaya niniak moyang bangsa Indonesia. Dengan menggunakan ilmu beladiri inilah para pahlawan berani membela diri demi mempertahankan negara Indonesia dari penjajahan negara asing yang ingin menguasai negara kita. Pada saat sekarang ini, silat telah diakui oleh dunia, yaitu UNESCO sebagai warisan dunia tak benda dari Indonesia. Beladiri ini sudah banyak dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat bahkan masyarakat luar negeri yang datang ke Indonesia khususnya ke daerah Minangkabau serta mereka juga turut ingin mempelajarinya. Salah satu jenis silat yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah Silek Harimau. Silat ini menyerupai harimau yang sedang bertengkar. Silat ini digunakan ketika dalam keadaan yang terdesak dan tidak bisa menghindar dari serangan musuh.

Silek Harimau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Silat Harimau. Silat jenis ini berasal dari Nagari Tebing Tinggi, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Menurut sejarah, Silek harimau hanya diajarkan ketika terjadi peperangan serta hanya dipakai oleh para pengawal kerajaan. Silek harimau pertama kali tercipta di daerah Pariangan pada tahun 1119 oleh Datuak Suri Dirajo. Pada saat itu, Datuak Suri Diarjo melatih para pasukan kerajaan dengan berbagai gaya silat yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu, para pasukan silat sering menghadapi pertempuran satu lawan satu, satu lawan tiga, atau satu lawan empat. Kunci utama para pesilat untuk memenangkan pertempuran tersebut adalah dengan cara mengalahkan langsung musuh sesegera mungkin.

Silek harimau ini adalah silat yang merupakan turunan dari silek campo. Gerakan silek harimau tergolong pada gerakan harimau campo yang merupakan hasil perpaduan dengan pandatang dari Champa dengan ciri khas gaya tampuanya close combat. Ketika adanya pertempuran, para pesilat langsung berada di posisi barisan depan. Gaya inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Silek Harimau dan diajarkan oleh Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam. Beliau adalah koreografer gerakan silat, pelestari, dan ahli dalam Silek Harimau Minangkabau. Silek Harimau memiliki teknik gerakan yang cepat dan gerakan yang indah. Namun, dibalik teknik dan gerakan tersebut, ada berbagai serangan mematikan yang diterapkan untuk melumpuhkan musuh secara cepat.

Gerakan ini terkenal cukup menyakitkan dan membuat lawan tidak dapat berkutik. Setelah diserang dengan gerakan ini, lawan hanya bisa terbaring di tanah dengan tubuhnya yang tidak bisa menyerang kembali kepada orang yang telah menyerangnya terlebih dahulu. Selain itu, Silek


Harimau juga menggunakan cakar sebagai senjata untuk menyerang lawannya. Cakaran dapat mengarah ke berbagai bagian tubuh seperti ke arah leher, ke arah wajah, dan ke arah bagian vital dari lawan. Teknik ini menjadi ciri khas yang tidak ada pada silat lainnya.

Senjata khas para pesilat yaitu pisau genggam berukuran kecil yang berbentuk melengkung seperti cakar harimau. Senjata ini biasanya disebut dengan sebutan Karambit. Senjata ini termasuk senjata yang berbahaya karena dapat digunakan untuk menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat serta tidak terdeteksi. Karambit sengaja dirancang lebih melengkung seperti kuku harimau. Karambit ini biasa digunakan dalam Silek Harimau karena melambangkan cakar serta ada juga menggunakan pisau yang melambangkan taring dari harimau.

Dalam silek harimau, terdapat 3 teknik umum dalam gerakannya. Ketiga teknik tersebut yaitu teknik silek harimau menggunakan tangan, teknik silek harimau menggunakan kaki, dan teknik silek harimau kombinasi atau campuran. Teknik yang pertama yaitu teknik silek harimau menggunakan tangan yang memiliki 13 teknik di dalamnya. Teknik tersebut yaitu:

1. Tusukan ciek jari (Target serangannya adalah lubang pada daerah leher)

2. Tusukan duo jari (Target serangannya adalah mata)

3. Cakiak (Target serangannya adalah leher)

4. Tepis (Membelokkan serangan lawan dengan tangan sehingga tidak mengenai tubuh)

5. Sikuan (Teknik menggunakan siku)

6. Rangguik (Merenggut tangan, kaki, atau kepala lawan)

7. Dorong (Mendorong tubuh lawan)

8. Sambutan (Menyambut serangan lawan, diiringi dengan mematahkan anggota tubuh lawan)

9. Sodokan (Target serangannya adalah ulu hati lawan)

10. Daga (Menyerang rahang lawan)

11. Pilin (Memutar tangan, kaki, atau kepala lawan)

12. Patahan (Teknik mematahkan jari, tangan, dan kaki lawan)

13. Tamparan (Menggunakan dua tangan untuk menampar lawan)

Teknik yang kedua yakni teknik silek harimau menggunakan kaki yang mana memiliki 5 teknik

gerakan. Teknik gerakan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Sepak (Menyepak lawan)

2. Hantam jo lutuik (Digunakan untuk menghantam kepala lawan atau perutnya)

3. Injak (Menginjak lawan)

4. Tendangan balakang (Tendangan berbentuk huruf T)

5. Sapuan (Digunakan untuk menyapu kaki lawan)


Kemudian untuk teknik yang terakhir dalam silek harimau yaitu teknik silek harimau campuran atau kombinasi. Teknik ini juga bisa menggunakan anggota tubuh lainnya dalam penggunaannya. Gerakan dari teknik ini diantaranya yaitu:

1. Kuncian (Mengunci lawan dengan tangan atau kaki)

2. Mambantiang (Membanting lawan dengan menggunakan tangan dan kaki)

3. Mambukak kuncian jo mangelak dari bantingan (Melepaskan diri dari kuncian)

Silek Harimau dijadikan sebagai salah satu silat yang dipertunjukkan dalam Alek Nagari Tebing

Tinggi yang mana alek ini telah masuk ke dalam kalender pariwisata Sumatera Barat (West Sumatera Tourism Calendar). Dalam kegiatan ini, para pesilat menggunakan baju silat yang secara khusus dimiliki dengan warna hitam yang biasa juga disebut dengan endong atau galembong. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, kegiatan kebudayaan dan sejenisnya sudah langka beredar dan berkembang di kalangan masyarakat khususnya para di kalangan anak-anak dan remaja. Kegiatan ini merupakan wujud dari pelaksanaan pembangunan di tingkat nagari, sesuai dengan program pemerintah daerah yang berpendidikan dan berbudaya. Alek nagari ini menjadi salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan daerah yang dimiliki agar tak dilupakan dan hanya menjadi sejarah dalam budaya.

Alek nagari biasanya dilaksanakan setelah perayaan hari raya idul fitri tepatnya setelah puasa enam. Dalam kegiatan Alek Nagari ini terdapat berbagai macam pertunjukan. Pertunjukan tersebut diantaranya seperti penampilan tari pasambahan, silek harimau, dan berbagai rangkaian adat lainnya. Kegiatan ini ditampilkan di depan tamu dan masyarakat yang hadir. Terselenggaranya kegiatan ini tentunya tak terlepas dari kerja sama tokoh muda anak nagari. Kegiatan ini pernah diliput langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional yakni TRANS 7 yang ditayangkan dalam program JEJAK PETUALANGAN TRANS 7 dengan kerja sama dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Budaya dan Pariwisata. Tentunya dengan diliputnya kegiatan ini oleh stasiun televisi nasional dapat menjadi nilai tambahan untuk tradisi adat ini terus dikenal oleh masyarakat luas serta terus dilestarikan oleh anak dan keturunan bangsa Indonesia terutama milik daerahnya masing-masing.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS