Ticker

6/recent/ticker-posts

Riya DAN DAMPAK EKSTRIM BAGI PARA PELALUNYA, SUNGGUH DAHSYAT MUDHARATNYA !!!


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar


Baik Al Qur`an maupun  As Sunah, di dalamnya  mengandung banyak sekali ancaman2 terhadap perbuatan *_"RIYA'  (PAMER)"_*. Mengapa demikian ?  Karena : *_RIYA' ADALAH TERMASUK PERBUATAN DOSA BESAR YANG BERDAMPAK EKSTRIM  (CELAKA DI DUNIA & CELAKA DI AKHIRAT) TERHADAP PELAKUNYA'_* 


Dampak2 tersebut di antaranya adalah : 


*_1. Riya’ Lebih Berbahaya Bagi Kaum Muslimin Daripada Fitnah Masiih Ad Dajjal :_*


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda sbb :


أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ


*Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih Id Dajjal ?.  Dia berkata : Kami mau,  maka Rasulullah berkata :  "SYIRKUL KHAFI", yaitu seseorang yang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya*  (HR. Ibnu Majah No. 4204, Dari Hadits Abu Sa’id Al Khudri. Hadits ini Hasan Shahih At Targhib Wat Tarhib No. 30)


*_2. Riya’ Lebih Sangat Merusak Daripada Serigala Menyergap Domba :_*


Dari Ka’ab Bin Malik, Rasulullah Bersabda sbb :


مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَ الشَّرَفِ لِدِيْنِهِ


*Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda : Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dan dilepaskan di tengah sekumpulan domba lebih merusak daripada ketamakan seorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya*.  (HR.  Ahmad No. III/456; Tirmidzi No. 2376; Darimi No.  II/304)


Hadits lain Dari Ka’ab Bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Memberikan Permisalan Tentang : *Rusaknya agama seorang muslim karena tamaknya kepada harta, kemuliaan, pangkat dan kedudukan. _SEMUANYA ITU MENGGERAKAN RIYA DI DALAM DIRI SESEORANG_* 


*_3. Amal Shalih Akan Hilang Pengaruh Baiknya Dan Tujuannya Yang Besar,  Bila Disertai Riya’ :_*


Berkaitan dengan hal iti,  Allah Berfirman sbb :


فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ


*Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, ORANG-ORANG YANG BERBUAT RIYA'  dan mencegah (menolong dengan) barang yang berguna* (QS. Al Ma’uun Ayat :  4-7)


Orang yang berbuat riya’ dan tidak mau menolong orang lain, disebabkan karena shalat mereka tidak mempunyai pengaruh dalam hatinya,  sehingga mencegah kebaikan dari hamba-hamba Allah. Mereka hanyalah menunaikan gerakan-gerakan shalat dan memperindahnya, karena semua mata memandangnya, padahal hati mereka tidak memahami, tidak tahu hakikatnya dan tidak mengagungkan Allah. Karena itu, shalat mereka tidak berpengaruh terhadap hati dan amalnya. Riya’ menjadikan amal itu kosong tidak  bernilai.


*_4. Riya’ Akan Menghapus Dan Membatalkan Amal Shalih :_*


Berkaitan dengan hal itu, Allah berfirman sbb :


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ


*Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang kafir* (QS. AL  Baqarah Ayat  : 264)


Hati yang tertutup riya’,   ibarat batu licin yang tertutup tanah. Orang yang berbuat riya’ tidak akan membuahkan kebaikan, bahkan ia telah berbuat dosa yang akan mencelakakan  dia pada hari Kiamat nanti. Riya’ menghapuskan amal shalih, dan seseorang tidak akan mendapatkan apa-apa lagi. Oleh karena itu,   di akhirat nanti  amal-amal yang pernah ia lakukan di dunia menjadi mubadzir. Sebagaimana Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda sbb :


إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ : اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟!


*Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah *_SYIRIK KECIL, YAITU RIYA'_*. *Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia  dengan berfirman :  *_Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya’ kepada mereka di dunia_*. *Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka ?* (HR. Ahmad No. V/428-429 dan Al Baghawi Dalam Syarhus Sunnah No. XIV/324, No. 4135 Dari Mahmud Bin Labid. Lihat Silsilah Ahaadits Shahiihah, No. 951)


Pelaku riya’ akan memamerkan amalnya agar dipuji, disanjung dan mendapatkan kedudukan di hati manusia. Dia tidak akan mendapat ganjaran kebaikan dari Allah, dan tidak pula dari orang-orang yang memujinya, karena yang berhak memberi balasan hanya Allah saja.  Berkaitan dengan itu Allah berfirman dalam Hadits Qudsi sbb :


أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ ، تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ


*Aku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang dicampuri dengan perbuatan syirik kepadaKu, maka Aku tinggalkan dia dan (Aku tidak terima) amal kesyirikannya* (HR Muslim No. 2985 dan Ibnu Majah No. 4202 dari sahabat Abu Hurairah)


*_5. Riya’ Adalah Syirik Khafi (Tersembunyi) :_*


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda sbb :


أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ ، قَالَ قُلْنَا بَلَى ، فَقَالَ : الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ


*Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih Id Dajjal ? Dia berkata : Kami mau,  maka Rasulullah berkata : yaitu syirkul khafi yaitu seseorang shalat, lalu ia menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya*. (HR. Ibnu Majah No. 4204, Dari Hadits Abu Sa’id Al Khudri, Hadits Ini Hasan Shahih Ibnu Majah No. 3389)


*_6. Riya’ Mewariskan Kehinaan Dan Kerendahan Diri :_*


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda sbb :


مَنْ سَمَّعَ النَّاسَ بِعَمَلِهِ ، سَمَّعَ اللهُ بِهِ مَسَامِعَ خَلْقِهِ ، وَصَغَّرَهُ وَحَقَّرَهُ


*Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya* (HR. Thabrani Dalam Al Mu’jamul Kabiir; Al Baihaqi dan Ahmad No. 6509. Dishahihkan Oleh Ahmad Muhammad Syakir. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib  I/117 No. 25)


*_7. Pelaku Riya’ Tidak Akan Mendapatkan Ganjaran Di Akhirat :_*


Dari Ubay Bin Ka’ab, Ia Berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda sbb :


بَشِّرْ هَذِهِ الأُمَّةَ بِالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ ، وَالدِّيْنِ ، وَ النَّصْرِ ، وَ التَّمْكِيْنِ فِي الأَرْضِ ، فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الأَخِرَةِ لِلدُّنْيَا ، لَمْ يَكُنْ لَهُ فِي الأَخِرَةِ نَصِيْبٌ


*Sampaikan kabar gembira kepada umat ini dengan keluhuran, kedudukan yang tinggi (keunggulan), agama, pertolongan dan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka melakukan amal akhirat untuk dunia, maka dia tidak akan mendapatkan bagian di akhirat* (HR.  Ahmad No. V/134; dan Hakim No. IV/318. Shahih, Lihat Shahih Jami’ush Shaghiir No. 2825)


*_8. Riya’ Akan Menambah Kesesatan Seseorang :_*


Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT sbb :


يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ(9) فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ(10)


*Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta* (QS. Al Baqarah Ayat : 9-10)


*_9. Riya’ Merupakan Sebab Kekalahan Ummat Islam :_*


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda sbb :


إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ , وَ إِخْلاَصِهِمْ


*Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka*  (HR. An Nasa-i No. VI/45, Dari Mush’ab Bin Sa’ad Buin Abi Waqqash)


Ikhlas karena Allah menjadi sebab ditolongnya umat dari musuh-musuh mereka. Allah menganjurkan kepada kita untuk berperang melawan  sombong dan riya’, karena hal itu akan membawa kepada kekalahan.  Hal tetsebut sesuai dengan firnan Allah SWT sbb :


وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ


*Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan*  (QS. Al Anfal Ayat : 47)


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS