Ticker

6/recent/ticker-posts

Oknum Pegawai Pertamina RU II Dumai Bagian ADM LS Terduga Menipu Rekan Bisnis

Korban diduga tertipu oleh oknum pegawai pertamina berdiskusi dengan reporter media ini sabtu 15/01/2022  foto Mm


Di zaman sekarang ini bermacam cara orang berbisns untuk mencari keuntungan ada dengan cara jujur dan ada dengan modus operandi penipuan berkedok bisnis dengan mengiming imingi keuntungan yang menggiurkan dan menjanjikan kepada seseorang atau rekan bisnisnya.


Seperti yang di alami sdri Hafsah (40) ia di ajak dan di libatkan sebagai pemodal oleh temannya berinisial Yesi Lavia Dewi (42) karyawan LS Pertamina RU Dumai bagian Administrasi untuk bekerja sama dalam bisnis pengadaan barang dan jasa,seperti pengadaan paket barang tools sejenis alat ukur, pengadaan  Komputer dan emas Antam dan sebagainya.


Kedua belah pihak membuat surat pernyataan dengan menjanjikan keuntungan profit 50 % kepada Siti Hafsah selaku peminjam modal (pendor) yaitu Kerja sama pengadaan paket barang di area PT.Pertamiba RU Dumai,akhirnya berujung penipuan dan merugikan sepihak.


Siti Hafsah di dampingi Pro Jamin Erwin Siahaan pada 14/1/2022 kepada wartawan mengungkapkan kasus penipuan yang dilakukan Yesi Lavia Dewi yang menimpa dirinya dan alaminya yaitu terkait masalah pekerjaan di dalam area kilang Pertamina RU II Dumai,tentang pengadaan paket barang dan jasa.


"Berawal saya di ajak ketemuan oleh mereka di jalan cempedak pada tanggal 7 Juli 2021 yang lalu,pada pertemuan itu mereka mengatakan mengajak saya untuk kerja sama dalam hal pekerjaan pengadaan paket barang berupa tools (sejenis alat ukur) dengan menjanjikan profit /keuntungan 50 %,lalu saya  konfirmasi kepada Bukhori,apakah benar atau tidak ada paket pengadaan barang? lalu Bukhori menjawab untuk meyakinkan saya bahwa paket itu ada dan benar benar ada,sesuai kesepakatan maka di buatlah surat pernyataan  lengkap dengan matrai dan di tanda tangani bersama oleh pihak pertama dan pihak kedua,karena itulah saya berani mentransper pinjaman uang lewat transper online.


Dengan perincian sebagai berikut pada tanggal 7/7/2021 saya transper Rp 50 juta,tgl 8/7/2021 dua kali Rp.50 juta dan Rp.25 juta,tanggal 12/7/2021 Rp.100 juta,tanggal 13/7/2021 Rp.54 juta dengan tolal pada pengadaan paket Tools yang 1 Rp.279 juta dengan menjanjikan profit 50 %..


Dengan pencairannya di janjikan 15 hari kerja (Dua Minggu) paling lambat satu bulan di lunasi.


Lanjut hafsah lagi,sementara pencairan ini belum selesai,malah saya di tawari lagi pengadaan paket ke II dengan profit yang sama yaitu 50 % bagi keuntungan,dan sudah di transfer Rp.280 juta,begitu juga paket yang ke 3 dengan modal Rp.250 juta saya transfer Rp.155 juta namun tetap di hitung Rp.250 juta dan ada paket yang Ke empat yaitu pengadaan Emas Antam Rp.100 Juta dengan profit 50 %, jadi semua modal paket di transfer via on line total transper Rp.817 juta.


"Saat mentransfer pinjaman modal,saling percaya dengan Yesi Lavia dewi karyawan LS bagian Administrasi yang selama ini dia selalu membawa bawa nama Pertamina dalam hal pekerjaan pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan paket barang di area Pertamina padahal dia hanya karyawan LS bukan pegawai Pertamina."


Namun semua paket tersebut sesuai perjanjian yang di buat saat saya melakukan penagihan selalu saja di cicil cicil oleh si Yesi Lavia Dewi bagian ADM karyawan LS Pertamina RU II Dumai,tidak sesuai lagi dengan Mou/perjanjian dan komitmen yang di buat semuanya meleset,tidak tepat waktu dalam pembayaran,kesal Hafsah."


Lebih lanjutnya lagi saat penagihan saya sudah lakukan dengan cara baik dan berbagai cara baik secara kekeluargaan,asalkan uang saya saya bisa kembali,malah saya di larang datang ke kantornya untuk menagih alasanya nanti membuat malu si Yesi,ketika saya Cuba bertanya ke kantor,orang kantor mengatakan hanya orang yang punya otoritas yang berhak bisa mencairkan nanti dialah yang membayar pada sdr Hafsah.


Tapi sampai saat ini kenyataanya berbelit Belit dan bertele tele saat penagihan selalu saja meleset tidak sesuai dengan surat pernyataan yang di buat.


Ketika saya pernah bertanya kepada si Yesi Lavia Dewi mengatakan,


"Sebenarnya paket itu tidak ada (Fiktif) tapi saya alihkan kepekerjaan Aku, dan mengenai pengadaan paket Emas Antam sudah di kerjakan setahun yang lalu dan emas Antam itu di beli di Medan."


Untuk masalah ini saya sudah konfirmasi ke pihak Pertamina RU II Dumai melalui komrel namun tidak ada solusi penyelesaiannya,dalam masalah ini juga petinggi petinggi Pertamina sudah tahu semua tapi belum ada penyelesaiannya dan saya yakin milyaran rupiah membuat penipuan kepada korbannya dia tidak mungkin bermain dan bekerja sendiri pasti dia ada berkolaborasi dengan orang dalam yang berkompeten,ungkap Hafsah kesal kepada Wartawan."


Erwin Siahaan dari Pro Jamin dalam hal ini,memaparkan disi Hafsah adalah klien kita,telah di rugikan milyaran rupiah dan ada juga beberapa kawan lain mengalami hal yang serupa,di rugikan akan menyusul ,tapi di sini saya paparkan klien saya khusus  Hafsah yaitu mengenai tagihan nya yang belum di bayar kan ada sekitar Rp 650 juta rupiah lagi yang belum di bayarkan,dalam masalah ini nanti kita akan lampirkan bukti bukti berkas seperti di dalam surat pernyataan nya,ada tertera semuanya di situ,dan berkas nya ada sama kita.


Dalam hal ini kita sudah mediasi kan ke pihak Pertamina termasuk di hadapan GM Pramono,Hanafi,Mainan selaku atasannya Yesi Lavia Dewi selaku karyawan bagian Adm LS Pertamina RU II Dumai,dan juga di sini kita mau melaporkan mau melanjutkan laporan sampai ke Pusat dan juga disini saya selaku mentornya dari Hafsah sebagai klien saya,dalam masalah ini menyampaikan kasus ini ke teman teman media/wartawan dan dalam hal ini saya sebagai penanggung jawab nya,dan dengan kejadian ini,no what shap saya saya kasihkan untuk konfirmasi dan koordinasi selanjutnya,yang pada intinya dalam topik permasalahan ini klien saya Hafsah ini,bagaimana uangnya di kembalikan.


Dan saya berharap lepas nanti berita yang sudah tayang di media masing masing media on line dan berita ini buat pegangan saya nanti sebagai data pendukung saya untuk laporan ke Pro Jamin dan hal ini saya sudah melaporkan juga saya saat ini sedang melengkapi berkas berkas berupa foto copy berkas dan saya sudah ada w.a kan ke sekretaris dan Ketua umum dan dua orang yang berkompeten untuk mengajukan langsung ke Dirut Pertamina Pak Ahok,karena kasus ini sudah menyangkut milyaran rupiah dan ada beberapa orang korban lagi yang di rugikan,dan saya saya minta tolong kalau ada masukan dari kawan kawan wartawan silahkan saya terima masukannya,dan disini saya selaku yang mementori itu berkat laporan dari ibu Hafsah saya terima,terang Erwin kepada wartawan 



Reporter.     : Muhardi.f

Editor.          :

Publisher.    :



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS