Ticker

6/recent/ticker-posts

SILEK TALAGO BIRU NAGARI CANDUANG PAKAN KAMIH




Nama : Fachrum Rozian Alfi

Jurusan : Sastra Daerah Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas



Silek Minangkabau atau adalah seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Disamping sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari luar. Wilayah Minangkabau di bagian tengah Sumatera sebagaimana daerah di kawasan Nusantara lainnya adalah daerah yang subur dan produsen rempah-rempah penting sejak abad pertama masehi, oleh sebab itu, tentu saja ancaman-ancaman keamanan bisa saja datang dari pihak pendatang ke kawasan Nusantara ini. 

pencak silat di dalam pengertian para tuo silek (guru besar silat) adalah mancak dan silek. Perbedaan dari kata itu adalah:  

- Kata mancak atau dikatakan juga sebagai bungo silek (bunga silat) adalah berupa gerakan-gerakan tarian silat yang dipamerkan di dalam acara-acara adat atau acara-acara seremoni lainnya. Gerakan-gerakan untuk mancak diupayakan seindah dan sebagus mungkin karena untuk pertunjukkan. 

- Kata silek itu sendiri bukanlah untuk tari-tarian itu lagi, melainkan suatu seni pertempuran yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, sehingga gerakan-gerakan diupayakan sesedikit mungkin, cepat, tepat, dan melumpuhkan lawan. 

Perguruan Pencak Silat Talago Biru Indonesia merupakan perguruan yang mengembangkan Silek tradisi Minangkabau beraliran Silek Taralak. Perguruan ini didirikan oleh Bapak Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo di Bukittinggi pada tanggal 4 April 1987 PPS Talago Biru Indonesia sejauh ini telah banyak berkontribusi dalam pengembangan dan melestarikan aliran Silek Taralak dengan 1 orang Guru Besar yaitu Bapak Afrizal Chan, st. Rajo Mudo, Tuo Silek atau Guru Utama sebanyak 26 orang, Tingkat Guru sebanyak 47 orang, Pendekar Utama sebanyak 20 orang, Pendekar Sebanyak 16 orang pada 1 Juli 2017. Silek adalah salah satu seni beladiri Indonesia dan asli berasal dari Sumatera Barat. Awalnya seni beladiri di Minang disebut dengan nama gayuang. Dan gayuang memiliki dua jenis, yang pertama gayuang lahia dan yang kedua gayuang batin. Gayuang lahia adalah teknik seni beladiri yang menyerang musuh dibagian titik vitalnya seperti ulu hati. Sedangkan gayuang batin jauh lebih berbahaya, karena mengincar bagian jantung lawan dengan mengunakan angin atau orang menyebutnya dengan nama tenaga dalam. Silek dikembangkan sebagai kesenian oleh para tuo silek agar dapat selalu diterapkan dimasa damai dan sekaligus untuk penyaluran energi. Karena Silek cenderung keras dan brutal sehingga menjadi lembut dan tenang, pencak silat dibagi menjadi dua pengertian oleh para tuo silek, yaitu: Mancak atau biasa disebut dengan nama bungo silek adalah gerakan tari- tarian yang biasa dipertunjukan dalam acara-acara budaya dan kesenian, gerakan mancak dibuat seindah dan sebagus mungkin. Silek bukan tari-tarian melainkan seni yang digunakan untuk pertempuran yang dimana gerakan-gerakan dibuat sedikit mungkin tetapi sangat mematikan untuk melumpuhkan lawan. 

Perguruan Silek talago Biru di Nagari Canduang Koto Laweh Pakan Kamih agam, Aliran silek di perguruan Talago Biru yaitu Silek tuo. Pendiri Peruguruan Talago Biru adalah Afrizal Chan Sutan Rajo Mudo, yang berumur 72 Tahun. Jaringan perguruan dengan perguruan asal perguruan Merupakan bagian dari silek tuo , yang mana perguruan ini mempunyai Ke khasan jurus atau Gerakan, seperti  langkah tigo (langkah tiga, pola langkah yang membentuk segitiga). Silek yang dimainkan oleh Mak Danin Capek di Cupak Solok, Sumatera Barat, misalnya lebih menekankan penggunaan langkah tiga, sehingga beliau menyebutnya sebagai Silek Langkah Tigo (silat langkah tiga).[41] langkah ampek (langkah empat, pola langkah yang membentuk segiempat) langkah sambilan (langkah sembilan) : untuk mancak (pencak) yang mempunyai fungsi untuk melumpuhkan lawan, Fungsi silat dalam kajian umum : mempertahankan nagari dan untuk melindungi diri.

Gerakan tersebut mempunya makna dan filosofis dimana Di dalam bersilat perlu sekali memahami garak dan garik. Garak artinya insting, kemampuan membaca sesuatu akan terjadi, contoh seorang pesilat bisa merasakan ada sesuatu yang akan membahayakan dirinya. Garik adalah gerakan yang dihasilkan oleh pesilat itu sebagai antisipasi dari serangan yang datang. Didalam dunia silat sudah pastinya mempunya syarat dan prosesi dalam belajar silat, Perguruan Talogo Biru juga mempunya syarat tertentu seperti a terdiri dari pisau, kain putih, lado kutu (cabe rawit), garam, gula, jarum jahit, cermin, rokok, beras,uang, dan baju silat satu stel (Endong sapatagak).

Jumlah murid dan perkembangan perguruan Talago Silek  dari tahun ke tahun dapat dilihat dari bertambahnya murid murid serta tampil nya budaya silek dalam beberapa event penting daerah, dimana perguruan ini juga mempunyai program rutin yang dilakukan adalah latihan yang dijadwalkan dalam perminggu (2x dalam seminggu). 

Jadi boleh dikatakan bahwa silat di Minangkabau adalah kombinasi dari ilmu beladiri lokal, ditambah dengan beladiri yang datang dari luar kawasan Nusantara. Jika ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa langkah silat di Minangkabau yang khas itu adalah buah karya mereka. Langkah silat Minangkabau sederhana saja, namun dibalik langkah sederhana itu, terkandung kecerdasan yang tinggi dari para penggagas ratusan tahun yang lampau. Mereka telah membuat langkah itu sedemikian rupa sehingga silek menjadi plastis untuk dikembangkan menjadi lebih rumit. Guru-guru silek atau pandeka yang lihai adalah orang yang benar-benar paham rahasia dari langkah silat yang sederhana itu, sehingga mereka bisa mengolahnya menjadi bentuk-bentuk gerakan silat sampai tidak hingga jumlahnya. Kiat yang demikian tergambar di dalam pepatah jiko dibalun sagadang bijo labu, jiko dikambang saleba alam (jika disimpulkan hanya sebesar biji labu, jika diuraikan akan menjadi selebar alam).

Tanggapan Masyarakat apakah perlu tidaknya silek dikembangkan / diwariskan kepada generasi muda, Sangat perlu sekali, jika tidak di kembangkan maka silek bisa punah dan tradisi mengenai dunia persilatam minangkabau akan luntur oleh karna itu silek harus dilestarikan oleh penerus generasi. Untuk mengembangkan silek juga harus mempunyai Upaya yang dilakukan untuk  pelestarian budaya satu ini dapat dilakukan melalu banyak hal seperti memanfaatkan media, dan menarik rasa ingin tahu generasi muda mengenai silek melalui event dengan menampilkan seni silek.

Kurikulum di dalam silek Minangkabau itu terdiri dari Langkah : Langkah adalah konsep dan kunci utama dari permainan silek yang baik dan benar Buah : Teknik praktis dalam silek yang merupakan pengembangan dari langkah. Isi : Aspek spiritual, penggunaan tenaga dalam, pemahaman hakikat silat atau olah rasa Bungo, Pancak atau Mancak (Kembangan): Aspek seni dalam silat untuk hiburan atau pertunjukan. Bungo silek ini sering dijumpai pada acara-acara resmi. Bungo silek adalah kombinasi antara langkah dan buah. Gerakan silek yang ditampilkan seindah dan sebagus mungkin dan kedua pesilat berusaha untuk tidak saling menyakiti dan biasanya diiringi dengan musik tradisional. Tuo-tuo silek sering tampil dalam acara ini sebagai peng

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS