Ticker

6/recent/ticker-posts

Thrift Shopping : Trend Fashion dan Upaya Menyelamatkan Bumi

 


Thrift Shopping : Trend Fashion dan Upaya Menyelamatkan Bumi

Oleh : Putri Widya Astuti 

 

Sumber Gambar : Parapuan dan HerStory

Hai Guyss…..udah diakhir 2022 nih siapa sih yang nggak kenal istilah Thrifting? Apa lagi para pencinta dunia fashion pasti tau kan?. Tren thrift shopping ini mulai dijadikan sebagai budaya populer bagi penggila




belanja lho.. terutama untuk berbelanja pakaian. Nggak percaya?? Nih buktinya aja banyak yang udah beralih  ke trift shopping ini karena dari segi harganya lebih miring daripada harus membeli baju baru di mall atau department store dengan harga selangit padahal bahan dan modelnya cenderung sama persis. Sedangkan dengan trift shopping kita bisa mendapatkan baju yang modelnya langka dan harga yang merakyat. 

Arti dari thrift shopping yaitu berbelanja di toko yang menjual barang bekas yang masih layak pakai dan dapat dikenakan. Perbedaan besar antara toko barang bekas dan toko eceran adalah bahwa barang yang dijual di toko barang bekas bukanlah barang baru, tetapi bukan berarti barang tersebut tidak dalam kondisi baik.

Trifting menjadi solusi utama untuk tetap fashionable meski dompet setipis kertas. Produk-produk thrift shop yang biasanya oleh pakaian, setelahnya ada sepatu, buku, dan kamera analog. Menggunakan baju serta barang bekas layak pakai bukanlah hal yang akan menjatuhkan harga diri. Banyak aspek yang mendasari naik daunya trend fashion ini, satu hal yang penting adalah gak perlu keluar budget besar buat bisa beli outfit keren.

Bagi sebagian orang, membeli barang bekas bisa menjijikan, memalukan, aneh, dan tidak terbayangkan. Meski begitu, thrift shopping belakangan ini menjadi populer dan dianggap sebagai alternatif berbelanja dengan keunggulan tersendiri, terutama dari segi lingkungan. Tidak sedikit orang yang mengisyaratkan keraguan dari kegiatan thrifting.  Yang paling sering adalah keraguan pada isu kebersihan, persepsi negatif kualitas produk, dan status “bekas” yang melekat pada barang tersebut. Semua ini memperkuat sikap skeptis di masyarakat. Sementara, beberapa pihak lain beranggapan bahwa kalau memang mampu, harusnya beli barang baru saja. Padahal kan tidak semua barang bekas itu buruk.

Tak dapat dipungkiri bahwa daya tarik utama thrift shop adalah bagaimana mereka menjual rare item bekas layak pakai dengan harga yang miring. Banyak sekali lapak thrift shop dengan keunikannya yang mana nggak bakal ditemukan di lapak lapak lain. Contohnya adalah gaya old fashioned. Apalagi setiap tahun gaya fashion itu selalu mundur. Misalnya saja ditahun ini banyak gaya fashion yang mengarah pada tahun 90an. Yang artinya barang barang old fashioned di thrift shop semakin digilai. Kaum muda saat ini cenderung memiliki ketertarikan terhadap gaya pakaian-pakaian lawas seperti retro vibe, vintage, atau item-item yang terlihat jadul, dan thrift shop menjadi tempat langganan mereka dalam berburu barang incaran.

Tidak hanya itu, banyak sekali barang bekas layak pakai yang memiliki brand ternama alias branded dengan kondisi yang masih sangat bagus dijual dengan harga yang jauh dibawah harga aslinya. Thrift shop memang memiliki kecenderungan untuk menjual item-item yang unik dan langka alias tidak pasaran dengan stok terbatas. Sehingga, kemungkinan kecil bagi kita untuk bisa “kembaran” dengan orang lain. 

Nah sekarang kalian sadar nggak sih kalau budaya thrifting ini ternyata baik bagi bumi? Nggak percaya? Nih ya buktinya.

Thrift shopping, terutama untuk pakaian-pakaian bekas membantu mengurangi limbah tekstil yang terbuang artinya setiap orang pasti tidak menggunakan pakaian yang sama terus, adakalanya orang tersebut bosan dan memilih membuangnya dan hal tersebut adalah masalahnya. Selain itu, ketika orang-orang menyumbangkan pakaian dan berbelanja barang bekas, mereka juga berperan besar dalam menjaga pakaian agar tidak dibuang ke tempat pembuangan sampah. 

Tau nggak sih industri fashion menjadi salah satu penyumbang utama polusi air,  plastik, dan emisi gas rumah kaca. Banyak yang tidak mengetahui bahwa industri pakaian dan tekstil menjadi penyebab pencemaran lingkungan terbesar setelah minyak. Secara global, limbah tekstil berkontribusi besar dalam menyumbang polusi di bumi, dimana 20% limbah air dunia yang berdampak pada ketersediaan air bersih dan 10% total emisi karbon dunia (sumber: Zero Waste Indonesia). Secara global, industri tekstil menghasilkan 13 juta ton limbah tekstil setiap tahun yang 95% di antaranya dapat digunakan kembali atau didaur ulang. Selain itu bahan pewarnaan yang limbahnya belum tentu diolah dengan baik juga mejadi salah satu limbah yang mengahncurkan lingkungan. Produksi tekstil, terutama pakaian membutuhkan berliter-liter air dalam pembuatannya. Limbah tekstil juga tidak dapat terurai oleh air.  Limbah tersebut banyak yang hanya dibuang sembarangan dan tentunya merusak air, tanah yan nantinya memiliki efek berantai bagi ekosistem sekitarnya. Kemudian industri tekstil yang produksinya besar besaran tentu menghasilkan polusi udara yang menyebabkan efek samping pada perubahan iklim. Sebagain besar orang mengatakan bahwa itu bukan hal yang perlu ditakuti, namun apakah kalian semua tau ,dari satu pabrik tekstil menhasilkan jutaan limbah taip tahunnya, yan atrinya tidak hanyak satu industri yang berada di dunia ini. Selain itu pakaian bekas yang sudah tidak terpakai dan dibuang begitu saja juga berdampak bagi lingkungan. Bahan dari berbagai produk fashion, baik itu pakaian, sepatu maupun benda lainnya sangat sulit terurai secara alami di alam. Apabila dibakar hanya akan menimbulkan polusi udara. 

Oleh karena itu, thrift shopping tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga mengurangi polusi. Jika satu item pakaian dijual dan dibeli bekas, berkurang satu item pakaian yang diproduksi. Thrifting menjadi langkah dalam membantu pengurangan jumlah limbah tekstil secara signifikan. Hal itu akan berpengaruh terhadap sedikitnya limbah tekstil yang terbuang cuma-cuma. 

Seperti yang kita tahu, bahwa kita sering dan terus-menerus mendengar permasalahan tentang perubahan iklim dan orang-orang pun turut menyadari hal tersebut. Dan dari permasalahan tersebut seharusnya kita melakukan perubahan dan lankah langkah kecil dalam mengatasinya. Meskipun hanya sedikit dari kita yang mampu membuat perubahan besar dalam regulasi, tetapi kita semua sebagai konsumen dan warga negara dapat melakukan beberapa perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti memilih untuk melakukan trift shopping sepagai upaya kecil menyelamatkan bumi. Dengan adanya trend thrifting, akan muncul sebuah kegiatan konsumsi secara berkelanjutan bagi baju-baju atau barang bekas layak pakai. Oleh karena itu, thrift shopping menjadi salah satu solusi sekaligus upaya kita untuk menyelamatkan bumi dengan melahirkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara yang asik dan menarik. Buat bumi berterima kasih pada kita yuk guys!! 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS