Ticker

6/recent/ticker-posts

MENANGKAL WABAH DAN MUSIBAH DENGAN _3SDT_ SESUAI JANJI ALLAH SWT*




Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar


Wabah, musibah, penyakit, semuanya datang dari Allah Subhanahu Wata’ala. Allah adalah pemilik seluruh kerajaan bumi dan langit, termasuk pembuat penyakit. Karena itu lah, setiap Allah ciptaan penyakit dan wabah, Allah pasti siapkan obat penangkalnya. Tugas kita adalah berikhtiar. Adapun ikhtiar yang perlu  dilakukan, selain mengindahkan anjuran pemerintah, kita juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


*_A. Shalat :_*


Saat wabah menimpa, harusnya semakin rajin melaksanakan dan memperbaiki shalat kita, bukan justru ogah-ogahan  apalagi  meninggalkannya. Sabar senantiasa disandingkan dengan shalat. karena keduanya adalah bekal untuk menangani segala urusan. Sebagaimana Firman Allah di bawah ini :


وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ


*Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat* (QS. Al Baqarah Ayat : 45).


Yaitu mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat dalam menangani semua urusan kalian. Begitu pula sabar menjadi sebab seorang hamba bisa meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk Surga sbb : 


سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ


 *Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian*  (QS. Ar Ra’d Ayat : 24).


Hanya Allah satu-satunya yang dapat memberi manfaat dan mengangkat bencana ini, maka sembahlah Allah. Seperti perintah-Nya dalam ayat sbb :


وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ (106) وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (107)


*Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang*  (QS. Yunus Ayat :  106-107).


Karena pada hakekatnya, setiap bencana dan musibah yang dapat menghilangkan adalah Allah semata. Jika ada suatu perkara bisa dihilangkan oleh makhluk dalam perkara yang ia mampu, maka itu hanyalah sebab. Namun hakekatnya Allah  lah yang menakdirkan itu semua dengan izin-Nya.


*_B. Sabar :_*


Bersabar memang sangat mudah diucapkan namun sangat sulit untuk ditunaikan, sebagaimana ungkapan seorang penyair Arab di bawah ini : 


الصبر مثل اسمه مر مذاقته لكن عواقبه أحلى من العسل


*Sabar itu memang seperti namanya (sebuah nama tumbuhan), yang rasanya pahit, Namun hasil dari kesabaran akan lebih manis dari  madu*


Tapi seberat apapun sabar  harus diupayakan, karena hal itu adalah   bukti dari kebenaran iman kita. Hal ini sesuai dengan Firman Allah di bawah ini :


۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ *وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ*


*Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa*  (QS. Al-Baqarah Ayat  : 177)


Atas dasar pertimbangan itu,   As Syaikh Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan : *Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh* (Al Fawa’id, hal. 95)


Bersabarlah dalan menghadapi  wabah corona,  untuk meraih cinta Allah tanpa batas. Sebagaimana Firman Allah di bawah ini :


وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ


*Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar* (QS. Ali Imran Ayat  : 146)


Apa bukti kecintaan Allah bagi orang yang senantiasa bersabar ? Buktinya adalah anugrah pahala tiada batas.


*_C. Sedekah :_*


Untuk pulih dari wabah corona harusnya bukan memborong persediaan makanan untuk antispasi lockdown, hingga persediaan menipis karena serakah. Justru sebaiknya semakin giatlah berbagi karena sedekah itu kata Rasulullah ﷺ dapat menolak bencana dan wabah. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda di bawah ini :


الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء


*Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo)* (HR.   Thabrani)


Sedekah bukan hanya menolak bencana, bahkan ia bisa menjadi benteng dari panasnya Neraka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini  :


مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ


*Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma* (HR.   Bukhari dan  Muslim)


Bahkan sedekah itu dapat meredakan kemarahan Allah, dan mengurangi kesakitan saat sakaratul maut. Sebagaimana disebutkan Dalam buku Fiqh as-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, dimana Rasulullah ﷺ pernah bersabda : Sedekah meredakan kemarahan Allah,  seperti dalam sabdanya di bawah ini :


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ. 


*Dari Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah secara sembunyi-sembunyi itu meredamkan kemurkaan Rabb (Allah)* (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syeikh al-Albani di dalam kitab Silsilah al-Ahadits Ash Shahihah No. 1908).


Sedekah bukan hanya menaungi dari penyakit, namun sedekah bahkan dapat  menaungi di hari kiamat nanti. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda di bawah ini  : 


عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ


*Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya* (HR.  Ahmad).


*_D. Doa :_*


Doa adalah senjata terbaik bagi seorang mukmin dalam menghadapi kondisi sulit, karena itu Rasulullah ﷺ memerintahkan di dalam haditsnya berikut ini :


وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء )) متفق عَلَيْهِ. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ سُفْيَانُ : أَشُكُّ أَنِّي زِدْتُ وَاحِدَةً مِنْهَا.


*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.(Muttafaqun  ‘alaih)* (HR. Bukhari No. 6347 dan Muslim No. 2707)


Mohonlah pada Allah, karena hanya Allah tempat bergantung dan hanya pada-Nyalah kita memohon pertolongan, sebagaimana Firman Allah berikut ini :


أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا ذَكَّرُونَ


*Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)* (QS. An Naml Ayat : 62).


Untuk itu, marilah kita senantiada berdoa kepada Allah SWT dengan doa berikut ini :  


*اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء*


Allahumma inni a’uudzu bika min jahdil balaa-i wa darokisy syaqoo-i wa suu-il qodhoo-i wa syamaatatil a’daa-i


*Yaa Allah aku meminta perlindugan kepada-Mu dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan* (Naser Muhammad Dalam Alfaqir Ila Robbirrohim)


*_E. Tenang :_*


Untuk menghadapi wabah corona harusnya bukan panik, tapi tetaplah bersikap tenang karena sikap tenang adalah  sifat seorang mukmin  sejati. Sebagai maba Firman Allah SWT di bawah ini :


هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا


*Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana* (QS. Al Fath Ayat : 4)


Ketenangan membuat keimanan semakin bertumbuh dan semakin menyempurnakan keteguhan dalam iman (Taisir al Karim: 791). Seperti yang Allah Firmankan di bawah ini :


ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ


*Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman*  (QS. Al Taubah Ayat : 26)


Ketenangan selalu melahirkan kemenangan, atas segala musibah dan cobaan. Sebagaimana Firman Allah di bawah ini : 


لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا


*Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)*  (QS. Al Fath Ayat :  18)


Bersikap tenanglah menghadapi musibah wabah corona dengan banyak berzikir kepada Allah.


Bukankah Allah telah mengatakan dalam Al-Quran berikut ini :


أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ


*Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram* (QS. Al Ra’du Ayat : 28)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS