Kadis Pertanian Yurisman Memberikan Ketrangan ttg Hama Tikus 30/3 foto are
Masyarakat petani dalam tiga Nagari di Kabupaten
Padangpariaman mengeluh total, karena hasil pertaniannya gagal panen. Bahkan
mereka telah tiga kali gagal panen, sehingga mereka petani selalu dalam kondisi
rugi.
Akibatnya, mereka banyak susah petani lain untuk membuat
lahan sawahnya. Pemilik sendiri tidak kuat lagi untuk menanam padi sawah,
karena tidak ada lagi biaya untuk membeli pupuk dan bibit.
Kondisi demikian terjadi di Rimbo Sinaik Nagari Pakandangan, Stasiun
Lama Nagari Paritmalintang dan sebagian Kampung Panyalai Nagari Lubuk Pandan.
Mereka gagal panen, karena hama tikus sangat banyak, sehingga
sawahnya mereka setiap ditanami selalu diserang hama, kenapa tidak saat padinya
mulai tumbuh usai ditanam langsung
diserang hama tikus.
Apalagi hama tikus tersebut seperti ada sarangnya dekat
sawahnya itu, sehingga hama tikus tersebut tidak mau pindah ke tempat lain.
"Kita melihat hama tikus tersebut bersarang di sekitar
sawahnya karena air dekat sawah itu berbaun ikan ( anyir), sehingga hama tikus
bersarang disana," kata Rudi dan Pirin salah seorang petani disana,
kemarin.
Katanya, setiap tanam padi selalu tidak membuahkan hasil,
karena selalu dimakan hama tikus ditambah lagi pupuk sangat mahal dan langka.
Akibatnya, mereka setiap tanam padi selalu gagal.
"Kita sekarang tidak kuat lagi tanam padi, kita akan
coba untuk berladang jagung. Mudah mudahan usaha kita ini bisa menghasilkan
uang, karena tanam padi tidak kuat lagi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Padangpariaman Yurisman
mengakui kondisi demikian, namun sebagian dinasnya telah membantu masyarakat
petani tersebut di Rimbo Sianik Kenagarian Pakandangan.
"Sayangnya APBD kita sangat terbatas dalam kondisi covid
19, sehingga inilah baru hasilnya," ungkapnya.
Tentang hama tikus di Stasiun Lama Paritmalintang itu
katanya, ia akan menyuruh penyuluhanya untuk melakukan koordinasi dengan
walinagari setempat, apa apa saja langkah yang akan diambil salah satunya
melakukan buru hama tikus dengan melakukan gontong royong. Dengan gontong
royong jelasnya, tersebut hama dapat menjauh dari lahan pertanian
masyarakat.
"Kalau di Rimbo Sianik Pakandangan kita telah pernah
membantu petani bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Sekarang kita juga
lagi usaha untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Propinsi Sumbar agar ada
bantuan lagi. Namun demikian tentang pupuk memang saat ini dalam kondisi
langka, hampir seluruh Indonesia," tandas Yurisman mengakhiri.
0 Comments