CARILAH KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT NANTI DENGAN USAHA YANG SUNGGUH-SUNfGGUH !*

L

Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar

السلام.عليكم و رحمة الله و بركاته

با سم الله الرحمان الرحيم

📚 Fawaid Pagi Hari Ini :

*Yahya bin Mu’adz* rohimahulloh pernah berkata :

_"Wahai manusia, engkau mencari dunia dalam keadaan engkau bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, sedangkan engkau mencari akhirat dalam keadaan seperti orang yang tidak membutuhkannya (yakni bermalas-malasan)._

_Padahal dunia sudah mencukupimu, walaupun engkau tidak mencarinya....._

_Sedangkan akhirat hanya didapatkan dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam mencarinya....._ 

_Maka pahamilah keadaanmu !"_

*Catatan :*

1. Ya, sepantasnya bagi kita untuk lebih bersungguh-sungguh dalam upaya kita meraih kebahagiaan di akhirat nanti, daripada kebahagiaan dan kesenangan yg sesaat di dunia ini. 

Yaitu, dengan memperbanyak beramal sholih dan melakukan amal ketaatan kepada Alloh, sebagai bekal kita untuk meraih kebahagiaan di akhirat tersebut. 

Sebagaimana yang Allah Ta’ala nyatakan dalam firman-Nya :

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ  لِغَدٍ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

_“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah, dan *hendaklah setiap diri (yakni setiap orang) memperhatikan apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok (akhirat),* dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”_ (QS. Al-Hasyr 18)

Tentang ayat yang mulia ini, *Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di* rohimahullah menjelaskan :

_"..... Sesungguhnya mereka itu, apabila menjadikan akhirat sebagai tujuan di hadapannya dan menjadi tambatan hatinya, dan mereka terus bersungguh-sungguh untuk menempuh jalan menuju akhirat tersebut ....._

_Dan mereka juga bersungguh-sungguh dalam melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat tersebut ...._

_Mereka juga membersihkan jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan yang menghalanginya atau memalingkannya (dari jalan tersebut) ......_

_Dan jika mereka pun mengetahui/meyakini, Allah itu Maha Tahu terhadap apa yang mereka kerjakan, tidak tersembunyi bagi Allah  apa yang mereka amalkan tersebut......._

_Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan mereka dan tidak pula melalaikannya ......._ 

_(Dari sinilah) , seharusnya wajib bagi mereka untuk semakin serius dan sungguh-sungguh dalam beramal.....”_ 

2. Kemudian juga, dalam sebuah hadits yang shohih, dari *Anas bin Malik* radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda :

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

_"Barangsiapa yang niatnya/keinginannya untuk menggapai akhirat, maka Alloh akan memberikan kecukupan dalam hatinya....._

_Dia (Alloh) akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dan dunia pun akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk hina...._

_Dan barangsiapa yang niatnya/keinginannya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan jadikan kemiskinan di depan pelupuk kedua matanya (yakni menjadikan dia tidak pernah merasa cukup dan selalu kekurangan terus menerus)....._

_Aloh akan mencerai beraikan keinginannya...._

_Dan dunia pun tidak akan datang kepadanya (yakni dia tidak akan memperolehnya) kecuali apa yang Alloh telah tetapkan baginya.”_ 

HR. *At-Tirmidzi* no. 2465,

Jadi, hendaknya kita lebih serius dan bersungguh-sungguh dalam melakukan amal sholih untuk menggapai kebahagiaan dan kesenangan di negeri akhirat nanti, daripada bersungguh-sungguh dan menghabiskan banyak tenaga dan energi kita sekedar untuk menggapai kesenangan yg sesaat dan yang akan sirna di duniaهع ini.... 

Semoga pencerahan / taushiyah ringkas ini, menjadi nasehat yg bermanfaat bagi kita semuanya.....

و السلام عليكم وو