Ticker

6/recent/ticker-posts

Truk Pengangkut Batu Bara Antar Propinsi Sering Menjumpai Kelangkaan BBM Di Jalinsum .


Oleh: Obral Chaniago/Journalist.



Jalinsum Sijunjung, 

Sudah lebih dari satu bulan dari Juni-Juli tahun 2021 ini, saya mendengar berbagai informasi yang dialami para pengendara driver mobil truk kapasitas roda 10 keatas disibukkan dengan langkanya beragam jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumatera Barat (Sumbar). 


Di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) kawasan Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) ratusan truk kapasitas daya angkut barang di atas 30 ton keatas, nyaris kita melihat truk-truk nongkrong di depot Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU)  BBM khususnya di jalinsum Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya, nangkring sampai 24 jam menunggu BBM. 


Beberapa driver atau sopir truk sebagai operator mobil angkutan barang berbagai jenis komoditi Sumber Daya Alam (SDA) komoditi batu bara, crud pham oil (CPO), para sopir truk ini sampai sekarang pun dari hasil ngerumpi mereka bahwa sulitnya memperoleh BBM. 


Fenomena ini bukan rahasia umum lagi, menurut info dari para sopir truk ini setiap di perhentian rumah makan sudah pasti bercerita membahas tentang langkanya BBM. 


Walau pun jenis BBM premium atau bensin tak masuk lagi pada SPBU yang ada di Sumbar. 

Namun, jenis BBM yang dibutuhkan mobil jenis truk pengangkut barang selalu mengalami kendala sulitnya memperoleh BBM. 


Ketika ditanya pada para sopir atau driver yang mengakut batu bara antar Propinsi Jambi ke Sumbar buat kebutuhan batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, Bungus Kota Padang Propinsi Sumbar, dan kebutuhan batu bara untuk kebutuhan Pabrik Semen Padang, Sumbar, nasib mereka sama-sama mengeluhkan langkanya BBM jenis pertalite, atau sejenis BBM lainya. 


Bukan hanya ini saja, sedangkan para driver pengangkut jenis komoditi tanah klai, sirtukil, tak begitu disibukkan dengan kelangkaan BBM, karena jenis mobil truk yang mereka gunakan mobil kapasitas roda 4 dan roda 6, karena bebas melakukan pengisian BBM disetiap SPBU yang ada. Tetapi untuk pengisian BBM jenis truk roda 10 keatas sejak sebulan yang lalu untuk pengisian BBM harus tertentu pula SPBU-nya sesuai info dari para driver operatur truk sejenisnya ini. 


Terkait ini, awak media ini pun menjumpai Kadis Deperindagkop dan UMKM Kabupaten Sijunjung, Ir Yulizar, mengungkapkan, tentang kewenanganya ia (Yulizar) selaku Kadis Perindagkop dan UMKM, yang hanya melakukan tera ulang atau tera baru di SPBU dalam kawasan Kabupaten Sijunjung. 


"Tentang suplay BBM pada SPBU yang ada dalam kawasan Kabupaten Sijunjung, bukanlah kewenangan kami," ungkapnya menegaskan lebih lanjut, lagi. 


Sedangkan yang mengawasi suplay BBM yang masuk ke SPBU, ini merupakan kewenangan Pertamina dengan SKK Migas, katanya, singkat saja. 


Kalau diamati, sampai saat ini pun ada driver saling minta tolong pada teman-temannya untuk meminta agar dibawakan BBM lewat beragam ukuran jirigen. Bisa pun BBM dapat dipasok lewat teman tentu dengan biaya yang lebih mahal lagi. Dan, begitu juga sabaliknya, sambil menunggu BBM dibawakan teman lewat jiregen, maka biaya sambil menanti kedatangan teman sudah dapat dipastikan buat biaya konsumsi BBM driver di rumah makan dan biaya konsumsi mobil truk yang diawakinya pastilah dengan biaya melambung sehubungan dengan penyebab langkanya BBM truk komoditi pengangkut beragam sumber daya alam yang terkandung dari dalam perut bumi yang diantarkan pada propinsi yang berbeda. 


Dengan fenomena ini, semoga saja pihak terkait dan berwenang bisa ber-empati menyelidiki, mengawasi, dan mengatasi melalui solusi dengan sistim distribusi BBM secara benar yang sesuai dengan legal standing aturan fakta integritas agar BBM nyampai cepat dari hulu-sampai hilirnya. Semoga saja, #Salam-Obral Chaniago)*.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS