Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar
Adapun dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, setelah kita menunaikan ibadah shalat wajib 5 waktu terdiri dari :
*_A. Bacaan Pertama :_*
Setelah salam kita dianjurkan untuk mengucapkan bacaan di bawah ini :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Astaghfirullah (3x). Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
*Aku memohon ampun kepada Allah. (3x). Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera,dan dari-Mu kesejahteraan. Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan* (HR. Muslim No. 591 dan No. 135, Ahmad No. 275 dan 279, Abu Dawud No. 1513, An-Nasa-i III/68, Ibnu Khudzaimah No. 737, Ad-Darimi I/311 dan Ibnu Majah No. 928 dari Sahabat Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu)
*_B. Bacaan Kedua :_*
Selesai dzikir pertama, kemudian kita dianjurkan untuk mengucapkan bacaan sbb :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
*Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi–Nya. Bagi–Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu* (HR. Al-Bukhari No. 844 dan Muslim No. 593, Abu Dawud No. 1505, Ahmad IV/245, 247, 250, 254, 255, Ibnu Khuzaimah No. 742, Ad-Darimi I/311, dan An-Nasa-i III/70, 71, dari Al-Mughirah Bin Syu’bah)
*_C. Bacaan Ketiga :_*
Selanjutnya kita dianjurkan untuk megucapkan bacaan di bawah ini :
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Laa hawla wa laa quwwata illaa billah. Laa ilaaha illallah wa laa na’budu illaa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan. Laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun.
*Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya* (HR. Muslim No. 594, Ahmad IV/4, 5, Abu Dawud No. 1506, 1507, an-Nasa-i III/70 , Ibnu Khuzaimah No. 740, 741, Dari ‘Abdullah Bin Az-Zubair Radhiyallahu ‘Anhu)
*_D. Bacaan Keempat :_*
Adapun bancaan selanjutnya yang dianjurkan adalah :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ (10x )
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir
*Tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi–Nya, bagi–Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10 x setiap selesai shalat Maghrib dan Subuh)* (HR. Ahmad IV/227, At-Tirmidzi No. 3474). At-Tirmidzi berkata : “Hadits ini hasan gharib shahih.” (Lihat shahiih Al-Targhiib Wat Tarhiib I/322-323 No. 474,475, dan No. 477, Zaadul Ma’aad I/300-301, dan Silsilah, Al-Ahaadiits Ash-shahiihah No. 113, 114 dan No. 2563).
*_E. Bacaan Kelima :_*
Kumudian kita juga dianjurkan untuk berdzikir seperti di bawah ini :
اَللّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.
*Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, Bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu* (HR. Abu Dawud No. 1522, An-Nasai III/53, Ahmad V/245 dan Al-Hakim (I/273 dan III/273)
*_F. Bacaan Keenam :_*
Bacaan berikutnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah :
سُبْحَانَ اللهِ (33x ) الْحَمْدُ لِلَّهِ (33x )اللهُ أَكْبَرُ (33x )
*Subhaanallah (33x) Alhamdulillaah (33x) Allaahu Akbar (33x) Mahasuci Allah ( 33x) Segala puji bagi Allah (33x) Allah Mahabesar (33x)*
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaaha illallaah wahdahulaa syariikalah , lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir
*Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu* (HR. Muslim No. 597, Ahmad II/371, 483, Ibnu Khuzaimah No. 750 dan Al-Baihaqi III/187).
*_G. Bacaan Ketujuh :_*
Kemudian dilanjutkan dengan membaca dzikir sbb :
*1. Surat Al-Ikhlas :*
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ (1) ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ(4)
qul huwallahu ahad (1) allahus-samad (2) lam yalid wa lam yulad (3) wa lam yakul lahụ kufuwan ahad (4)
*Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia*
*2. Surat Al-Falaq :*
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)
qul a'uzu birabbil-falaq (1) min syarri ma khalaq (2) wa min syarri gasiqin iza waqab (3) wa min syarrin-naffasati fil-'uqad (4) wa min syarri ḥasidin iza ḥasad (5)
*Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki*
*3. Surat An-Naas :*
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (1) مَلِكِ النَّاسِۙ (2) اِلٰهِ النَّاسِۙ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (4) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
qul a'uzu birabbin-nas (1) malikin-nas (2) ilahin-nas (3) min syarril-waswasil- khannas (4) allazi yuwaswisu fi sudurin-nas (5) minal-jinnati wan-nas (6)
*Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, Dari (golongan) jin dan manusia*
*Membaca Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu)* (HR. Abu Dawud No. 1523, An-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah No. 755 dan Hakim I/253. Lihat pula Shahiih at-Tirmidzi III/8 No. 2324)
*_H. Bacaan Kedelapan :_*
Bacaan dzikir berikutnya adalah Ayat Kursi, yakni :
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim"
*Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar* (QS. Al Baqoroh Ayat : 255)
*Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu)* (HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah No. 100 dan Ibnus Sunni No. 124, dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ dan Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah II/697 No. 972).
*_I. Bacaan Kesembilan :_*
Dan yang terakhir kita dianjurkan untuk berdzikir sbb :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan thayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalaa
*Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada–Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima* (HR. Ibnu Majah No. 925, Shahiih Ibni Majah I/152 No. 753 dan Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, Ahmad VI/322 dan ahli hadits yang lain. Lihat kitab Shahiih Ibni Majah I/152 dan Majma’uz Zawaa-id X/111, shahih)
Semoga shalat kita semakin sempurna dan duridhai oleh Allah SWT, aamiin YRA
0 Comments