Ticker

6/recent/ticker-posts

Keutamaan Sumando Pada Kegiatan Sosial Acara Baralek di Desa Air Lundang Kecamatan Tigo Nagari , Kabupaten Pasaman

 


Artikel Ini Disusun oleh :

Soni Mardianto, Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas



Desa Air Lundang adalah sebuah desa pelosok yang berada di Kenagarian Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Desa ini terbagi atas dua nama yaitu, Desa Air Lundang Mudiak dan Desa Air Lundang Hilir. Penduduk di Desa Air Lundang tidaklah banyak kurang lebih 50 penduduk dengan lahan tempat tinggal yang luas. Rata-rata antara rumah satu ke rumah berikutnya sangat jauh jaraknya. Penduduk Desa Air Lundang dominan mempunyai suku Jambak. Pekerjaan masyarakat di Desa tersebut kebanyakan sebagai petani. Desa Air Lundang terdapat dua buah mushola untuk tempat beribadah dan pengajian. Misalkan kalau ada acara baralek di Desa Air Lundang maka mulai dari baduduak urang sampai acara baralek selesai sumando sangat berpartisipasi dan sangat diperlukan untuk kegiatan ini. Baduduak urang maksudnya adalah kegiatan bermusyawarah dan bermufakat anatara ninik mamak, kemenakan dan sumando untuk menentukan kapan hari dan tanggal baralek dilaksanakan.

Sumando merupakan bahasa minang yang artinya menantu laki-laki. Kata sumando berasal dari bahasa melayu kuno yakni, su=badan, mando dari kata mandah yang berarti menumpang sementara. Bercerita tentang urang sumando sungguh tidak asing lagi ditelinga masyarakat minangkabau. Sebab, setiap orang bersuku minang terutama laki-laki dan menikahi seorang gadis di suatu tempat maka laki-laki ini sudah dipanggil sebagai urang sumando di kampung gadis. Maka dia punya tugas tanggung jawab bagi istrinya serta masyarakat yang ada disekitar. Lelaki minangkabau haruslah sangat berhati-hati dalam bertindak, berkata, karena keberadaan di rumah keluarga istrinya hanyalah sebagai seorang tamu yang suatu saat bisa hilang dan pergi. Dalam adat minangkabau posisi urang sumando disebutkan dalam sebuah pepatah yaitu : “ ibarat abu diateh tunggua” yang berarti kedudukannya yang lemah. Tetapi walaupun keberadaannya lemah di tengah-tengah keluarga ia sangat dihormati oleh istrinya dan anak-anaknya. 

Sumando di Minangkabau mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tergantung tempat dimana mereka tinggal. Adapun jenis-jenis sumando yang ada di minangkabau adalah :

Sumando Lapiak Buruak

Yang dikatakan sumando lapiak buruak adalah sumando yang bodoh dan . tidak mau keluar rumah untuk berusaha seperti ke sawah atau pun ke ladang, atau berdagang berniaga untuk nafkah anak dan istrinya. Dia sangat pemalas sehingga ia ibarat seperti tikar pandan yang lusuh di rumah istrinya. Sumando seperti ini tentu tidak berguna bagi masyarakat.

Sumando Kacang Miang

Maksudnya adalah urang sumando yang tingkah lakunya hanya membuat orang bertengkar, suka menghasut dan memfitnah, mengadu domba antara anggota keluarga di kampung. Oleh sebab itu, dikatakanlah sebagai tumbuhan kacang miangyaitu, menyebabkan gatal-gatal, pindah memindah bagi orang yang mendekatinya. Jangan sampai sifat kita seperti ini, karena akan membuat kita celaka.

Sumando Langau Hijau

Dikatakan  sumando langau hijau karena selalu berpenampilan gagah tapi kelakuannya kurang baik, suka kawin cerai, dan meninggalkan anak-anaknya tanpa tanggung jawab. Sama seperti seekor langau hijau yang terbang kesana kemari, sehingga bertelur dalam sampah dan terbang pula kemana dia suka. Sumando seperti ini tidak mempunyai pedoman hidup yang tetap dan tidak ada harapan bagi akan memberikan jaminan hidup untuk keluarga.

Sumando Apak Paja 

Maksudnya, sumando yang hanya memperbanyak anak-anaknya atau hanya tuah keturunan saja. Dia diberi uang, sawah dan lahan kebun oleh kaum istrinya tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik. Dia menghiraukan semuanya sehingga ekonomi di rumah istrinnya selalu tidak cuku.

Sumando Kutu Dapua

Ini sangat banyak kita temukan saat ini, yang mana laki-laki lebih banyak bekerja di rumah daripada di luar, di mana kerjanya seperti memasak, mencuci piring, dan sebagainya. Dengan kata lain, pekerjaannya sudah seperti pekerjaan kaum perempuan.

Sumando Niniak Mamak.

Sumando yang menjadi contoh dan suri tauladan dan sangat diharapkan semua orang. Tutur kata dan budi bahasanya yang sangat baik, serta suka membantu kaum keluarga istrinya dan kaum keluarganya sendiri. Sumando niniak mamak ini adalah sebenar-benarnya rang sumando. Dia adalah orang sama mengatur barang sesuatu dalam keluarga istrinya dan tidak mengambil hak mamak rumah. Dia mengumpulkan yang berantakan dalam keluarga istrinya. Mangampuangkan nan taserak, manjapuik nan tacicie, mengingatkan mana yang lupa, sehingga dalam kampuang istrinya itu dia sudah paham seperti paham niniak mamak. Keruh menjernihkan, kusut menyelesaikan. Artinya dalam semua hal yang mungkin terjadi, dia butuh pertimbangannya perlu diminta, dan dia tidak akan ditinggalkan orang dalam tiap-tiap perundingan di kampung  istrinya.



Pada penjelasan diatas dapat sama-sama kita pahami sangat banyak sifat-sifat sumando di Minangkabau, ternyata sifat sumando ini sangat beragam mulai dari yang jelek sampai yang baik. Sumando yang bagus utu adalah sumando Niniak Mamak, karena tata kemana dan tugasnya sebagai seorang sumando. Bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jadi untuk kaum muda miineal sekarang khususnya laki-laki pahamilah sifat dan keutamaan sumando, jangan sampai terjadi seperti sumando yang tidak tau tugasnya. "Mancontoh ka nan alah sudah" artinya pandanglah sumando yanga ada di sekitar kita ambilah sisi posistifnya sebagai acara bagi kita untuk masa yang akan datang. Sebagai seorang lelaki di Minangkabau harus teguh dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup yang telah dihayati dan dijalankan sejak dahulu. Punya aturan supaya terarah mencerminkan kekonsekuenan dan keteguhan pendirian serta prinsip hidup orang Minang dalam mengisi kehidupannya, baik dengan agama maupun dengan ilmu pengetahuan.

Peranan sumando yang lain ialah membatu kegiatan sosial masyarakat dalam bidang pesta baralek. Baralek adalah sebuah tradisi minangkabau yang ada dari zaman dulu sampai sekarang. Baralek ini bertujuan untuk menyampaikan niat nasab serta mencari keuntungan. Di Desa Air Lundang sendiri baralek ini seperti tradisi simpan pinjam, karena apabila seorang pergi baralek maka akan membawa beberapa harta yang akan diberikan kepada pihak baralek. Jadi pihak baralek yang ini sudah mempunyai utang dan akan dibayar apabila pihak yang memberi baralek. Pesta baralek di Desa Air Lundang beragam jenisnya, seperti; pernikahan, sunat rasul, dan lain sebagainya. Jadi sumando sangat dibutuhkan perannya pada saat baralek. Tugasnya tak lain tak bukan adalah membantu pihak yang akan baralek agar berjalan sesuai keinginan.

Di Desa Air Lundang pada saat baralek, sumando memiliki tugas  seperti; sebelum acara baralek tugas dan peran sumando ialah mamanggia ke rumah-rumah masyarakat. Mamanggia merupakan tradisi yang dilakukan oleh kaum baralek untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa dia akan mengadakan acara. Sebelum pergi mamanggia sumando akan diberikan syarat berupa daun sirih, pinang, serta rokok yang disatukan dalam sebuah plastik. Lalu  pada saat pesta baralek berlangsung para sumando tugasnya adalah membersihkan piring dan gelas yang berada diatas meja, mentata kursi dan meja untuk tamu, memperhatikan apa saja yang kurang seperti, nasi, sambal, air minum. Mereka akan selalu siap untuk mengerjakannya. 

Berbeda halnya dengan daerah lain misalnya di kota Padang, peran sumando di tempat pada saat baralek ia hanya sebagai tamu  dan tidak mengerjakan seperti halnya di desa Air Lundang. Mungkin karena masakan untuk makanan baralek di Kota banyak memesan catering jadi sudah lengkap semuanya. Dan juga di kota Padang masyarakat yang tinggal pada suatu komplek sangat beragam dan beda kaum. Tetapi kalau didesa hanya satu kaum atau saiinduak Ternyata Sumando itu bekerja sesuai situasi dan kondisi dimana tempat tinggal.  Jadi dapat kita simpulkan sumando di Desa lebih banyak kerjanya saat pesta baralek dibandingkan di Kota.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS