Ticker

6/recent/ticker-posts

KEAFDHALAN DAN AMALAN PADA 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH YANG DISYARI'ATKAN OLEH ISLAM*

 


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



*_A. DALIL RUJUKAN :_*


*1.  Dari Ibnu 'Abbas,  Rasulullah SAW Bersabda Sbb :*


روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء


*Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun* (HR. Bukhari).


*2. Dari Imam Ahmad, Rasulullah SAW Bersabda Sbb :*


وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد


وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.


*Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid* (HR. Ahmad)


*_B. KEAFDZALAN DAN AMALAN YANG DISYARI'ATKAN OLEH ISLAM :_* 


*1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah :*


Amalan ini adalah amalan yang paling utama. Hal tersebut mengacu  pada hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Rasulullah SAW  berikut ini : 


العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة


*Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga* (Hadits Muttafaqun ‘Alaih)


*2. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah :* 


Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah SWT untuk diri-Nya. Hal ini mengacu pada  hadist Qudsi berikut ini :


الصوم لي وأنا أجزي به ، انه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي


*Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku* (Hadits Muttafaqun ‘Alaih) )


Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف


*Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun*  (HR. Abu Said Al-Khudri)


Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده .


*Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya* (HR. Muslim)


*3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut :*


Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :


وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ


*“…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …”* (QS. Al-Hajj Ayat : 28)


Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut. Hal tersebut mengacu pada  hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, yakni :


فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد


*Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid* (HR.   Ahmad)


Sekanjutnya, Imam Bukhari rahimahullah juga  menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari tersebut beliau  menyerukan sbb : 


الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر ولله الحمد


*Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu*


*Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah* (HR. Bukhari)


Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya.Hal ini mengacu pada  firman Allah SWT berikut ini :


وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ


*"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu …”* (QS. Al-Baqarah Ayat : 185)


*4. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa :*


Dengan melakukan itu diharapkan  akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.


Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda sbb :


ان الله يغار وغيرة الله أن يأتي المرء ما حرم الله علي


*Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya*  (Hadits Muttafaqun ‘Alaihi)


*5. Banyak Beramal Shalih :*


Melakukan ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dsb. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya


*6. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq :*


Pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied  disyari'atkan melakukan takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah ; bagi selain jama’ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.


*7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq :*


Hal tersebut adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta’ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Rasulullah SAW juga melaksanakan korban,  sebagainya diriwayatkan dalam hadits berikut ini :


وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبّر ووضع رجله على صفاحهما


*Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu*  (Hadits Muttafaqun ‘Alaihi)


*8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban :*


Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘anha bahwa , Rasulullah SAW bersabda sbb :


إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره


*Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya* (HR. Muslim)


 Hadits tetsebut mengacu pada Firman Allah SWT berikut ini :


وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه


*"….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…”* (QS. Al-BaqarahAyat : 196)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS