Ticker

6/recent/ticker-posts

Artikel Pakaian Adat Mingkabau Yang Mengandung Makna Didalamnya



Oleh : Intan Surya Kesuma, jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, UNAND


Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak keberagaman ditiap-tiap wilayah, salah satunya pakaian adat. Pakaian adat menjadi salah satu ciri khas atau tanda yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah. Minangkabau sebagai salah satu suku/daerah yang menunjukan ciri khas daerahnya dengan pakaian adatnya yang unik dan berbeda dengan pakaian adat di daerah lain. Meskipun pakaiannya dibilang unik namun jika pakaian tersebut dipakai akan terlihat kesan indah dan bagus kepada pemakainya. Betapa indah-indahnya pakaian adat yang dimiliki ditiap-tiap daerah namun pernahkah kalian berpikir apakah pakaian adat itu memiliki arti dari daerahnya masing-masing? Ya tiap-tiap pakaian adat memliki makna atau arti tersendiri yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahui. Misalnya pakaian yang akan kita bahas yakni pakaian adat bagi perempuan dan laki-laki di Minangkabau serta pakaian adat pengantin di daerah Padang. 

Pakaian adat perempuan Minang yakni pakaian bundo kanduang/ limpapeh rumah nan gadang yang dipakai oleh perempuan yang sudah menikah yang terdapat keunikan pada peutup kepalanya yang menyerupai tanduk kerbau ataupun berbentuk atap rumah gadang (rumah adat). Pakaian bundo kanduang ini memiliki makna kebesaran bagi seorang istri yang berperan penting dalam keluarga. Pakaian bundo kanduang atau disebeut juga pakaian limpapeh rumah gadang, nama itu dibuat karena sesuai dengan kata limpapeh yang berarti tiang tengah suatu bangunan rumah gadang yang menjadi penyangga penting dalam berdirinya bangunan. Begitu ibaratnya seorang bundo kanduang yang menjadi seorang istri dan seorang Ibu dalam keluarganya harus bisa mengatur serta menjaga hubungan keluarga tersebut agar tetap utuh/berdiri kokoh dan harmonis/bertahan. Pakaian limpapeh rumah nan gadang ini memiliki desain yang berbeda-beda ditiap suku, akan tetapi ada hal kesamaan diantaranya kelengkapan yang digunakan seperti tingkuluak, baju batabue, minsie, sarung, salempang, kalung, gelang dan beberapa kelengkapan lainnya. Yang pada tiap-tiap kelengkapan terdapat makna didalamnya seperti tingkuluak yang melambangkan tanduk kerbau (ciri khas Minangkabau), minsie yang dipakai pada bagian tepi lengan dan leher menggambarkan bahwa seorang perempuan Minang yang taat akan batasan aturan adat yang berlaku, salempang berupa kain songket yang diletakkan dipundak melambangkan bahwa wanita harus selalu waspada akan segala hal yang datang, serta makna dibalik kelengkapan pakaian lainnya.

Pakaian adat laki-laki di Minangkabau, salah satunya pakaian penghulu yang digunakan oleh seorang tetua adat/ orang tertentu yang tau akan adat dengan baik. Cara memakainya pun harus sesuai dengan hukun adat, tidak boleh asal-asalan. Perlengkapan yang digunakan dalam pakai adat penghulu ini seperti deta, cawek, baju hitam, sarawa, sandang, sesamping, keris, dan tungkek. Yang ditiap-tiap perlengkapan tersebut memiliki makna didalamnya seperti pada perlengkapan yakni deta yang berupa sebuah penutup kepala dari kain yang berwarna hitam, yang digunakan dengan cara dililit dikepala dengan tujuan untuk menghasilkan bentuk kerutan yang mengambarkan seorang tetua yang harus bisa mengambil keputusan yang matang/baik dan harus dipertimbangkan/dipikiran dalam mengambil keputusan. Perlengkapan lainnya yang memiliki makna yakni bajunya yang berwana hitam melambangkan kepemimpinan; sarawa yang berwarna hitan dengan ukuran besar pada bagian betis dan paha melambangkan rasa berjiwa besar serta rasa tanggungjawab dalam mengambil keputusan atas suatu permasalahan; sesamping yang terletak di bahu berwarna merah dan dihiasi benang makau melambangkan keberanian serta kewajiban akan ilmu dan kearifan; cweak yang digunakan sebagai ikat pinggang melambangkanseorang penghulu harus cakap saat memimpin dan juga harus bisa mengikat jalinan persaudaraan antara masyarakatnya; sandang yang berwarna merah terletak di pinggang melambangkan seorang penghulu harus tunduk/taat akan hukum adat; serta perlengkapan yang terakhir yakni keris dan tongkat melambangkan seorang penghulu haruslah amanah dan memiliki tanggung jawab yang besar.

Pakaian Minang lainnya yang memiliki makna seperti pakaian adat didaerah Minangkabau yang memiliki ke unikan tersendiri seperti warna pakaian pengantin pria dan pengantin wanita serta perlengkapan kedua pakaian pengantin tersebut terdapat makna didalamnya. Misalnya pada warna pakaian keduanya yang umumnya berwarna merah, kuning emas dan hitam yang melambangkan kehidupan. Pada pakaian wanita seperti makhota yakni suntiang melambangkan akan besar/beratnya tanggungjawab yang akan dihadapinya setelah menikah, dalam berumah tangga dan berkeluarga. Pakaian pengantin seperti baju koto gadang yang berupa baju kurung, kerudung(perempuan) dan riasan lainnya melambangkan budi pekerti, sopan santun, serta ajaran Islam dalam berpakaian yang harus menutup aurat. Dan masih banyak perlengkapan lainnya seperti jenis suntiang (mahkota perempuan) yang memiliki makna didalamnya. 

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui berbagai macam pakaian adat di Minangkabau yang ditiap-tiap daerah, bentuk, warna serta coraknya memiliki makna yang terkandung didalamnya. Kita sebagai generasi penerus yang akan mewarisi pakaian itu nantinya harus tau akan penting dan berharganya pakaian adat yang kita miliki, sebagai bentuk pengenalan daerah/ciri khas daerah kita serta dalam pakaian tersebut memiliki makna yang melambangkan akan sikap dan bentuk kebudayan yang Minangkabau miliki. Sekian dari saya semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS