Sebagian besar remaja zaman sekarang itu menyalah gunakan gaya hidupnya. Apalagi remaja-remaja yang tinggal di kota metropolitan. Sebagian besar, mereka lebih mengikuti trend mode di masa kini, seperti contohnya saja perempuan zaman dulu kalau berpakaian untuk sehari-hari, mereka menggunakan Baju Kurung, baju yang longgar tanpa lekukan sepanjang betis, sehingga tidak memperlihatkan detil tubuh perempuan yang memakainya. Sedangkan perempuan zaman sekarang di Minang tidak lagi mengetahui harkat dan martabatnya sebagai perempuan minangkabau, mereka terlena dan terpengaruhi oleh kecangihan dunia sekarang dan lebih suka melihat gaya-gaya orang barat yang pakaiannya cenderung menampakan aurat, menurut mereka pakaian seperti itu cantik dan modern. Hal itu membuat perempuan Minang sudah sepenuhnya lepas dan berjarak dari adat kebudayaanya. Pribadi perempuan Minang tempo dulu yang selalu mencitrakan tentang keanggunan, kewibawaan, simbol moralitas, beradat, bermatabat tidak lagi ada pada diri perempuan masa sekarang.
Dalam berjalan nya waktu, kita selalu dihantam oleh cepatnya perkembangan zaman. Memaksa diri untuk selalu bisa beradaptasi dengan perubahan. Terutama dengan kecanggihan teknologi, Remaja zaman kini itu selalu dikaitkan dengan zaman dan teknologi. Mungkin ini terlihat sekali di zaman yang sekarang serba modern, terlebih urusan teknologi. Memang bagus kita hidup di zaman yang serba maju. Tapi nggak bagus juga kalau lupa bahwa kita hidup secara sosial. Jadi kalau lagi bareng sama keluarga, teman, pacar, dan seterusnya, kamu jangan sibuk main gadget sendiri. Tetapi lihatlah mereka, ngobrol, dan sharing satu sama lain. Tetapi yang terjadi lebih akrab dengan gadget dibanding dengan lingkungan disekeliling kita Contoh nya saja gaya hidup remaja masa kini. Bangun tidurhal pertama yang dicari adalah gadget, Sebagian banyak dari remaja yang memiliki kebiasaan ini, walaupun tidak semua, Padahal ini kebiasaan buruk yang perlu hindari. Jika diteruskan, akibatnya akan menjadikan makin malas dan hidup pun menjadi tidak produktif. Jadi tak ada salahnya jika bangun tidur bisa langsung bangun, membuka jendela, dan mulai menyiapkan sarapan atau malah mandi duluan. DanRemaja sekarang terbiasa berbelanja. Mereka membeli barang yang mereka inginkan, bukan yang dibutuhkan. Ironisnya, contoh ini mereka dapatkan dari orang tua dan pengaruh iklan yang luar biasa. Mereka sangat senang melakukan perjalanan dan petualangan, termasuk menjelajah lewat internet. Mereka senang mengoleksi CD, menonton televisi dll.. Akhirnya, kecanduan media.
Di era digital yang telah lahir sebuah generasi yang bernama millenial, dan generasi Z dengan segala karakteristiknya. Seperti ingin serba instan, berpikir pragmatis, kurang sopan-santun, dan permisif terhadap kultur barat, yang dimana generasi muda mengalir darah segar dengan semangat bergelora. Namun, justru banyak generasi muda masa kini terlalu latah mengikuti zaman tanpa filter, tanpa pilah-pilih, tanpa saringan. Alias ditelan mentah-mentah. Mereka susah untuk dinasehati, tapi paling doyan mengkritik. Masa remajabisa dibilang merupakan umur yang masih labil membuat remaja masa kini susah untuk dinasehati dan suka menolak masukan dari orang lain. Padahal sebenarnya itu juga demi kebaikannya. Tapi mereka justru lebih suka mengkritik sana-sini tanpa diimbangi dengan aksi nyata. Yah bisa dibilang kalau kata anak sekarang netizen maha benar.
Lalu Anak zaman sekarang banyak yang manja. Dikit-dikit suka ngeluh!Mungkin banyak juga yang merasakan hal ini, terlebih bagi mereka generasi 70 atau 80 an. Pasti tak sedikit dari mereka yang merasa bahwa anak zaman sekarang lebih manja. Apalagi dalam dunia kerja, dikit-dikit suka ngeluh karena capek, kerjaan terlalu banyak, dan seterusnya. Selain itu, kecanggihan teknologi juga membuat mereka terjebak rasa malas. Contoh simpel kalau mereka lapar, lebih memilih membeli makan lewat aplikasi daripada berangkat sendiri. Tidak hanya urusan perut yang serba simplenggak repot tetapi urusan kebutuhan sandang pangan pun bisa didapat hanya melalui aplikasi.Namun yang sekarang menjadi masalah adalah, bahwa pada sejumlah kawula muda, hal yang praktis dan serba cepat ini terkadang juga disalah artikan Berawal dari dari gaya hidup yang dilakukan oleh remaja metropolitan, dimana sekarang ini, para remaja yang berada dalam kota metropolitan mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti gaya modern masa kini, dimana segalanya menjadi lebih instan, dan perkotaan diwarnai dengan kehadiran pusat perbelanjaan yang banyak bermunculan, cafe dan tempat tongkrongan masa kini.
Tak hanya seperti contoh di atas, generasi milenial juga memiliki kegiatan atau suatu cara dalam kehidupan sehari-harinya yang dirangkum dalam 5 hal di bawah ini:
1. Milenial kini memiliki cita-cita yang bukan hanya sekedar hal akademis saja, mereka kini berkeinginan menjadi seleb dadakan dan punya banyak followers.
2. Punya uang ataupun tidak, mata generasi milenial pasti akan tertuju pada aplikasi belanja online yang kini banyak memunculkan promo dengan harga yang sangat miring.
3. Cashless, cara yang kini populer di kalangan milenial bahkan dunia, memilih alat transaksi yang paling praktis juga menjadi hal yang digemari saat ini yang dapat dibuktikan pada banyaknya aplikasi untuk segala jenis transaksi.
4. Instagramable, wifi, “colokan”, beberapa alasan untuk memilih tempat hangout.Hal tersebut yang membuat milenial kurang mementingkan rasa makanan dan hanya melihat keindahannya saja dari restoran ataupun tempat hangoutnya.
5. Media sosial, bukan hanya aktif dan pamer di media sosial milenial kini memperindah postingan di platform media sosialnya. Salah satunya Instagram, dapat dilihat dari feedinstagram yang rapih dari segi bentuk, warna, dan kombinasi lainnya.Tentu ini sangat dikhawatirkan akan "menanggalkan" budaya ke-Minang-annya, yang selama ini dijaga.
0 Comments