Walikota
Padang Mahyeldi Ansharullah menyampaikan laporan pertanggungjawaban selaku
Ketua Komisariat Wilayah I (Komwil I) Sumatera Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh
Indonesia (APEKSI), menyusul berakhirnya masa kepengurusan periode 2015 - 2018.
Laporan tersebut disampaikan dalam Musyawarah Komwil I Apeksi yang digelar di
Hotel Aryaduta pekanbaru, Kamis (1/2/2018).
Dalam
laporannya Mahyeldi membeberkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai
tugas pokok pengurus Komwil Apeksi, baik internal maupun eksternal. Secara
kegiatan internal, Komwil I yang terdiri dari 24 Pemerintah Kota meliputi 5
provinsi di Sumatera telah membahas percepatan pembangunan wilayah Sumatera dan
penyelesaian isu-isu strategis terkait program nasional. Komwil I juga telah
mengusulkan peningkatan kerjasama 'best practice' antar kota, peningkatan SDM
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), serta peningkatan kapasitas
kota melalui inovasi administrasi negara.
"Dengan
pembahasan - pembahasan secara bergulir dilakukan internal Komwil I Sumatera
telah menghasilkan rumusan-rumusan guna keberlanjutan pembangunan sekaligus
mempersiapkan kota-kota khususnya yang ada di Komwil I Sumatera," kata
Mahyeldi kepada wartawan.
Walikota
Mahyeldi juga menyampaikan kegiatan ekternal bersama Dewan Pengurus Komwil I -
IV menyampaikan berbagai rumusan rekomendasi terkait perubahan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan nasional kepada DPR RI, DPD RI, dan MPR RI
serta kementerian terkait. Disampaikan antara lain, isu-isu krusial, terkait
bidang pendiidkan menengah dan pengelolaan terminal, peninjauan kembali
kebijakan moratorium penerimaan CPNS, juga pembahasan menyampaikan isu-isu
terkait Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (RUU-ASN).
"Kita
sudah sampaikan berbagai rekomendasi terkait perubahan perundang-undangan dan
kebijakan nasional serta isu-isu krusial lainnya," kata politisi PKS ini.
Lebih
lanjut Mahyeldi menyebutkan, isu penting terkait permasalahan kota hampir sama
yaitu kependudukan dan pembangunan infrastruktur serta pengelolaan keuangan.
Untuk itu diperlukan penguatan otonomi daerah sesuai UU 23 Tahun 2014,
khususnya sembilan urusan wajib Bidang Pertanahan menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah.
"Untuk
penyelesaian permasalahan perkotaan yang hampir sama di setiap kota diperlukan
penguatan otonomi daerah," ujar walikota bergelar Datuk Marajo ini.
Menurut
Mahyeldi, banyak kebijakan-kebijakan pusat yang tidak tepat dan bahkan
memunculkan masalah-masalah baru di daerah. Diantaranya kebijakan yang kurang
tepat yaitu pengelolaan SMA/SMK ke pemerintah provinsi.
“Contohnya,
kebijakan pengelolaan SMA/SMK ke pemprov justru menimbulkan beban masyarakat
karena kebijakan di daerah yang tadinya bisa free biaya,” tukasnya.
Agar
Padang Jadi Kota Penting di Pantai Barat Sumatera
Walikota
Mahyeldi Ansharullah saat diwawancarai awak media disela kegiatan Muskomwil I
Apeksi mengungkapkan upaya pembenahan-pembenahan yang dilakukan agar Kota
Padang menjadi kota penting dan gerbang Indonesia di pantai barat. Disamping
meningkatkan pembangunan infrastruktur, Pemko Padang tengah giat merancang
kerjasama internasional dengan sejumlah kota di dunia serta lebih berperan
dalam Indian Ocean Rip Assosiation (IORA).
“Sebagai
kota terbesar yang juga memiliki pelabuhan terbesar di pantai barat Sumatera,
kita ingin Padang menjadi kota penting dan gerbang Indonesia di pantai barat,”
Mahyeldi.
Beberapa
kota di luar negeri yang sudah menjalin kerjasama dan menjadi ‘sister city’.
Dikatakan Mahyeldi, beberapa kota di India, Australia, Mauritius dan Tiongkok .
“Kita
sudah jalin kerjasama dengan Fremantle City di Australia, Mauritius dan
lain-lain,” sebutnya.
Rangkaian
Kegiatan Muskomwil I APEKSI
Sebanyak
24 Walikota dari lima provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau hadir dalam perhelatan pemerintahan
kota ini.
Ballroom
Hotel Arya Duta di Jalan Diponegoro Pekanbaru yang menjadi tempat
dilaksanakanya Muskomwil I Apeksi disesaki ratusan undangan. Para tamu undangan
ini berbaur satu dengan yang lain. Acara pembukaan Muskomwil I Apeksi di
Pekanbaru ini pun berlangsung dengan semarak dan meriah.
Wakil
Ketua DPP Apeksi Tengku Zulmi Eldin di hadapan ratusan undangan yang hadir pada
acara Muskomwil I Apeksi mengucapkan selamat kepada peserta yang hadir untuk
mengikuti Muskomwil I A, dan berharap melalui acara ini mampu memunculkan
sejumlah ide dan gagasan yang membangun, serta dapat menjadi inspirasi yang
nantinya dapat dibawa pulang oleh peserta ke daerahnya masing-masing.
"Dengan
mengucapkan Bismillah, saya membuka resmi acara Muskomwil I Apeksi yang berlangsung
di Kota Pekanbaru ini. Semoga ini dapat bermanfaat bagi peserta Apeksi selain
mempererat silaturahmi sesama anggota," kata Tengku Zulmi.
Sementara
Walikota Pekanbaru, Firdaus yang juga Wakil Ketua Komwil I Apeksi mengucapkan
selamat datang kepada 24 Walikota yang hadir dalam acara tersebut. Sembari
mengharapkan acara dapat berjalan lancar, orang nomor satu di Pekanbaru juga
mengimbau kepada peserta Apeksi untuk dapat mengikuti serangkaian acara hingga
selesai, yang berlangsung 1-3 Februari 2018.
"Atas
nama tuan rumah kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak/Ibu Walikota yang
hadir dalam acara Apeksi. Semoga kita dapat mengikuti seluruh rangkaian acara
yang digelar, dan berjalan dengan lancar," kata Firdaus.
Setelah
secara resmi dibuka, pada malam harinya, seluruh peserta Muskomwil I Apeksi di
Kota Pekanbaru juga dijamu makan malam bersama. Menariknya, jamuan makan malam
dilaksanakan di situs sejarah, Rumah Singgah Tuan Kadi yang ada di pinggir
Sungai Siak, tidak jauh dari Jembatan Siak III.
Kegiatan
Muskomwil I Apeksi berlanjut hingga Sabtu (3/2/2018). Pada Jumat (2/2/2018)
Muskomwil I Apeksi diisi serangkaian kegiatan. Mulai dari penanaman pohon,
sidang pleno, sidang komisi, pameran kerajinan khas unggulan Kota Pekanbaru dan
kota-kota lainnya, pelatihan singkat pembuatan kerajinan tangan khas Kota
Pekanbaru hingga city tour.
Pada
hari penutupan akan dilaksanakan sejumlah kegiatan yang lebih menarik lagi.
Diantaranya pawai budaya dan pembukaan City Expo yang digelar di Jalan Cut Nyak
Dien Pekanbaru.
(rel/fls)
0 Comments