Mengawali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai 2 juli hingga 20 juli mendatang oleh Pemerintah ditengah melambungnya kasus covid19 di Indonesia hari ini dikupas tuntas dalam sebuah dialog daring di media center KPCPEN (7/7)
Eko
Prasetyanto Purnomo mengatakan, ada sejumlah hal penting dalam PPKM Darurat
yang bisa mempengaruhi aktivitas masyarakat. “Mempengaruhi kita dalam bekerja,
belajar, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk wilayah yang menerapkan PPKM
Darurat, perkantoran yang non-esensial wajib melakukan WFH atau bekerja di
rumah 100%,” tegasnya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan oleh KPCPEN
dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Rabu (7/7).
Ia menegaskan, PPKM Darurat memang harus dilakukan secara
kebersamaan, hal tersebut untuk memutus mata rantai virus. Perlu pemahaman
semua pihak untuk bisa mengendalikan diri sehingga semuanya bisa saling
menghindari penularan. “Kita bisa melihat sekarang semuanya meningkat, bahkan
ada rumah sakit yang sudah kewalahan mengendalikan lonjakan kasus Covid-19,”
ungkapnya. Selain itu, Kemendagri secara intensif juga memberikan pemahaman dan
melaksanakan Instruksi Mendagri No. 15 dan 17 tahun 2021 sebagai Dasar PPKM
Darurat. Isinya antara lain mengenai Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro serta mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan
Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covi-19. Dewan Pakar Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr. Hermawan Saputra, SKM., MARS., CICS
menjelaskan, sosialisasi harus terus dilakukan kepada masyarakat untuk tetap
mematuhi PPKM Darurat. Terutama dari para tokoh masyarakat. “Jadi sosialisasi
skala mikro sehingga tujuan dari PPKM darurat ini bisa maksimal,” tegasnya.
Melalui dialog daring dengan Dr. Eko Prasetyanto Purnomo
Putro, menjawab kebijakan pemerintah tentang PPKM darurat sebagai tatanan baru
yang diberlakukan Agar masyarakat mau
patuh dengan aturan ini.
Dihadapan nara-sumber yang lain Dr.Bima Arya Sugiarto
Walikota Bogor, dan Dr Hermawan Saputra
membahas polemic dalam menegakkan aturan PPKM darurat untuk bergotong royong dalam memerangi
covid19
Dalam dialog webinar Eko menyampaikan beberapa hal penting yang
terkait reformasi birokrasi di desa menyangkut tatanan Indonesia baru secara
persoalan teknis dengan keterbatasan anggaran.
Haruslah ada sinergi sitas antara masyarakat
pemerintah
didalam kebijakan anggaran desa untuk
memerangi covid19 ditengah masyarakat tentu
rasa-rasanya kita tidak bisa lepas dari yang namanya reformasi birokrasi,
mengingat pandemi sesunggunya belum juga berakhir. Lalu bagaimana wujud rumusan
tata birokrasi desa yang compatible untuk tatanan Indonesia baru?
Beliau dalam webinar kali ini menyampaikan
beberapa hal penting terkait birokrasi di desa menyangkut tatanan Indonesia
baru secara persoalan teknis dengan keterbatasan anggaran.
Haruslah ada sinergi sitas antara masyarakat
pemerintah
"Desa kita ini begitu luar biasa banyak,
ada sekitar 74 ribuan dan desa-desa tersebut tersebar sangat tidak merata.
Perlu kita sadari juga bahwa, kemampuan masyarakat desa ini juga belum merata.
Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam reformasi birokrasi, di mana kita harus
bisa meningkatkan kinerja agar nantinya kemampuan seluruh desa di Indonesia
bisa meningkat secara merata," Tutur Eko.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menegaskan, PPKM
Darurat ini sebenarnya adalah untuk menegaskan pentingnya protokol kesehatan
kepada masyarakat yang selama ini abai.Abai terhadap protokol tidak hanya
membahayakan diri sendiri melainkan lingkungan di sekelilingnya. “Kalau di
tempat saya di Bogor, seluruh SKPD dan kepala Dinas kita bagi di berbagai kewilayahan.
Pada intinya harus melakukan terobosan, harus aktif untuk bisa mengurangi
penyebaran virus ini,” katanya. Dia menegaskan, pihaknya juga meminta kerja
sama masyarakat dalam penerapan PPKM Darurat. Menurutnya, apa yang dilakukan
ini adalah untuk menyelamatkan masyarakat bukan hal lain. Untuk di Kota Bogor,
pihaknya melakukan pembatasan dengan memutar balik masyarakat yang tidak
memiliki kepentingan. “Awalnya hanya malam, sekarang kita lakukan selama 24
jam,” jelasnya. Dengan adanya PPKM Darurat ini dia berharap penyebaran Covid-19
bisa berkurang bahkan lenyap selamanya. Selain itu, kesehatan ekonomi juga bisa
lebih cepat pulih sehingga masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sedia
kala.
0 Comments