Ticker

6/recent/ticker-posts

Istilah Gerak dalam Tarian Tradisional Minangkabau

 

Wanita menari di atas pecahan kaca

Oleh: Hafizah Hardhiyyah Asrul

Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas


Tari menurut penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) merupakan suatu gerakan badan, tangan dan sebagainya yang berirama biasanya diiringi bunyi-bunyian musik gamelan dan sebagainya. Sedangkan tari tradisional merupakan suatu tarian yang pada dasarnya berkembang disuatu daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan turun temurun yang dianut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut. Lahirnya sebuah tari yang diungkapkan perasaan seseorang yang diungkapkan melalui gerakan-gerakan yang indah mempunyai arti dan makna dalam setiap gerakannya. 

Menurut Nur Ajizah Putri Jayaningtias dalam Buku Pembelajaran Seni Tari di indonesia dan Mancanegara (2017), adanya berbagai unsur dalam kesenian tari akan membuat gerakan tari menjadi lebih ritmis dan indah. Dalam kesenian tari, ada tiga unsur utama yang harus diketahui dan dipahami oleh penari, yakni wiraga, wirasa dan wirama. Yang pertama, Wiraga atau raga berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menonjolkan gerak tubuh, dalam posisi berdiri atau duduk, Wiraga sangat erat kaitannya dengan hapalan koreografi tarian dan daya ingat para penari, selain itu wiraga juga berarti para penari harus menguasai berbagai teknik gerakan, dalam Wiraga ketetapan waktu, ketetapan gerak, tempo, dan perubahan gerak sangat penting untuk diperhatikan serta diperhitungkan. Yang kedua, Wirama atau irama yang berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus memiliki gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik yang digunakan. Dalam kesenian tari, Wirama meliputi irama dari gerakan tari dan iringan musik, antara penari serta pengiring musik, haruslah saling berkaitan agar pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tertangkap dengan baik, jika pesan yang ingin disampaikan adalah tentang rasa sedih, maka gerakan ekspresi penari serta iringan musik harus menunjukkan rasa sedih. Wirama dalam seni tari sangat berkaitan dengan emosi, karena melalui irama iringan musik serta gerakan tari dapat membangkitkan rasa atau emosi. Yang ketiga, Wirasa atau rasa berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menyampaikan pesan melalui gerakan tari serta ekspresi dari penari. Dalam kesenian tari, Wirasa didapat dari gerakan tari serta iringan musik, agar bisa mendapatkan wirasa tersebut, para penari serta pengiring musik haruslah sering berlatih agar bisa mendapatkan wirasa yang diharapkan (Indrayuda, 2014). 


          Dalam karya sastra Minangkabau Tari Tradisional ialah suatu tarian dari yang berasal dari masyarakat suatu daerah yang sudah turun temurun dan telah menjadi budaya masyarakat setempat. Makna tari juga diartikan oleh masyarakat Minangkabau sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas kelimpahan rezki yang telah diberikan. Di Minangkabau sangat banyak mempunyai istilah-istilah dalam gerakan tari tradisional yang tidak semua kalangan bisa mengerti arti dan maknanya. Beberapa istilah gerak dalam tarian Minangkabau antara lain, ada yang dinamakan kudo-kudo, anak main, pijak baro, tuduang aia, siganjua lalai, pitunggua, langkah pilin, pai bagaluik, titi batang satu, titi batang duo, marantak kudo, marantak, dan berbagai isitilah yang dapat menciptakan sebuah tari.

Tari Minangkabau saat ini dikategorikan sebagai seni pertunjukkan yang sanggat menarik yang ditampilkan pada acara-acara adat tertentu yang ada di Minangkabau, seperti Alek Nagari, Pesta Pernikahan, Penyambutan tamu-tamu terhormat, dan lain sebagainya, selain itu berbagai macam pula nama tari tradisional yang ada di Minangkabau, seperti Tari Piriang, Tari Rantak, Tari Payung, Tari Alang Babega, Tari Limpapeh, Tari Awan Bararak, Tari Alang Maraok, Tari Galombang, Tari Payuang Bakencak, Tari Indang, Tari Indang, dan masih banyak tari tradisional Minang lainnya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS