Ticker

6/recent/ticker-posts

Silek seni bela diri Minangkabau




Oleh : Wisnu Anggara


Kalau berbicara mengenai kebudayaan, indonesia merupakan salah satu negara yang ka


ya akan seni, budaya pulau-pulau dan banyak yang lainnya, salah satu suku indonesia tersebut yang juga terkenal dengan tradisi merantau nya yaitu Minangkabau, Minangkabau adalah salah satu suku yang terkenal juga dengan seni dan kebudayaannya.

Salah satu ciri khas Minangkabau yaitu terletak pada kesenian nya, sebenarnya indonesia sangat kaya akan kesenian nya karena indonesia adalah negara yang amat kaya dengan berbagai peninggalan nenek moyang terdahulu, begitu juga dengan Minangkabau yang juga memiliki banyak peninggalan dari orang-orang terdahulu yang banyak juga yang masih ada hingga saat ini. Salah satu peninggalan tersebut adalah silek.


Silek Minangkabau merupakan suatu seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki kebiasaan suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lalu. Silek Minangkabau ialah suatu kesenian bela diri yang berasal dari Sumatera Barat. Hampir keseluruhan orang Minang pandai basilek dikarenakan orang Minang banyak yang merantau keluar daerah Minangkabau sehingga kegunaannya adalah untuk menjaga diri mereka dari perbuatan buruk yang akan menimpanya.


Di samping sebagai bekal untuk merantau, silek ini juga penting bagi pertahanan nagari dari ancaman luar. Silat Minangkabau juga bisa dijadikan sebagai sarana hiburan yang dipadukan dengan drama yang dinamakan Randai. Randai sendiri merupakan kesenian yang berisikan nasihat dan petuah dari Nenek Moyang yang diturunkan secara turun temurun.


Sifat perantau yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau inilah yang membuat silek Minangkabau sekarang tersebar ke mana-mana di seluruh dunia. Pada masa dahulunya, para perantau ini memiliki bekal beladiri yang cukup dan ke mana pun mereka pergi serta mereka juga sering membuka sarana silat (perguruan silat) di daerah rantau dan mengajarkan penduduk setempat beladiri milik mereka. Mereka biasanya melebur atau berbaur dengan penduduk sekitar karena ada semacam pepatah di Minangkabau yang mengharuskan mereka berbaur dengan masyarakat di mana mereka tinggal. Pepatah tersebut berbunyi dima bumi dipijak di situ langik dijunjuang, dima rantiang dipatah di situ aia disauak.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS