Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi Alek Nagari di Paritmalintang



Nama : Melisa Afriyani

Jurusan : Sastra Minangkabau

Univesrsitas Andalas




Alek nagari merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh nagari-nagari dengan tujuan mengadakan berbagai macam kegiatan dan pertandingan antar daerah dan ada juga pengangkatan datuak pas di acara alek nagari di Paritmalintang. Acara alek nagari ini juga banyak dikunjungi oleh orang-orang luar nagari paritmalintang dan nagari paritmalintang juga mengundang daerah-daerah lain untuk datang ke nagari paritmalintang menyaksikan sebuah pertandingan atau daerah lain di undang untuk ikut bertanding dalam lomba yang sudah di buat oleh masyarakat Paritmalintang. Alek nagari ini juga di identik dengan perlombaan permainan anak nagari serta ada juga proses  pengangkatan penghulu /datuak suku kaum yang ada di daerah paritmalintanga. Acara tradisi alek nagari ini juga diadakan tergantung masyarakat mengadakan di nagari tersebut. Tujuan diadakan tradisi alek nagari ini yaitu untuk memper erat tali silaturrahmi antar daerah lain, serta untuk menggali potensi seni budaya traditional Minangkabau di Paritmalintang dan menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya Minangkabau berlandaskan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah di bumi Paritmalintang. 


Jenis-jenis pertandingan yang diadakan di alek nagari biasanya yaitu :


1. Alu ambek

Alu ambek merupakan sebuah seni sejenis pencak silat atau bisa dikatakan seni bela diri dari hadapan musuh yang akan menyerang. Alu ambek ini juga dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Alu ambek juga merupakan seni tradisi yang sudah langka sampai sekarang hingga sampai saat ini jarang yang meneruskan, tetapi khusus di Padang Pariaman pasti ada melakukan alu ambek ini  ketika acara tradisi alek nagari.

Tari Alo Ambek yaitu tarian yang dilakukan dua orang yang dibantu dua pendamping yang dinamakan dampeang; (damping) dan dua orang janang. Dampeang merupakan semacam musik vokal yang digolongkan ke lagu atau nyanyian. Tarian ini merupakan suatu perlombaan keterampilan menyerang dan menangkis secara bergantian antara dua orang yang berhadapan. Bentuk penyerangan ialah merebut pakaian Iawan, seperti destar, baju, dan kain sesamping yang dililitkan di pinggang. Siapa saja dapat tampil ke gelanggang sebagaimana permainan pencak untuk memperagakan keterampilannya.


2. Randai

Randai merupakan seni tradisi minangkabau yang masih di dikembangkan sampai sekarang. Randai ini juga beranggotakan lebih dari satu orang. Randai ini juga di iringi oleh alat musik seperti talempong dan lain-lain. Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu. 


3. Tambua atau gandang tasa

Tambua atau gandang tasa merupakan alat yang di buat dari kayu  atau drum plastik dan tempat memukulnya terbuat dari kulit sapi, kambing atau kulit jawi(gandang/tambua) serta tansa bisa dibuat dari bahan kuali atau tempat  memukulnya terbuat dari feber. Tambua ini dimainkan juga dengan iringi dengan alat yaitu tansa. Anggota yang memainkan ini bisa ber 5 atau lebih pokoknya ganjil. Kenapa di patokan ganjil?. Karena yang memakai Tambua bisa berempat dan satu lagi orang yang memakai tansa jdi bisa ber lima atau dipatokan semuanya ganjil. Gandang tasa ini biasanya dilakukan pada sebuah pertunjukan, acara-acara pernikahan atau acara lain-lain sebagainya.


4. Tari piring

Biasanya pada acara alek nagari juga sering mengadakan tari piring ini. Tari piring ini juga merupakan tari yang menggunakan alat seperti piring. Tari piring ini di tampilkan pada waktu alek nagari yaitu untuk penyambutan tamu yang terhormat atau tamu yang baru datang. Tari ini juga di mainkan lebih dari satu orang.

Tari piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek.


5. Pencak silat 

Pencak silat ini merupakan seni bela diri tradisi minangkabau yang sangat populer di daerah lain. Pada alek nagari pencak silat ada juga di lakukan atau diadakan. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.


Dari pertandingan diatas siapa penampilan terbaik juga mendapatkan sebuah penghargaan dari acara alek nagari tersebut berupa piala atau uang, atau ada juga di beri seekor kambing untuk pemenang terbaik. Pada acara alek nagari ini juga banyak orang yang berjualan disana dan orang yang datang juga banyak dari daerah lain untuk melihat acara tersebut.


Alek nagari juga jarang diadakan sampai sekarang atau sudah tidak dilestarikan lagi atau sudah memulai punah. Tujuan saya membuat artikel ini untuk supaya di kembangkan lagi atau diadakan lagi di tempat daerah masing-masing, karena tujuan paling utamanya alek nagari ini yaitu untuk memper erat tali silaturrahmi antar sesama manusia serta untuk saling berkomunikasi dari satu sama lain dan untuk supaya saling mengenal orang dari daerah lain. Karena yang datang pas waktu alek nagari itu bukan dari nagari yang mengadakan tetapi juga dari daerah lain tergantung orang yang mengundang acara alek nagari tersebut. 


Acara alek nagari juga diadakan sebuah tempat yang khusus atau disebut laga-laga alek nagari. Laga-laga ini juga merupakan sebuah tempat yang dibuat untuk bersilaturrahmi serta untuk mengadakan sebuah acara adat salah satunya acara alek nagari atau acara-acara yang berhubungan dengan acara tradisi lainnya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS