Ticker

6/recent/ticker-posts

Diskusi Seni Budaya," Tari Minangkabau Dalam Konteks Kekinian "yang digelar di Taman Budaya Padang.


 Diskusi Seni Budaya Tari Minangkabau yang diselenggarakan di Kantor UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Jalan Samudra yang digelar hari Rabu (11/5) dengan Nara Sumber, Dr. Erlinda, Eri Mefri, Bambang Sriyanto dan Marya Danche. 


Kepala UPTD Taman Budaya provinsi Sumatera Barat, Hendri Fauzan  yang sempat ditemui awak media diruang kerjanya menyampaikan dalam kegiatan tersebut diselenggarakan karena beranjak dari ada sedikit kekhawatiran kita melihat kondisi yang ada dilapangan.Maka kita ajaklah para pakar tari, mulai dari akademis (buk linda)dari ISI, Pak Bambang dari Asosiasi Tari Indonesia,kemudian Eri Mefri dari Praktisi yang berkecimpung begitu lama dengan tari. 


Kita meminta bagaimana tanggapan mereka dari kondisi yang ada sekarang, ternyata kita ketahui belum ada  aturan tertentu, bahwa tari minangkabau seperti ini  ada sebagian menyampaikan bahwa yang menari itu hanya laki-laki, secara aturan yang disepakati belum ada.Sehingga semuanya kembali ke etika.Sebetulnya diskusi ini telah banyak mematik atau mengingatkan kepada kawan-kawan yang bergelut di dunia tari agar bisa memberikan perhatian terhadap kondisi ini, "Ucap Fauzan. 


Lebih lanjut Kepala UPTD Budaya Prov. Sumbar mengatakan,kita ini ingin tari ini berkembang di Sumatera Barat, tetapi melihat norma-norma dan etika yang ada diminang kabau,itu kalau kita berbicara dengan tari tradisi. Tradisi kita harus mengikuti tradisi pada register yang ada.Taman Budaya mulai tahun ini membiasakan ada narasi-narasi dulu yang dibicarakan,baru kita bentuk kegiatan,sebetul nya awalnya tari itu sebelumnya ada workshop nya,seperti workshop tari kita undang orang orang grefor sumatera barat yang generasi muda,nantinya akan kita adakan diskusi dan festival tari nya, "Ungkap fauzan. 


Ketika mereka mengadakan festival sudah ada ide, ada tujuan yang dituju,jadi tidak hanya asal membuat tari termasuk juga hal-hal lain seperti diskusi teater dan ada festival teater.Dimana nanti seluruhnya puncak-puncak itu akan ditampilkan didinas kebudayaan daerah. Yang sifatnya bantuan kIta memang tidak ada bantuan tetapi ketika mereka membuat karya,semacam biaya produksi mereka dinilai dulu,banyak yang masuk nanti dinilai oleh tim,nantinya bisa  terpilih delapan.Hanya delapan ini mereka memberikan konsep,bagi konsep yang terpilih nanti mereka dikasih biaya produksi. Itu nantinya ditampilkan,"Ujar Fauzan. 


Selanjutnya Fauzan menyampaikan belum ada aturan tegas yang mengatakan bahwa kalau tari minang itu harus berpakaian minang. Hanya secara norma adat,kita tentu harus berpakain adat minang kabau,jadi ketika orang memakai sunting itu belum tentu orang minang. Jadi tari ini muncul nya tradisi ketika panen berhasil seperti tari piring,jadinya muncul tari itu dari tradisi yang ada dimasyarkat,"Paparnya. 


Dari dinas kebudayaan sendiri perkembangan tari minang itu karena adanya tradisi dikampung-kampung karena  adanya kebiaasan dari masyarakat,seiring berkembang nya tari tersebut ada yang dilombakan, kemudian ada wisatawan ditampilkan tari,ada acara formal pemerintah juga ditampilkan tari.Tugas Dinas kebudayan Provinsi hanya untuk memenag/meningkatkan kesenian dan sifatnya lintas kabupaten'/kota.Adanya sanggar dikabupaten, itu tanggung jawab dari kabupaten/kota masing-masing,"Pungkas Fauzan.(kitti)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS