Ticker

6/recent/ticker-posts

Perguruan Seni Tradisi Sawah Jambak


Penulis :Mayang sari, Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas 


Minangkabau merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak kebudayaan dan tradisi yang berkembang didaerah tersebut.Minangkabau juga terkenal dengan seni bela dirinya yaitu silat yang dalam bahasa Minang disebut dengan Silek. Silek ini mempunyai tujuan untuk membela diri dari ancaman kejahatan dan juga mengenalkan silek kepada masyarakat luas agar mereka bisa menjaga diri sendiri dari berbagai ancaman yang datang.


Silek Minangkabau adalah seni bela diri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi . Masyarakat Minangkabau memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama diperjalanan atau dirantau, misalnya diserang atau dirampok. Disamping sebagai bekal untuk merantau,, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari luar. (Liliweri, 2014 : 373).


Pada tulisan ini saya memfokuskan pada Perguruan Seni Tradisi Sawah Jambak yang berlokasi di Durian Tigo Batang Kelurahan Korong Gadang,Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Perguruan ini didirikan pada tahun 2006 oleh guru terdahulu. Nama Sawah Jambak ini diambil dari nama tempat tinggal guru yang mengajarkan silek pertama kali yaitu Sawah Jambak maka nama perguruannya dinamanya Sawah Jambak. Awal dibentuknya nama Sawah Jambak ini mengalami pertikaian terkait nama tersebut karena masyarakat yang tinggal didaerah tersebut umumnya bersuku tanjung sedangkan nama perguruannya Sawah Jambak, akan tetapi nama tersebut bisa diterima sampai sekarang. Tujuan guru terdahulu mendirikan perguruan ini untuk menggembangkan silek didaerah tersebut dan mengajarkan silek kepada anak-anak muda agar bisa membela diri dari ancaman kejahatan. Gerakan silek di perguruan ini sama dengan gerakan silk pada umumnya. Anggota dalam perguruan ini berjumlah sekitar 40 orang, 30 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Untuk jadwal latiannya setiap hari rabu dan jumat malam.


Adapun larangan-larangan di perguruan silek ini dan tidak boleh dilanggar yaitu:

Harus disiplin

Sebagai anggota perguruan silek maka mengikuti semua aturan yang ada di perguruan ini yaitu harus disiplin seperti tidak terlambat saat latihan,dan ketika pulang yang laki-laki harus mengantarkan perempuan pulang terlebih dahulu karena hari sudah larut malam dan tidak baik jika perempuan pulang sendirian di malam hari 

Tidak boleh melawan ke guru

Karena yang mengajarkan kita silek adalah guru maka tidak boleh melawan ke guru,diibaratkan guru adalah orang tua kedua setelah orang tua kita.

Tidak boleh berpacaran

Sesama anggota dalam perguruan silek ini tidak dibolehkan berpacaran dan saling suka karena mereka sesama baju hitam adalah saudara,jadi tidak boleh berhubungan,apabila ketahuan mereka akan ditegur dan juga bisa dikeluarkan dari perguruan karena hal tersebut bisa berpengaruh dalam proses belajar silek.


Sebagai generasi muda Minangkabau kita harus belajar silek sebagai pertahanan diri dari ancaman dan juga berupaya untuk mempertahankan perguruan perguruan silek yang ada di Minangkabau agar tetap dikenal oleh generasi selanjutanya dan tidak punah.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS