Oleh : PROF. ASASRIWARNI.MH
*_A. Peristiwa Yang Dialami Oleh Nabi Nuh AS :_*
Nabi Nuh AS belum mengetahui, bahwa akan terjadi Banjir Bandang yang melanda daerahnya, Namun beliau tetap patuh menunaikan perintah Allah SWT membuat Kapal, meski mendapat cibiran dan cercaan dari umat-umatnya. Nabi Nuh telah hidup bersama kaumnya selama 950 tahun. Namun, ternyata keadaan kaum Nabi Nuh tetap dalam kekufuran hingga akhirnya mereka ditimpa cobaan berupa banjir besar. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ
*Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim* (QS. Al-'Ankabut Ayat : 14)
Walaupun begitu, Nabi Nuh AS, tetap berusaha membawa kaumnya agar lepas dari kekufuran dan menyembah Allah SWT. Beliau memperingatkan umatnya, bahwa akan adanya azab Allah yang sangat besar dan dapat menenggelamkan mereka jika mereka tetap kufur. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ
*Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatan ku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkan lah keputusanmu dan kumpulkan lah sekutu-sekutu mu (untuk membinasakan ku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi* (QS. Yunus Ayat : 71)
*_B. Peristiwa Yang Dialami Oleh Nabi Ibrahim AS :_*
Demikian juga Nabi Ibrahim AS. Beliau belum mengetahui, bahwa akan ada seekor domba dari Allah SWT sebagai pengganti anaknya yang akan dijadikan korban. Beliau hanya tahu menunaikan perintah Allah SWT untuk menyembelih anaknya sebagai korban. Sebagaimana Allah SWT mengabadikan kisah tersebut dalam firman Nya berikut ini :
اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ
*Wahai anakku ! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelih mu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu !* (QS As-Safaat Ayat : 37)
Nabi Ibrahim AS setelah mendapat perintah Allah SWT melalui mimpi sebagaimana ayat tersebut di atas, kemudian mencoba untuk bercerita kepada anaknya (Nabi Ismail AS) soal mimpinya tersebut.
Kemudian, Nabi Ismail AS pun menjawab pertanyaan sang ayah. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ - ١٠٢
*Wahai ayahku ! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu ; in syaa Allah engkau akan mendapati ku termasuk orang yang sabar* (QS As-Safaat Ayat : 37)
Selanjutnya Nabi Ibrahim AS pun menunaikan perintah Allah SWT tersebut dengan mengorbankan anaknya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ
*Wahai Ibrahim !*
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ - ١٠٥
*sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik*
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ
*Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata*
وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ
*Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar* (QS As-Safaat Ayat : 104-107)
*_C. Peristiwa Yang Dialami Oleh Nabi Musa AS :_*
Peristiwa yang sama juga dialami oleh Nabi Musa AS. Beliau belum mengetahui bahwa laut akan terbelah dan menjadi jalan. Yang Beliau tahu hanya menunaikan perintah Allah SWT untuk memukulkan tongkatnya ke laut.
Para pengikut Nabi Musa AS, berkata bahwa pasukan Fir'aun hampir menyusul dan kita akan tertangkap. Lalu Nabi Musa AS dengan penuh keyakinan menjawab sbb :
قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ
*Musa menjawab : Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku beserta ku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku* (QS Asy Syu'ara Ayat : 62).
Pada saat itu para pengikutnya bener-bener dalam keadaan panik, kemudian turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS sbb :
فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ
*Lalu Kami wahyukan kepada Musa : Pukullah laut itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar* (QS. Asy-Syu'ara Ayat : 63)
Setelah lautan terbelah, Nabi Musa AS dan para pengikutnya bergegas melintasi laut. Kemudian disusul oleh Fir'aun beserta pasukannya. Sebelum Fir'aun dan pasukan sampai ditepi, laut pun kembali seperti semula dan tenggelam lah mereka. Sebagai mana firman Allah SWT dalam ayat berikut ini :
وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجْمَعِينَ
«وأنجينا موسى ومن معه أجمعين» بإخراجهم من البحر على هيئته المذكورة
ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْءَاخَرِينَ
«ثم أغرقنا الآخرين» فرعون وقومه بإطباق البحر عليهم لما تم دخولهم في البحر وخروج بني إسرائيل منه
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
*Dan Kami selamatkan Musa dan semua orang-orang yang besertanya) dengan mengeluarkan mereka dari laut (sebagaimana gambaran yang telah disebutkan tadi). Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu (yakni Firaun dan kaumnya), dengan menutup kembali lautan ketika mereka telah masuk ke dalamnya, sedangkan Bani Israel telah selamat keluar semuanya dari laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman* (QS. Asy Syu'araa Ayat : 65-67)
Yang mereka tahu adalah *_harus Patuh dan Taat kepada Perintah Allah SWT dan tanpa berhenti berharap yang terbaik_*. Itu sikap dan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh setiap umat.
Ternyata dibalik ketidak tahuan umat, Allah SWT telah menyiapkan sebuah kejutan yang sungguh luar biasa dan tidak disangka-sangka.
Sering kali Allah SWT berkehendak di detik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba- hambaNYA. Oleh karena itu, janganlah berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban atas doa-doa kita. Karena terkadang, Allah SWT mencintai kita dengan cara yang tidak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
*Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu* (QS. Ath Thalaq Ayat : 3)
*_Allah memberi sesuatu kepada kita, tentang apa yang kita butuhkan, bukan tentang apa yang kita inginkan_*, ingat itu ! Lakukan bagian mu saja, dan biarkan Allah SWT mengerjakan bagian Nya.
Semoga sekelumit renungan tentang tarikh para Nabi tersebut di atas, akan mampu membuat kita semakin yakin bahwa *_DI BALIK SEMUA APA YANG TELAH ALLAH SWT TIMPAKAN KEPADA KITA, ADA SEBUAH RENCANA TERBAIK UNTUK KITA_*, Aamiin ... Aamiin ..... Aamiin YRA
0 Comments