Oleh : "Mardika Partiwi mahasiswa sastra Minangkabau universitas Andalas
Muslimah yang sejati pastinya akan paham dengan makna hijab yang sesungguhnya. Namun untuk saat sekarang ini sangat banyak wanita muslimah yang salah dalam persepsinya tentang hijab, bahkan ada yang sama sekali tidak mengenakan hijab. Jika dilihat dari segi perkembangan yang tengah pesat saat ini yaitu stayle, banyak sekali yang salah dalam penggunaan hijab ini, yang disebut dengan berjilbab tapi telanjang. Sedangkan di dalam al-quran dijelaskan perintahnya yaitu “ulurkanlah jilbabmu hingga dadamu” hanya karena ingin terlihat stayles kita wanita muslimah lupa akan ketentuan dalam memakai dan mengenakan hijab.
Banyak wanita-wanita yang berhijab namun menampakan dadanya, atau menampakkan lekuk tubuhnya, dan hal ini kerap dibahas oleh para ulama, dan pendakwah. Banyak juga saat ini yang mengenakan hijab tetapi menampakkan rambutnya, entah karena memang tidak tahu bagaimana semestinya atau memang mengikuti gaya kekinian. Sedihnya lagi ketika seseorang yang berhijab itu memakai pakaian ketat, dan transparan. Sungguh itu membuat para kaum adam menjadi terpancing nafsunya. Adapun persepsi lainnya yaitu ketika seorang wanita muslim buka tutup kepala, maksudnya ia memakai dan mengenakan hijab ketika bepergian saja.
Pada dasarnya memang kita memandang bahwa seorang muslimah yang berhijab itu pastilah alim, baik dan soleh. Namun kodratnya tidak seperti itu, sebagai seorang wanita yang beragama Islam mesti kita tau perintah dan larangan dalam agama Islam dan berhijab merupakan salah satu perintah yang benar-benar diwajibkan bagi wanita. Jika itu sudah menjadi perintah dan ketentuan dalam agama, kita selaku penganut harus mengikuti dan menunaikan kewajiban kita.
Persepsi orang-orang yang beranggapan mengenakan hijab itu harus berhati emas dan berakhlak mulia itu kurang tepat, karena memang sudah perintah untuk menutup autar itu adalah diwajibkan jadi tidak tergantung kepada akhlak terlebih dahulu. Ya memang seharusnya dibalik hijab itu harus ada keseuaian dengan akhlak kita, namun pemikiran orang-orang yang beranggapan “buat apa berhijab kalau kelakuan buruk” kata-kata tersebut menjadi perlindungan dan pembelaan atas kesalahan bagi mereka yang belum berhijab. Meskipun tingkah laku dan prilaku kita belum baik, namun kodrat bahwa berhijab itu wajib tidak menutup kemungkinan untuk tidak berhijab.
Persepsi lain tentang hijab yaitu salahnya seseorang dalam menilai hijabnya. Hijab adalah kewajiban sedangkan wanita adalah ujian, dibelakang hijab itu kita tak tau bagaimana kepribadian seorang wanita itu. Tapi mengapa saat seorang wanita yang behijab itu melakukan kesalahan bahkan dosa besar, yang menjadi permasalahan dan yang disalahkan adalah hijabnya. Bukankah hijab itu hanya sebuah alat sebagai penutup aurat? Tapi mengapa hijabnya yang disalahkan. Pola pikir yang seperti yang mesti diubah karena akan menyebabkan tercemarnya nama baik para wanita-wanita muslimah berhijab lainnya.
0 Comments